Wartawan Kehormatan

2024.01.04

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta dari Indonesia


Talk Talk Korea merupakan perlombaan bergengsi di kalangan penggemar budaya Korea. Kontes ini diselenggarakan oleh KOCIS di bawah naungan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea setiap tahunnya untuk menemukan orang-orang berbakat dan kreatif dalam seni promosi budaya Korea dari berbagai bidang, seperti K-pop, K-food, dan K-culture.

Pada tahun 2023 Talk Talk Korea berhasil menarik lebih dari 52 ribu karya dari seluruh dunia, tetapi hanya 120 orang peserta yang terpilih sebagai juara dan mendapatkan berbagai macam hadiah berupa Amazon Gift Card untuk 40 orang juara kelima, Samsung Galaxy Smartphone untuk 12 orang juara keempat, Samsung Galaxy Tab untuk 12 orang juara ketiga, Samsung Galaxy Book untuk 8 orang juara kedua, dan Tur Undangan ke Korea selama 9 hari 8 malam untuk 8 orang juara pertama.

Di antara delapan pemenang Talk Talk Korea 2023 yang mendapatkan hadiah utama trip ke Korea, terdapat Abimanyu Yudowarno dan Frangky Kurniawan, dua peserta asal Indonesia yang memukau para juri dengan karya-karyanya yang mengekspresikan Korea begitu unik dan kreatif sehingga mendapati julukan si "Pojangmacha" dan si "Yeondeunghoe" oleh banyak orang di Korea.

Melalui artikel wawancara ini, penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengenal dan mendengar cerita menarik dari Aboy dan Frangky, dua anak bangsa Indonesia pemenang Talk Talk Korea 2023.

Aboy (Kiri) dan Frangky (Kanan) berpose saat mengunjungi Kompleks Makam Daereungwon di Gyeongju dalam rangkaian tur KOCIS 2023 (KOCIS)

Aboy (Kiri) dan Frangky (Kanan) berpose saat mengunjungi Kompleks Makam Daereungwon di Gyeongju dalam rangkaian tur KOCIS 2023. (KOCIS)


P: Silahkan perkenalkan diri Anda.

Frangky: Halo, nama saya Frangky Kurniawan, seorang pengajar yang saat ini sedang melanjutkan studi magister dan seorang desainer baju dengan material utama kain batik Indonesia.

Aboy: Nama saya Abimanyu Yudowarno Syah, sering dipanggil Aboy. Saya adalah seorang pekerja lepas untuk penyunting video. Saat ini, saya terlibat dalam berbagai kompetisi digital tingkat nasional yang memberi saya kesempatan luar biasa untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas saya.

P: Bisakah kalian menceritakan awal mula kalian menemukan kontes ini dan hal apa yang motivasi kalian hingga akhirnya kalian memutuskan ikut serta dalam kontes?


Aboy: Saya pertama kali mengetahui tentang kompetisi Talk Talk Korea dari iklan yang muncul saat saya menjelajahi Instagram. Saya terpikat oleh hadiah yang menjanjikan, yaitu perjalanan ke Korea selama 8 hari. Faktor paling menarik adalah ada total delapan pemenang, yang menurut saya menawarkan peluang besar untuk menang.

Frangky: Di tahun 2023, saya memiliki target pribadi untuk mengikuti kompetisi sehingga saya sering mengikuti beberapa akun lomba, kemudian saya melihat salah satu orang yang saya ikuti berpartisipasi dalam kontes ini, saya klik tagarnya dan menuju akun penyelenggara Talk Talk Korea. (Kompetisi ini) terlihat menarik dan kemudian di waktu yang singkat saya memutuskan untuk mengikuti kontesnya.

P: Aboy secara unik dan kreatif membuat sebuah video yang memperkenalkan pojangmacha, warung makanan tenda ala Korea yang ada di Indonesia. Hal tersebut membuatmu dikenal sebagai "Pojangmacha boy" oleh banyak staf di Korea. Apa yang membuatmu tertarik untuk membuat video mengenai pojangmacha?

Aboy: Saya selalu tertarik pada kuliner Korea. Pojangmacha atau warung makanan tenda khas Korea merupakan tempat sempurna untuk mengeksplorasi ini. Mereka tidak hanya menjual makanan lezat, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya Korea, terutama dalam hal minuman beralkohol dan kehangatan makanan mereka.

Potret Abimanyu (Aboy) dan cuplikan karya buatannya berjudul Street Food Adventure: Enjoying K-Food at Pojangmacha - A Slice of Korea in Indonesia (Monthi Rosselini & Abimanyu Yudowarno Syah)

Potret Abimanyu (Aboy) dan cuplikan karya buatannya berjudul "Street Food Adventure: Enjoying K-Food at Pojangmacha - A Slice of Korea in Indonesia." (Monthi Rosselini & Abimanyu Yudowarno Syah)


P: Frangky berhasil menunjukkan keindahan Festival Yeondeunghoe, festival lampion di Korea melalui karya 3D Painting. Apa yang menginspirasi dan menjadi daya tarik untuk memilih tema tersebut?

Frangky: Dalam setiap kontes saya, selalu merefleksikan kira-kira apa yang bisa saya tampilkan dan sesuai dengan bakat saya, dan saya memilih untuk membuat karya seni. Karena saat itu waktu pengumpulan akan ditutup kurang dari dua hari lagi, saya memutuskan membuat karya seni dengan material yang saat itu ada di rumah. Awalnya saya tidak tahu tentang Yeondeunghoe Festival (Lotus Lantern Festival) ini, tetapi kontes ini membuat saya mencari melalui internet dan mempelajarinya. Saya memang menyukai Korea, khususnya untuk hal-hal tradisional. Saya menemukan festival lampion ini menarik dan sesuai dengan bahan-bahan yang ada di rumah untuk diwujudkan dalam sebuah karya seni. 

P: Apa tantangan terbesar kalian selama proses menciptakan karya-karya kalian tersebut?

Frangky: Tantangan membuat karya secara teknis tidak ada, tetapi karena waktu pengumpulan yang mendekati tenggat waktu, maka saya harus menyelesaikan semua prosesnya kurang dari dua hari dan lembur adalah salah satu solusinya.

Aboy: Tantangan terbesar adalah mengatasi perbedaan budaya. Misalnya, pojangmacha di Korea terkenal dengan penjualan alkoholnya, tetapi di Indonesia tidak menjual alkohol. Saya harus kreatif dalam menampilkan unsur ini dan untungnya di pojangmacha Indonesia, kami menjual minuman soda yang dikemas mirip soju yang memungkinkan saya untuk menyertakannya dalam video saya.

P: Bagaimana perasaan kalian saat terpilih menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah trip ke Korea? Pengalaman di Korea seperti apa yang sangat berkesan dan sulit untuk kalian lupakan dalam trip ini?

Aboy: Saya sangat senang dan bangga. Korea selalu menjadi impian saya dan bisa mewujudkannya adalah sebuah keajaiban, apalagi dengan perjalanan gratis. Momen paling berkesan adalah bertemu dan menjelajahi Korea dengan teman-teman baru dari berbagai negara, menciptakan kenangan tak terlupakan.

Frangky: Saat pengumuman tiba, saya dinobatkan sebagai juara kedua bersama dengan tujuh orang yang lain dari seluruh dunia dan hadiahnya adalah sebuah laptop. Sembari menunggu surel dari panitia tentang hadiah, di tengah jam perkuliahan ada nomor Korea yang menelepon dan memutus jaringan internet perkuliahan.Telepon itu dari panitia Talk Talk Korea yang menjelaskan bahwa salah satu juara pertama tidak dapat mengikuti tur dan mereka menawarkan kepada saya untuk mengganti hadiah dari laptop menjadi tur wisata ke Korea. Saat itu waktu yang tersedia hanya seminggu sehingga waktunya cukup sempit untuk membuat visa.

Potret Frangky Kurniawan dan keindahan festival Yeondeunghoe yang digambarkan secara 3D olehnya. (KOCIS & Frangky Kurniawan)

Potret Frangky Kurniawan dan keindahan Festival Yeondeunghoe yang digambarkan secara 3D olehnya. (KOCIS & Frangky Kurniawan)


P: Bagaimana pandangan kalian mengenai Korea setelah mengikuti tur ini? Apa ada hal yang membuat kalian merasa gegar budaya?

Frangky: Saya sangat senang melihat Running Man saat kuliah. Acara tersebut lucu dan selalu menawarkan keindahan Korea sebagai lokasi syuting mereka. Saya ingin sekali ke Korea saat itu, sampai saya mencari informasi beasiswa ke Korea, mencari teman melalui Facebook orang asli Korea untuk bertanya-tanya, bahkan ke toko buku membeli kamus Korea. Sebelumnya, ada beberapa teman yang ke Korea dan bahkan belajar di sana. Mereka membuat postingan tentang Korea sehingga saya mengira negara ini biasa saja pula. Namun, setelah menginjakkan kaki di Bandara Internasional Incheon dan mengikuti tur, saya merasa Korea sangat keren dengan kebudayaan tradisional dan modernnya. Untuk gegar budaya, mungkin karena bancan yang banyak dan makanan fermentasi, tentunya ini sangat berbeda dengan di Indonesia.

Aboy: Korea adalah negara yang sangat indah dengan budaya yang beragam. Saya kaget dengan cara orang Korea berjalan sangat cepat, berbeda sekali dengan di Indonesia. Yang paling menarik adalah kota-kota modern mereka dan tempat-tempat umum yang sangat bersih dan tenang.

P: Bisakah kalian memberikan tips berkarya untuk masyarakat Indonesia yang ingin bergabung dengan kontes Talk Talk Korea 2024?

Aboy: Eksplorasi lebih dalam tentang Korea, temukan sisi uniknya, dan cari aspek budaya yang belum tereskpos. Bumbui karya Anda dengan kreativitas Anda sendiri untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar menarik dan asli.

Frangky: Talk Talk Korea adalah perlombaan internasional yang perlu dicoba. Buatlah karya yang otentik, unik, dan pikirkan karya yang tidak dibuat oleh orang lain karena banyak sekali hal menarik dari Korea yang bisa dieksplorasi dan diwujudkan.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait