Wartawan Kehormatan

2023.11.03

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Dita Anggraeni Yusup dari Indonesia
Foto dan video: Dita Anggraeni Yusup


Buchaechum adalah sebuah tari tradisional Korea yang menggunakan kipas. Buchae sendiri berarti kipas dan chum berarti tari. Tarian ini menggunakan gerakan kipas yang ditutup, dibuka, dan diputar dengan harmonis.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, penulis berkesempatan menjadi salah satu peserta untuk belajar buchaechum dalam kelas Sejong Culture Academy (SCA) 2023 yang diadakan oleh King Sejong Institute Foundation (KSIF). Tidak hanya buchaechum, SCA 2023 ini juga memberikan dua pelatihan lain, yaitu taekwondo dan tari K-pop.

Kelas Buchaechum yang diisi dengan 25 peserta ini berlangsung sebanyak lima kali pertemuan selama bulan Oktober hingga November 2023 setiap hari Senin di K-Art Studio Jakarta.

231103_Buchaechum_1

Perlengkapan untuk mendukung pelatihan buchaechum oleh Sejong Culture Academy 2023.


Dalam kelas pertama ini, sebelum mulai mempelajari buchaechum, para peserta mendapatkan baju sebagai seragam untuk dipakai selama pelatihan berlangsung. Baju pelatihan dengan warna dasar biru terang ini didesain sebelumnya oleh KSIC sesuai dengan persetujuan masing-masing peserta. Oleh karena itu, setiap peserta mendapatkan baju dengan nama hangeul dan nomor punggung yang berbeda. Penulis sendiri mendapatkan nama dalam hangeul dan nomor punggung 26.

Selain baju, peserta juga mendapatkan kipas, tumbler, buku, dan pulpen yang memiliki cap Sejong Culture Academy KSI (King Sejong Institute) dan Sejong Culture Academy (SCA).

231103_Buchaechum_2

Pelatihan dasar gerakan kaki dan tangan dalam buchaechum.


Latihan Dasar Kaki dan Tangan

Pada awal minggu pertama, peserta diajarkan terlebih dahulu gerakan dasar buchaechum tanpa menggunakan kipas.

Gerakan dimulai dengan gerakan kaki melalui ketukan satu-dua-tiga bergerak maju. Satu untuk tumit, dua untuk telapak kaki tanpa jari kaki, dan tiga untuk keseluruhan kaki yang menempel pada lantai.

Pada ketukan pertama dimulai dari tumit saja diturunkan, ketukan kedua dilanjutkan dengan telapak kaki dan badan yang membungkuk, lalu ketukan ketiga semua bagian kaki menempel di lantai dan kembali berdiri tegak.

Pada gerakan tangan, tangan direntangkan lalu digoyangkan dengan membalik tangan secara berlawanan. Jika telapak tangan kanan menghadap atas. maka telapak tangan kiri menghadap ke bawah.

Untuk penulis yang jarang sekali melakukan gerakan tarian, ini tidaklah mudah. Setiap gerakan buchaechum sendiri memiliki gerakan-gerakan yang indah, memberikan rasa keanggunan, dan keterampilan yang mempesona, sehingga akan meningkatkan kepercayaan diri.

Bagi penulis, belajar tarian Korea untuk pertama kalinya adalah pengalaman yang menarik dan mendalam. Tarian Korea memiliki sejarah, budaya, dan teknik yang kaya, sehingga memungkinkan untuk merasakan kedalaman makna budaya Korea.

Belajar tarian tradisional Korea juga seperti mempelajari tentang tradisi, nilai-nilai, dan makna yang terkandung dalam setiap gerakan tarian sehingga mampu memperkaya pengetahuan budaya tentang Korea.



margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.


konten yang terkait