Wartawan Kehormatan

2023.11.08

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia
Foto: Mohammad Iqbal Jerusalem


Memenangkan sebuah lomba atau kompetisi sudah menjadi salah satu tantangan dan dambaan bagi semua orang. Menjuarai suatu lomba tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun demikian, pengalaman bukanlah hal yang menjadi penghambat untuk berkarya dan mencetak prestasi. Salah satu mahasiswa baru Universitas Nasional, Kezia Naomi, berhasil meraih juara pertama lomba Korean Speech Contest 2023.

Lomba pidato ini diselenggarakan oleh Gyeongbuk Arts & Culture Foundation dengan arahan dan dukungan dari Tim Proyek Kota Humaniora Daegu Catholic University dan Universitas Nasional Jakarta. Acara tersebut telah dilaksanakan pada hari Kamis (02/11/2023) di Auditorium Universitas Nasional, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Nasional, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional, Direktur Kantor Provinsi Gyeongsangbuk di Indonesia, Manager Gyeongbuk Arts & Culture Foundation, Tim Proyek Kota Humaniora dari Daegu Catholic University, serta Kepala King Sejong Institute di Indonesia.

Korean Speech Contest 2023 juga turut didukung dan dihadiri langsung oleh delegasi dosen dari universitas-universitas di Indonesia yang memiliki jurusan bahasa Korea, yakni Universitas Nasional, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Gajah Mada. Kegiatan ini juga ikut dimeriahkan oleh beberapa penampilan seperti buchaechum dan tarian K-Pop.

231108_Korean Speech_1

Korean Speech Contest 2023 dibuka dengan persembahan buchaechum oleh mahasiswa Universitas Nasional.


Kegiatan ini mengikutsertakan berbagai pemelajar bahasa Korea dari universitas-universitas di Indonesia serta masyarakat umum yang mempelajari bahasa Korea. Peserta membawakan pidato yang berisikan pengenalan tentang Provinsi Gyeongsangbuk. Pidato disajikan dalam bentuk pengenalan makanan, tempat wisata, bahasa dan budaya, sejarah, hingga perayaan atau festival yang diselenggarakan di Provinsi Gyeongsangbuk. Lomba ini merupakan tahap final dari proses seleksi pada tahap daring yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 September hingga 18 Oktober. Kezia Naomi merupakan salah satu dari 14 peserta lomba yang menjadi finalis. Penulis berkesempatan mewawancarai Naomi setelah kegiatan usai.

231108_Korean Speech_2

Potret Naomi ketika diwawancara oleh penulis seusai lomba pidato berakhir.


M: Silakan perkenalkan diri Anda.
N: Halo. Perkenalkan saya Kezia Naomi Natasha, mahasiswa semester satu Prodi Bahasa Korea, Universitas Nasional.

M: Dari mana Saudari mendapatkan informasi Korean Speech Contest 2023?
N: Saya mendapatkan informasinya dari Ketua Program Studi Bahasa Korea (Universitas Nasional).

M: Apa yang Anda persiapkan untuk mengikuti lomba ini?
N: Saya mulai dengan menyiapkan teks pidato. Proses persiapannya cukup sulit. Selama dua minggu ke belakang, kami (tim dari Universitas Nasional yang lolos ke tahap final) bertemu setiap hari untuk berlatih bersama-sama dengan dosen kami. Selama itu, kami memperbanyak berlatih dengan membaca teks pidato berulang-ulang.

M: Bagaimana perasaan Anda sebelum menampilkan pidato?
N: Sebenarnya, sehari sebelum pelaksanaan lomba ini saya merasa sangat gugup. Akan tetapi, saat maju untuk menampilkan pidato, saya justru tidak gugup sama sekali. Hal itu karena dukungan dari para penonton yang menyemangati saya.

M: Materi apa yang Anda sampaikan dalam pidato?
N: Saya memperkenalkan Kota Gyeongju yang ada di Provinsi Gyeongsangbu. Saya juga menjelaskan bagaimana kota ini bisa terkenal dan alasan para wisatawan berbondong-bondong untuk datang ke sana.

M: Hal apa yang paling Anda sukai dari Kota Gyeongju?
N: Walaupun saya belum pernah ke Kota Gyeongju, berdasarkan dari riset yang saya lakukan ketika membuat teks pidato, hal yang paling saya sukai dari Kota Gyeongju adalah spot fotonya. Hal itu karena foto tempat wisata di Kota Gyeongju sangat bagus untuk diunggah di akun media sosial. Saya ingin mencoba untuk mengunjungi Kota Gyeongju dan mengambil banyak foto untuk diunggah di akun media sosial saya.

M: Apa yang Anda rasakan ketika mendengar pengumuman lomba ini?
N: Sebenarnya saya sangat terkejut. Awalnya saya mengira yang akan memenangi lomba ini adalah teman saya karena pidatonya juga bagus. Akan tetapi, ketika mengetahui bahwa saya yang menjuarai lomba ini, air mata saya langsung keluar karena senang sekali bisa memenangkan lomba ini. Saya merasa bahwa lelah saya untuk latihan selama dua minggu ke belakang ini terbayar dengan mendapatkan juara pertama dalam lomba ini.

M: Apa harapan Anda ke depan?
N: Apabila ada lomba lagi ke depannya, saya ingin mengikutinya. Semoga saya juga berharap bisa memenangkan lomba lagi. Selain itu, saya juga berharap bisa pergi ke Korea, tepatnya ke Gyeongju.

M: Apa saran Anda untuk teman-teman yang ingin mengikuti lomba pidato?
N: Pertama, kuasai materinya secara menyeluruh. Lalu, riset juga materi yang akan kita sampaikan dalam pidato. Jangan sampai informasi yang kita sampaikan belum terbukti kebenarannya. Terakhir, baca dan latih terus dalam berpidato hingga hafal seutuhnya. Tidak hanya itu, intonasi, pemisahan kata dan kalimat juga perlu dikuasai supaya bisa menampilkan yang terbaik.

231108_Korean Speech_3

Potret Naomi memegang sertifikat penghargaan dan tanda simbolis juara pertama Lomba Pidato Bahasa Korea.


Pesan yang bisa didapatkan melalui cerita Naomi adalah semangat untuk pantang menyerah. Meskipun pengalaman belum begitu banyak, tidak ada yang dapat menghambat kita dalam memenangkan suatu kejuaraan karena sesungguhnya hal tersebut dapat diperjuangkan.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait