Penulis: Wartawan Kehormatan Dhanisa Kamila dari Indonesia
Foto: Dhanisa Kamila
Pada 9 July 2024 penulis mendapatkan undangan dari KOCIS untuk menghadiri acara lokakarya penulisan kaligrafi bersama ahli serta mengunjungi Museum Nasional Hangeul di Seoul. Museum Nasional Hangeul adalah sebuah museum yang didedikasikan khusus untuk mempelajari, melestarikan, dan mempromosikan sistem penulisan bahasa Korea, yaitu hangeul. Hangeul diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong dan digunakan secara resmi untuk menulis bahasa Korea. Di Museum Nasional Hangeul, pengunjung dapat menemukan berbagai pameran tentang sejarah, perkembangan, dan penggunaan hangeul serta menghadiri lokakarya kaligrafi seperti penulis. Kaligrafi Korea sendiri adalah seni menulis dengan kuas dan tinta yang sangat dihargai dalam budaya Korea.
Acara lokakarya dimulai dengan demonstrasi teknik penulisan di mana pengunjung dapat melihat langsung bagaimana para ahli kaligrafi menggunakan kuas, tinta, dan kertas untuk membuat karakter
hangeul. Dalam peragaan ini, para ahli kaligrafi menunjukkan keterampilan mereka dengan kuas dan tinta, menciptakan huruf-huruf
hangeul dengan gerakan tangan yang anggun dan penuh presisi. Setiap goresan kuas dipilih dengan hati-hati untuk menghasilkan karakter yang tidak hanya estetik tetapi juga mencerminkan makna dan emosi yang dalam. Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung bagaimana tinta mengalir di atas kertas, menghasilkan karya kaligrafi yang indah dan penuh makna. Melalui demonstrasi ini, para pengunjung tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang teknik kaligrafi Korea, tetapi juga merasakan kedalaman budaya dan seni yang tertanam dalam setiap goresan kuas.
Setelah peragaan, pengunjung diberi kesempatan untuk belajar langsung tentang kaligrafi Korea, mencoba menulis sendiri, dan memahami prinsip-prinsip dasar kaligrafi. Khusus untuk sesi ini, panitia museum menyediakan alat-alat kaligrafi pemula untuk para pengunjung. Mulai dari lembaran untuk latihan, pena, tinta, hingga kertas dekorasi. Di sini para pengunjung belajar cara menggoreskan pena dan tinta dibantu dengan para ahli kaligrafi secara langsung. Dalam latihan ini, peserta juga belajar teknik yang tepat untuk menciptakan huruf-huruf
hangeul dengan keindahan dan keseimbangan yang diinginkan. Setiap goresan kuas memerlukan ketelitian dan kontrol yang baik, mengajarkan peserta tentang pentingnya konsentrasi dan kesabaran. Setelah latihan kaligrafi selesai, peserta dipersilakan untuk menghias karya mereka dengan pena warna-warni dan mengabadikan hasil karya mereka menjadi lencana.
Setelah lokakarya selesai, acara dilanjutkan dengan tur Museum Nasional Hangeul dengan seorang pemandu yang berpengalaman. Selama tur, pengunjung diperkenalkan pada sejarah dan evolusi
hangeul melalui pameran yang menampilkan dokumen bersejarah, buku-buku kuno, dan artefak penting yang menggambarkan penggunaan
hangeul dari masa lalu hingga saat ini. Setiap pameran disajikan dengan detail yang mendalam, menjelaskan bagaimana
hangeul berfungsi sebagai alat pemberdayaan literasi bagi rakyat Korea dan bagaimana sistem penulisan ini telah beradaptasi dengan perkembangan sosial dan teknologi sepanjang waktu.
Melalui panduan yang informatif dan pengalaman langsung ini, tur di Museum Nasional Hangeul memberikan wawasan yang komprehensif tentang pentingnya
hangeul dalam membentuk identitas budaya Korea serta peranannya dalam sejarah literasi di Korea. Kunjungan ke Museum Nasional Hangeul adalah pengalaman yang mendalam dan memperkaya para pengunjungnya. Museum ini tidak hanya merayakan pencapaian besar dalam sejarah penulisan tetapi juga menyoroti bagaimana
hangeul terus membentuk dan memperkaya budaya Korea hingga saat ini. Dengan mengunjungi museum ini, pengunjung dapat menghargai keindahan dan kompleksitas
hangeul sekaligus memahami betapa pentingnya sistem penulisan ini dalam identitas dan sejarah Korea.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.