Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia
Foto: Maulia Resta Mardaningtias
Pada hari Sabtu (27/07/2024) penulis bersama beberapa teman penulis menghadiri sebuah pameran pendidikan bertajuk "Study in Seoul" yang digelar di Ayana Midplaza Jakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Metropolitan Seoul untuk mengenalkan serta memberikan informasi terkait berbagai universitas yang terletak di Seoul, kepada para pemelajar yang tertarik untuk menempuh pendidikan ke Korea.
Pameran pendidikan yang berlangsung selama dua hari ini turut menghadirkan sebelas buah universitas yang terletak di Seoul, di antaranya adalah Universitas Hansung, Universitas Hanyang, Universitas Konkuk, Universitas Kookmin, Universitas Korea, Universitas Kyung Hee, Sookmyung’s Women University, Universitas Soongsil, Universitas Sungkyunkwan, dan Universitas Seoul.
Penulis tiba di lokasi pameran pada pukul 14.00 WIB, kemudian menghampiri meja informasi untuk melakukan registrasi ulang yang telah penulis lakukan secara daring dan memperoleh tas berisi brosur, suvenir, serta balon karakter Kota Seoul bernama Hyun-Moo.
Walaupun pendaftaran kehadiran bisa dilakukan secara daring melalui poster acara, tetapi pendaftaran juga dibuka di tempat secara luring bagi siapa saja yang ingin hadir untuk berkonsultasi dan mencari informasi mengenai universitas di Seoul.
Ketika memasuki ruang pameran, penulis melihat deretan stan setiap universitas berbaris di bagian kiri dan kanan pintu masuk, sedangkan di bagian tengah ruangan disediakan barisan kursi yang diperuntukkan bagi para pendatang yang sedang menanti giliran konsultasi di stan tertentu.
Sebelum mengikuti pameran, penulis memiliki ketertarikan untuk mengetahui tambahan informasi mengenai program Master (S2) yang ada pada Universitas Korea dan Universitas Hanyang. Oleh karena itu, sesampainya penulis di ruang pameran, penulis memulai perjalanan dari jalur sebelah kiri karena jalur tersebut secara berurutan dari pintu masuk diisi oleh stan Universitas Kyung Hee, Universitas Korea, Universitas Kookmin, Universitas Konkuk, Universitas Hanyang, dan Universitas Hansung.
Namun, saat itu stan Universitas Korea dan Universitas Hanyang terlihat begitu menarik banyak peminat, sehingga alih-alih mengikuti antrian yang begitu panjang, penulis bersama teman-teman penulis memutuskan untuk menonton presentasi dari setiap universitas yang telah terjadwalkan dan sedang dilangsungkan di Ruang Lotus 6, Lantai M.
Di hari pertama pameran ini dilaksanakan, terdapat tujuh universitas yang dijadwalkan dalam sesi presentasi dengan masing-masing presentasi setiap universitas hanya memiliki durasi selama 30 menit.
Saat itu, penulis memasuki ruang presentasi pada pukul 14.35 saat Universitas Kookmin sedang mengenalkan beberapa program dan proses pendaftaran yang harus dilalui dalam universitasnya. Pada pukul 15.00, seorang perwakilan dari Universitas Korea membuka presentasinya dengan mengenalkan lingkungan universitas, dan beberapa kegiatan kampus, seperti berbagai macam jenis olahraga yang populer di kampus, dan IPSELENTI, sebuah pentas yang diadakan oleh Universitas Korea.
Melalui presentasinya juga, Universitas Korea mengumumkan akan terdapat dua departemen baru, yakni Division of Global Entertainment khusus untuk pemelajar internasional, dan Department of Artificial Intelligence yang merupakan bidang spesialisasi dalam Ilmu Komputer. Kedua departemen baru tersebut akan membuka pendaftarannya mulai tahun 2025.
Sebagai sebuah hiburan, Universitas Korea juga memberikan kuis dan sesi tanya jawab. Setiap hadirin yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar dan hadirin yang mengajukan pertanyaan seputar universitas akan diberikan suvenir khas Universitas Korea berupa kaos, topi, dan juga boneka macan yang menjadi logo Universitas Korea.
Seusai menonton presentasi, penulis kembali ke ruang pameran untuk menghampiri stan Universitas Korea, Universitas Hanyang, dan Universitas Kookmin ketika ketiga stan tersebut sudah tidak begitu ramai.
Melalui pameran ini para pengunjung juga bisa bertanya-tanya hal lainnya untuk mendapat informasi terkait biaya, fasilitas, serta akomodasi, seperti ketersediaan kamar asrama pada stan-stan universitas tersebut. Setelah berkonsultasi, para pengunjung dapat memperoleh stiker hijau dari setiap stan yang dikunjunginya, yang nantinya dapat ditukarkan menjadi suvenir Kota Seoul lainnya di meja informasi.
Sebelum mengakhiri waktu kunjungan, penulis mencoba keberuntungan dengan memainkan Dart Games yang terletak di stan seberang meja informasi. Permainan ini tidak dimainkan dengan melemparkan anak panah, tetapi hanya memutar rolet untuk menentukan hadiah apa yang akan pemain dapatkan.
Hadiah yang tersedia adalah kain slogan "Seoul My Soul," tumblr cantik bertema "Seoul My Soul," produk kecantikan Korea, produk mi instan Korea, map dengan desain karakter kota Seoul, serta pulpen bertuliskan "Seoul My Soul." Saat itu, penulis berhasil mendapatkan sebuah map berilustrasikan karakter kota Seoul bernama Baekho.
Selain permainan Dart Games, penulis juga mencoba permainan K-Pop Quiz yangmenjadi stan yang paling diminati oleh para pengunjung. Para pendatang yang bermain diharuskan menebak nama salah satu dari tiga wajah artis Korea yang ditampakkan oleh staf yang bekerja. Jika berhasil menebaknya, maka pemain berhak memilih satu buah kartu foto dari grup SEVENTEEN atau IVE.
Kunjungan penulis di hari pertama pameran "Study in Seoul" ini memberikan banyak kesenangan dan informasi mengenai universitas-universitas di Seoul, Korea. Pameran ini tidak hanya menjadi ladang para universitas-universitas yang hadir untuk mengenalkan diri kepada pengunjung, tetapi juga menjadi jembatan bagi para pengunjung untuk memenuhi keingintahuannya tentang serba-serbu menempuh pendidikan di Ibu Kota Korea, yaitu Seoul.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.