Wartawan Kehormatan

2023.07.28

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia

Foto: Monthi Rosselini, Lee Ji-yeon, KOCIS



Pengalaman membuat liontin dengan teknik kerajinan tangan chilbo. (Monthi Rosselini)

Pengalaman membuat liontin dengan teknik kerajinan tangan chilbo. (Monthi Rosselini)


Bila Anda berkunjung ke Korea, maka Anda akan menemukan begitu banyak aktivitas budaya yang menarik yang dapat diikuti, misalnya memakai hanbok, membuat kerajinan najeonchilgi, hingga membuat kimci. Ketika penulis pertama kali berkunjung ke Korea tujuh tahun silam, penulis memilih untuk belajar membuat chilbo karena penulis sangat tertarik dengan seni kerajinan tangan. Agar para pembaca bisa lebih mengenal chilbo, penulis mewawancarai seorang seniwati chilbo bernama Lee Ji-yeon.

Lee menghabiskan sebagian besar kegiatan kreatifnya di studionya yang berlokasi di Kota Jeonju. Kota ini merupakan salah satu kota di Korea yang terkenal dengan bangunan bersejarah, makanan, serta seni dan kerajinan tangannya. Penulis pertama kali mengetahui sosok Lee ketika menyaksikan kisahnya di program KBS Jeonju yang menceritakan tentang keindahan kerajinan tradisional chilbo. Berikut adalah penggalan wawancara dengan Lee yang dilakukan melalui surel pada tanggal 7 Juli 2023.

Kiri: Beberapa karya chilbo buatan Seniwati Lee Ji-yeon. Kanan: Seniwati Lee Ji-yeon berkarya di studionya. (Lee Ji-yeon)

Kiri: Beberapa karya chilbo buatan Seniwati Lee Ji-yeon. Kanan: Seniwati Lee Ji-yeon berkarya di studionya. (Lee Ji-yeon)


Silakan perkenalkan diri Anda secara singkat.

Halo, saya Lee Ji-yeon, saya adalah seorang seniwati chilbo. Pertama kali saya menemukan chilbo yaitu ketika saya pergi ke sebuah toko bahan kerajinan tangan di Namdaemun Shopping Centre di Seoul. Saat itu saya secara kebetulan jadi tahu tentang chilbo. Saya kagum melihat warna-warna chilbo yang sangat misterius dan cerah. Di situ saya mulai jatuh cinta dengan seni kerajinan ini. Saya telah bekerja di bidang seni dan kerajinan tangan sejak 16 tahun yang lalu. Sejak saya mengenal chilbo, saya memutuskan untuk mengambil kursus dasar dan menyelesaikan kursus ahli. Saat ini saya bekerja sebagai seniwati chilbo di Jeonju karena saya ingin mempromosikan chilbo di Jeonju yang dikenal sebagai kota kerajinan. Saya cukup bangga karena hingga saat ini saya telah melahirkan banyak karya dan telah memamerkan karya kerajinan chilbo saya di dalam dan luar negeri.

Bisakah Anda menjelaskan kepada pembaca yang mungkin belum tahu apa itu chilbo?

Chilbo adalah cloisonne tradisional Korea yang proses pembuatannya dilakukan dengan melapisi berbagai warna bubuk enamel ataupun campuran bubuk batu permata serta memanggangnya pada suhu tinggi di atas 800 derajat. Di Korea, chilbo juga dikenal sebagai salah satu perhiasan yang paling berharga dengan sebutan warna tujuh permata. Dalam sejarahnya, chilbo pertama kali masuk ke Korea melalui budaya Buddha. Aksesoris chilbo sangat populer dipakai oleh keluarga kerajaan di akhir masa dinasti Joseon. Pada masa ini para wanita aristokrat banyak menggunakan aksesoris chilbo, seperti norigae chilbossanggarakji chilbo, hingga binyeo chilbo


Bagaimana Anda menggambarkan gaya chilbo Anda?

Ketika saya mengerjakan karya chilbo, saya tidak memperlakukannya hanya sebagai karya kerajinan, tetapi saya bekerja seolah-olah saya sedang melukis dan menciptakan sebuah karya seni. Saya mengerjakan kerajinan chilbo yang terlahir kembali sebagai karya seni, bukan kerajinan. Saya juga menyukai keindahan alam, di situlah saya sering mendapat inspirasi untuk memulai karya chilbo saya. Jadi Anda bisa melihat banyak karya chilbo saya yang berhubungan dengan keindahan alam.

Bisakah Anda bercerita tentang konsep karya chilbo terbaru Anda?


Ada sebuah taman di studio baru saya, saya ingat saat itu ada banyak kupu-kupu dan bunga-bunga cantik yang tumbuh di sana. Di situ saya mendapatkan inspirasi untuk karya seni terbaru saya. Saya senang dengan hasilnya karena menciptakan nuansa yang cerah dan indah.


Karya terbaru Lee Ji-yeon dengan desain kupu-kupu dan bunga yang indah. (Lee Ji-yeon)

Karya terbaru Lee Ji-yeon dengan desain kupu-kupu dan bunga yang indah. (Lee Ji-yeon)


Prestasi atau penghargaan apa yang Anda dapatkan dari membuat chilbo?

Saya telah menerima banyak penghargaan, seperti grand prize, excellence award, dan bronze prize pada kontes chilbo yang saya ikuti. Saya juga senang salah satu karya saya dibeli dan dimiliki oleh Kedutaan Besar Italia.

Saran apa yang dapat Anda berikan kepada mereka yang ingin belajar chilbo?

Proses pengerjaan pembuatan chilbo sangat sulit dan biaya materialnya pun sangat mahal sehingga tidak mudah untuk ditekuni dalam waktu yang lama. Akan tetapi, kerajinan chilbo adalah kerajinan yang dapat bertahan bahkan di zaman modern dan era AI karena 100% proses pembuatannya dengan tangan dan membutuhkan keterampilan kerajinan tingkat tinggi. Namun, jika Anda suka dan ingin menjadi seniwati chilbo, maka Anda harus mengejar impian Anda karena chilbo akan selalu melanjutkan tradisinya sebagai kerajinan tangan Korea yang langka. Mereka yang menekuni chilbo akan dianggap berkontribusi dalam pengembangan warisan tradisional Korea.



Hingga saat ini, seni kerajinan tangan chilbo masih banyak digemari masyarakat di Korea. Beberapa di antara mereka yang menyukai seni kerajinan tangan chilbo beranggapan bahwa seni kerajinan ini merupakan salah satu kegiatan relaksasi yang baik karena dipercaya dapat meningkatkan daya konsentrasi serta mencegah stres.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait