Wartawan Kehormatan

2024.08.07

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia

Dominasi sebuah negara dalam suatu cabang olahraga adalah hal yang tidak bisa ditempuh dengan satu petikan jari saja. Memupuk satu medali emas pada satu cabang olahraga saja memerlukan persiapan yang bertahun-tahun.

Pada Olimpiade Paris 2024 ini Korea menjadi satu-satunya negara yang dapat mengoleksi 10 medali emas berturut-turut pada cabang olahraga panahan dengan nomor recurve beregu putri. Medali emas ini diperoleh mulai dari tahun 1988 ketika olimpiade diselenggarakan di Seoul, Korea. Butuh waktu 40 tahun untuk dapat mempertahankan 10 medali emas berturut-turut.

Kesepuluh medali emas tersebut antara lain didapat pada Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Olimpiade Tokyo 2020, dan Olimpiade Paris 2024.

Potret atlet panahan putri Korea Choi Hyeon-ju (kiri), Ki Bo-bae (tengah), dan Lee Sung-jin (kanan) ketika berada di atas podium setelah memenangkan medali emas nomor recurve beregu putri pada Olimpiade London 2012. (Komite Olahraga dan Olimpiade Korea)

Potret atlet panahan putri Korea Choi Hyeon-ju (kiri), Ki Bo-bae (tengah), dan Lee Sung-jin (kanan) ketika berada di atas podium setelah memenangkan medali emas nomor recurve beregu putri pada Olimpiade London 2012. (Komite Olahraga dan Olimpiade Korea)


Pada hari Minggu (28/07/2024) Korea menorehkan sejarah pada kompetisi Olimpiade Paris 2024. Panahan recurve beregu putri berhasil menaiki podium dan mendapat medali emas secara 10 kali berturut-turut di ajang Olimpiade. Tim tersebut terdiri dari Lim Sihyeon, Nam Suhyeon, dan Jeon Hunyoung.

Ketiga atlet ini baru menjadi sebuah tim setelah melalui proses seleksi nasional dari awal tahun 2024. Mereka bertiga menorehkan prestasi membanggakan sebelum Olimpiade pada Hyundai Archery World Cup 2024 dengan menaiki seluruh podium di setiap kompetisinya.

Postingan Instagram Asosiasi Panahan Korea setelah tentang ketiga atlet panahan putrinya: Jeon Hunyoung (kiri), Lim Sihyeon (tengah), dan Nam Suhyeon (kanan) berhasil menggapai medali emas nomor recurve beregu putri di Olimpiade Paris 2024. (Instagram resmi Asosiasi Panahan Korea)

Postingan Instagram Asosiasi Panahan Korea setelah tentang ketiga atlet panahan putrinya: Jeon Hunyoung (kiri), Lim Sihyeon (tengah), dan Nam Suhyeon (kanan) berhasil menggapai medali emas nomor recurve beregu putri di Olimpiade Paris 2024. (Instagram resmi Asosiasi Panahan Korea)


Prestasi Korea ini berujung pada beberapa pertanyaan yang berawal dari buah penasaran seluruh orang di dunia. "Apa rahasia Korea yang membuatnya mendominasi cabang olahraga panahan di dunia?"

Jawaban dari pertanyaan tersebut berhasil penulis dapatkan melalui hasil wawancara penulis dengan Lee Kyung-chul, pelatih asal Korea yang saat ini melatih tim panahan Indonesia. Berikut adalah tujuh rahasia panahan Korea untuk bisa selalu merebut medali pada ajang Olimpiade.

Lee Kyung-chul mengamati performa tim beregu putri Korea pada pertandingan 2024 Hyundai World Archery Cup Stage 2 di Yecheon, Korea. (Mohammad Iqbal Jerusalem)

Lee Kyung-chul mengamati performa tim beregu putri Korea pada pertandingan 2024 Hyundai World Archery Cup Stage 2 di Yecheon, Korea. (Mohammad Iqbal Jerusalem)


1. Fasilitas latihan yang komprehensif

Fasilitas latihan merupakan faktor utama untuk mencapai keberhasilan. Fasilitas ini memberikan pengaruh bagi atlet untuk giat berlatih dan berusaha terus berjuang di setiap harinya. Fasilitas yang tersedia untuk atlet di Pusat Pelatihan Atlet Nasional Jincheon bagi atlet panahan antara lain adalah area latihan panahan dalam dan luar ruangan, ruang alat, area istirahat, sauna, kantin, serta berbagai fasilitas latihan lainnya. Tidak hanya itu, fasilitas latihan juga mendukung para atlet berlatih pada siang maupun malam hari.

2. Ketersediaan alat yang memadai

Peralatan, khususnya busur dan anak panah, merupakan faktor penting dalam olahraga panahan. Peralatan ini harus disesuaikan dengan karakteristik setiap atlet. Untuk mendapatkan busur yang paling cocok bagi setiap atlet, perlu percobaan berbagai alat yang banyak. Variasi busur dan anak panah sangat mendukung latihan agar para atlet dapat mengenali karakteristik serta kekurangan dan kelebihan dari setiap alat yang mereka pakai. Kebutuhan peralatan dapat dipasok dengan mudah dan dalam waktu yang cepat agar terus menunjang performa atlet dalam berlatih. Beberapa perusahaan busur juga tersebar di Korea yang mempermudah para atlet di Korea untuk mengakses dan membeli peralatan yang dibutuhkan.

Fasilitas olahraga di Pusat Pelatihan Atlet Nasional Jincheon untuk latihan fisik dan kebugaran. (Jeon Han dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)

Fasilitas olahraga di Pusat Pelatihan Atlet Nasional Jincheon untuk latihan fisik dan kebugaran. (Jeon Han dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)


3. Kesempatan bertanding yang berlimpah

Melalui berbagai pertandingan, atlet dapat merasakan berbagai suasana memanah yang berbeda dari latihan. Tidak hanya itu, kesempatan bertanding ini dibuka tidak hanya pada para atlet senior, tetapi juga pada para atlet junior. Dengan demikian, seluruh atlet dapat merasakan kesempatan bertanding yang mulai dipupuk sedari dini.

4. Proses seleksi yang ketat

Proses seleksi tim nasional panahan di Korea berlangsung sangat ketat. Untuk dapat pergi ke Olimpiade, para atlet di Korea harus melalui berbagai proses seleksi agar dapat terbentuk komposisi tim sebanyak tiga orang. Seleksi ini dimulai dari akhir tahun dan berakhir pada bulan Maret atau April. Ketatnya seleksi ini membuat seluruh atlet harus menunjukkan performa terbaiknya di setiap proses. Tidak melihat dari latar belakang apakah atlet tersebut pernah meraih medali Olimpiade atau tidak, proses seleksi dibuat adil dan sama rata sehingga seluruh atlet berprestasi di Korea dapat mengikuti seleksi ini.

Partisipasi tim panahan putri Korea pada 2024 Hyundai Archery World Cup Stage 3 di Antalya, Turkiye. (Mohammad Iqbal Jerusalem)

Partisipasi tim panahan putri Korea pada 2024 Hyundai Archery World Cup Stage 3 di Antalya, Turkiye. (Mohammad Iqbal Jerusalem)


5. Program latihan yang padat

Program latihan yang terfokus dan optimal sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan suasana latihan yang kondusif dan maksimal. Bahkan menjelang olimpiade, berbagai liputan TV, berita, dan sebagainya dibatasi secara ketat agar dapat membuat suasana latihan yang kondusif. Program latihan eksklusif juga dilaksanakan oleh Korea untuk para atlet Olimpiadenya. Program tersebut antara lain adalah pertandingan persahabatan dengan atlet tim nasional junior serta program pertandingan dengan robot. Berbagai upaya ini dilakukan Korea agar para atletnya bisa berlatih dengan maksimal dan merasakan suasana pertandingan yang berbeda.

6. Dukungan masyarakat yang kooperatif

Dukungan masyarakat tentunya berpengaruh bagi para atlet untuk bisa berkembang. Salah satu bentuk dukungan masyarakat di Korea bagi para atlet Olimpiade adalah partisipasinya. Sebelum pergi ke Paris, para atlet Olimpiade Korea melakukan latihan terbuka untuk proses adaptasi terhadap sorak sorai dan suara gemuruh penonton. Masyarakat Korea secara aktif mendukung dan berpartisipasi dalam latihan tersebut. Tidak hanya itu, masyarakat Korea juga mengekspresikan dukungannya dengan datang dan hadir langsung untuk menonton para atlet mereka bertanding di laga Olimpiade. Dukungan yang membangun ini membuat para atlet lebih semangat dan percaya diri untuk dapat memperjuangkan negaranya di olimpiade.

7. Gaji, bonus, pesangon, serta keuntungan lain yang menggiurkan

Memenangkan sebuah medali tentunya akan menjadi kebanggaan bagi para setiap atlet. Tidak hanya itu, terdapat berbagai keuntungan-keuntungan lainnya seperti gaji, bonus, dan pesangon. Dalam satu tahun, setiap atlet yang berprestasi di Korea akan medapatkan lebih dari satu miliar rupiah. Selain itu, para peraih medali Olimpiade pria dibebaskan dari wajib militer. Para atlet yang membawa pulang medali untuk negaranya akan mendapat pesangon yang dapat diambil langsung sekali seumur hidup atau diterima secara berkala setiap tahunnya. Keuntungan-keuntungan ini menciptakan suasana kompetitif yang membuat para atlet terus giat berlatih.

Suasana lapangan pertandingan panahan di Invalides, Paris, pada ajang Olimpiade Paris 2024 dipenuhi oleh para penonton dari berbagai negara, termasuk masyarakat Korea. (Mohammad Iqbal Jerusalem)

Suasana lapangan pertandingan panahan di Invalides, Paris, pada ajang Olimpiade Paris 2024 dipenuhi oleh para penonton dari berbagai negara, termasuk masyarakat Korea. (Mohammad Iqbal Jerusalem)


Menilik rahasia yang dimiliki Korea dalam mempertahankan dominansinya pada cabang olahraga panahan, penulis menyimpulkan bahwa Korea telah menginvestasikan banyak hal dalam cabang olahraga panahan. Tidak hanya uang, fasilitas, dan juga tenaga, Korea juga telah menginvestasikan berbagai bentuk usaha untuk dapat mencetak atlet-atlet mumpuni yang dapat menorehkan berbagai prestasi baik di dalam maupun di luar negeri. Melihat hal ini, penulis yakin bahwa suatu saat nanti Indonesia dapat mencontoh Korea dalam cabang olahraga panahan.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait