Wartawan Kehormatan

2024.07.05

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia


Korea yang dikenal oleh banyak masyarakat Indonesia sebagai negeri ginseng ini selalu mampu menampakkan pesona budayanya kepada masyarakat dunia dengan cara yang unik, salah satunya adalah pesona Korea sebagai negara yang memiliki empat musim.

Tidak seperti Indonesia yang hanya memiliki musim panas dengan dua kondisi hujan dan kering, Korea memiliki empat musim, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Setiap musim memiliki karakteristik dan keunikannya masing-masing, seperti situasi cuaca, lingkungan alam, festival-festival khusus, dan juga makanan khas musim tertentu.

Kini di Korea sedang berlangsung musim panas yang pada umumnya berlangsung dari bulan Mei hingga puncaknya pada bulan Agustus mendatang. Melalui artikel ini, penulis sebagai Wartawan Kehormatan 2024, Riani M. Miranda sebagai seorang pelajar Bahasa Korea di King Sejong Institute, dan juga Franco sebagai salah satu anggota K-Influencer 2024 akan mengungkap cita rasa tiga hidangan khas musim panas Korea yang kami cicipi kala berkunjung ke Korea.

Samgyetang, Makanan Musim Panas Terbaik Bagi Franco Gil

Franco Gil, K-Influencer 2024 ketika mengunjungi restoran Tosokchon Samgyetang di Korea (Franco Gil).

Franco Gil, K-Influencer 2024 ketika mengunjungi restoran Tosokchon Samgyetang di Korea (Franco Gil).


Istilah iyeolchiyeol yang memiliki arti "Melawan Panas dengan Panas" merupakan istilah yang populer di Korea kala musim panas. Layaknya bakso yang menjadi santapan favorit masyarakat Indonesia walaupun dihidangkan dalam kondisi panas dan dimakan ketika cuaca panas, masyarakat Korea juga memiliki hidangan khas musim panas, yakni samgyetang.

Melalui wawancara singkat, Franco Gil bercerita mengenai pengalamannya mencicipi samgyetang di restoran Tosokchon Samgyetang yang populer di Seoul, Korea. Ia merupakan seorang K-Influencer dari Venezuela dengan akun YouTube Xavigil Film dan bekerja di bidang teknik industri serta pengembang aplikasi ponsel.

"Saat saya berada di Korea tahun lalu, saya mencoba samgyetang untuk pertama kalinya di restoran terkenal Tosokchon Samgyetang. Saat itu adalah pengalaman mengesankan bagi saya karena akhirnya saya dapat merasakan kelezatan makanan Korea sedekat itu," jawab Franco ketika ditanya mengenai pengalaman pertamanya mencoba samgyetang.

Perpaduan komposisi ayam utuh yang telah dibersihkan isinya yang direbus bersama beras ketan, ginseng, akar astragalus, serta daechu atau kurma Korea, membuat samgyetang menjadi makanan Korea yang memiliki tingkat khasiat dan kebaikan tinggi untuk tubuh.

"Sebelumnya, setiap kali menonton drama Korea dan muncul samgyetang di dalamnya, saya sangat penasaran dengan rasa dari hidangan yang menyerupai sup ayam itu. Saya sering bertanya-tanya tentang bagaimana rasanya dan apa yang membuat hidangan ini berbeda dan begitu spesial," ungkap Franco.

Kemudian Franco juga bercerita mengenai pendapatnya mengenai rasa samgyetang setelah mencicipinya serta hal yang membuatnya memilih samgyetang sebagai hidangan yang patut direkomendasikan saat musim panas di Korea.

"Setelah mencoba samgyetang, saya jadi memahami bahwa rahasia di balik kelezatan makanan ini ada pada proses persiapannya, bahan-bahan dalam samgyetang terkombinasi dengan sangat sempurna membuat sup ini memiliki rasa yang unik. Juga hal yang membuat saya terkejut adalah saat makanan ini dihidangkan dalam kondisi sangat panas, tetapi hal itu tidak membatasi saya untuk merasakan nikmatnya samgyetang. Karena makanan ini mengandung bahan-bahan yang sehat, saya merasa bahwa samgyetang memberikan khasiat baik untuk tubuh, khususnya saat untuk mempersiapkan tubuh untuk menghadapi panasnya musim panas," ungkap Franco.

Venezuela yang juga merupakan negara tropis membuat Franco juga mengungkapkan keinginannya untuk mencoba samgyetang di restoran Korea terdekatnya.

Cita Rasa Naengmyeon Yang Membuat Riani M. Miranda Rindu 

Berbagai macam Naengmyeon yang dimakan oleh Riani ketika berkunjung ke Korea (Riani M. Miranda)

Berbagai macam naengmyeon yang dimakan oleh Riani ketika berkunjung ke Korea (Riani M. Miranda)


Di samping itu, Riani M. Miranda, seorang pelajar bahasa Korea yang sibuk sebagai desainer lepas serta pebisnis rental pakaian musim dingin mengungkapkan bahwa naengmyeon merupakan makanan khas musim panas Korea yang kerap membuatnya rindu akan Korea.

"Pengalaman yang saya ingat, suatu hari karena penasaran, saya membeli bibimnaengmyeon instan. Saat itu saya sempat merasa aneh karena rasanya terkesan seperti asinan. Makanan utama pakai mi, tetapi rasanya asam dan asin," ungkap Riani mengenai awal mula ia mencoba naengmyeon.

Naengmyeon atau mi dingin adalah hidangan mi gandum yang disajikan bersama kaldu sapi. Kaldu yang disajikan dingin dengan menggunakan es membuat makanan naengmyeon menjadi makanan yang sangat unik untuk disantap saat musim panas. Selain itu, terdapat dua jenis naengmyeon, yakni mulnaengmyeon yang dihidangkan dengan kuah yang banyak, dan bibimnaengmyeon yang disajikan dengan saus bibim yang terbuat dari gocujang.

"Bulan Juni tahun lalu saya ke Pasar Gwangjang di Korea bersama rekan kerja dan berkesempatan untuk coba langsung bibimnaengmyeon. Karena makanan itu warnanya merah, jadi ekspektasi saya rasanya seperti bibimbap. Akan tetapi, karena pengalaman pertama (mencoba naengmyeon) rasanya segar, jadi tidak begitu kaget setelah mencobanya secara langsung di Korea," cerita Riani.

Lebih lanjut, Riani mengungkapkan bahwa setelah mencoba bibimnaengmyeon di Pasar Gwangjang, ia melanjutkan perjalanan ke Suwon yang terkenal dengan makanan daging bakar, dan memesan mulnaengmyeon.

"Waktu itu pesan mulnaengmyeon dan karena rasanya sangat enak, begitu pulang ke Indonesia, saya sangat rindu rasanya. Akhirnya, saya mendatangi restoran Korea di Indonesia hanya untuk mencari naengmyeon lagi," ungkap Riani.

Penyajian naengmyeon dengan kuah dan es mungkin menjadi suatu fenomena yang asing untuk masyarakat Indonesia. Melalui kesempatan ini, Riani juga berbagi pendapat mengenai apakah hidangan naengmyeon dapat disukai oleh masyarakat Indonesia.

"Kalau masyarakat Indonesia berani mengeksplorasi rasa baru, naengmyeon ini adalah makanan yang patut dicoba. Rasanya segar, asam, asin, pedas, jadi cocok untuk musim panas. Dan terkadang esnya masih berbentuk jadi meninggalkan sensasi renyah saat mengunyahnya. Lalu, minya juga lembut, lauknya sederhana dan terkadang ditambah beberapa potong daging di atasnya," ungkap Riani.

Bingsu, Es Serut Khas Korea Dengan Komposisi Rasa Yang Pas Bagi Maulia Resta

Tampak atas Patbingsu yang penulis cicipi di salah satu kafe di Paradise City, Korea tahun lalu (Maulia Resta)

Tampak atas patbingsu yang penulis cicipi di salah satu kafe di Paradise City, Korea tahun lalu (Maulia Resta)


Ketika memikirkan makanan Korea yang cocok untuk musim panas, penulis terkenang kembali dengan pengalaman penulis memakan bingsu, es serut khas Korea, saat kunjungan penulis ke Korea tahun lalu.

Kala itu, penulis mengunjungi Paradise City yang merupakan sebuah komplek resor yang terletak di Incheon dan berkesempatan untuk mencoba patbingsu. Adapun patbingsu adalah salah satu jenis es serut yang menggunakan kacang merah sebagai topping utama dan menjadi jenis bingsu yang paling populer di masyarakat Korea.

Bingsu memang memberikan kesan awal yang tidak begitu spesial karena berisi es serut dengan beberapa topping seperti kacang merah yang dapat ditemukan di Indonesia juga. Namun, ketika mencoba bingsu secara langsung di Korea, penulis memahami beberapa hal yang membedakan bingsu dari jajanan es serut lain yang mudah ditemukan di Indonesia.

Patbingsu yang penulis makan saat itu disajikan dengan kacang merah, injeolmi, es krim rasa vanila, roti kroisan yang digepengkan, kacang almond, serta susu evaporasi yang dihidangkan terpisah. Saat itu penulis sangat menyukai komposisi rasa setiap komponen dalam bingsu yang tidak mendominasi rasa komponen lainnya sehingga kala itu penulis masih bisa mendapatkan kesegaran melalui es serut dan es krimnya serta masih dapat merasakan rasa khas yang dimiliki oleh berbagai macam topping di atasnya.

Patbingsu tidak memiliki rasa yang begitu manis, berbeda dari es serut Indonesia yang umumnya memiliki rasa yang begitu manis dari susu kental manis serta sirup. Walaupun begitu, rasa manis masih bisa dirasakan melalui berbagai topping yang tersedia.

Jadi, secara pribadi penulis merasa bahwa selain menawarkan kesegaran melalui es serut dan es krim, patbingsu juga menjadi hidangan pencuci mulut yang begitu pas untuk dimakan saat musim panas.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait