Penulis: Wartawan Kehormatan Fetty Asihta Kencana Putri dari Indonesia
Foto: Fetty Asihta Kencana Putri dan Korea.net DB
Pada tanggal 10-15 Juli, Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee melakukan kunjungan kenegaraan ke negara-negara di Eropa. Salah satu agenda mereka adalah menghadiri KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Vilnius, Lituania. Setelah itu, mereka melanjutkan kunjungan ke Polandia.
Pada tanggal 14 Juli (waktu setempat) bertempat di Perpustakaan Universitas Warsawa, Presiden Yoon menghadiri pertemuan Persahabatan Budaya dengan Generasi Masa Depan Polandia. Sebagai Wartawan Kehormatan, penulis mendapatkan undangan dari Pusat Kebudayaan Korea Polandia untuk menghadiri secara langsung pertemuan ini bersama dengan mahasiswa-mahasiswa Universitas Warsawa.
Acara ini dihadiri oleh seratus orang pemuda Polandia; mahasiswa-mahasiswa jurusan Studi Korea di Unversitas Warsawa; Rektor Universitas Warsawa, Profesor Alojzy Z. Nowak; serta Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata, Park Bo Gyoon. Saat Presiden Yoon beserta Ibu Kim memasuki ruangan, hati penulis tidak dapat berhenti berdebar kencang karena sangat kagum melihat presiden dan ibu negara Korea dari jarak sangat dekat untuk pertama kalinya.
Acara dimulai dengan sambutan dari Rektor Universitas Warsawa dan dilanjutkan oleh Presiden Yoon. Dalam pidatonya, Presiden Yoon menyebutkan bahwa Korea dan Polandia memiliki kesamaan sejarah serta perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan perlawanan yang luar biasa sehingga tampaknya membuat hubungan kedua negara semakin dekat. Pada saat yang bersamaan, solidaritas antara kedua negara yang berbagi nilai-nilai universal, kebebasan, dan demokrasi, yang semakin diperkuat melalui kebudayaan, generasi masa depan, dan universitas.
Presiden Yoon pun mengatakan bahwa Polandia adalah negara yang terkenal akan seni dan sains, serta menghasilkan tokoh-tokoh terkenal seperti Frederic Chopin dan Marie Curie. Pada tahun 2022 lalu, Polandia memperkenalkan pertunjukan musik Marie Curie yang berasal dan dibuat di Korea. Oleh karena itu, Presiden Yoon berharap persahabatan dan kerja sama antara kedua negara akan semakin dalam melalui pertukaran budaya seperti halnya pertunjukan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Presiden Yoon juga memberikan ucapan selamat kepada jurusan Bahasa Korea Universitas Warsawa yang tahun ini memperingati 40 tahun pendiriannya. Jurusan tersebut telah menjembatani fakultas serta mahasiswa-mahasiswa dari kedua negara. Ia dan Presiden Polandia, Andrzej Duda menyepakati akan pentingnya pertukaran generasi masa depan antara Korea dan Polandia yang juga memungkinkan generasi muda untuk mencari pekerjaan di masing-masing negara untuk meraih pengalaman sosial.
Setelah pidato Presiden Yoon, acara dilanjutkan dengan presentasi tiga mahasiswi Universitas Warsawa yang membagikan ceritanya mengenai bagaimana budaya Korea serta bahasanya mempengaruhi kehidupan dan mimpi-mimpi mereka. Presiden Yoon serta Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata, Park Bo Gyoon, sangat terkesan oleh kepiawaian tiga mahasisiwa tersebut menggunakan bahasa Korea. Menteri Park juga menegaskan bahwa mereka akan sangat mendukung impian dan tantangan para pemuda ini, karena generasi masa depan adalah jembatan bagi kedua negara.
Terakhir, acara ditutup dengan foto bersama Presiden Yoon dan Ibu Kim. Setelah pose formal, tidak lupa Presiden Yoon meminta kami semua untuk berfoto dengan pose khas Korea, finger heart dan membuat kami semua yang hadir tertawa.
Setelah acara selesai, saya berkesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengan dua orang mahasiswi yang membagikan ceritanya di hadapan Presiden Yoon, Ibu Kim, dan semua tamu undangan.
Edyta Slotwinska
Edyta merupakan mahasiswi lulusan Universitas Warsawa dan juga penerima Beasiswa Gobal Korea (GKS) Universitas Dongguk, Seoul. Acara ini menjadi kunjungan yang tak terlupakan baginya karena dia berkesempatan untuk menyapa dan berbicara langsung dengan Presiden Yoon di atas panggung. Selama menjalani kehidupannya di Korea, Istana Gyeongbokgung dan Cheong Wa Dae adalah dua tempat yang paling berkesan baginya. Dari kedua tempat ini dia bisa melihat dua sisi Korea, yaitu dari sisi kuno dan dari sisi moden. Dia juga pernah pergi ke Kota Gyeongju untuk melihat peninggalan sejarah dan merasa seperti melakukan perjalanan waktu kembali ke masa periode Silla. Dengan ilmu yang ia peroleh dan wawasan yang dimilikinya, Edyta sangat ingin mengambil peran dalam hubungan diplomatik Polandia dan Korea.
Roksana Skibinska
Roksana baru saja menyelesaikan gelar master Studi Korea di Universitas Warsawa dan di masa depan dia ingin mengejar karir sebagai penerjemah dan pemrogram festival film. Roksana mempunyai ketertarikan yang besar terhadap sinema/film Korea dan bahkan dia pernah berkesempatan untuk bekerja sebagai penerjemah ketika salah satu sutradara film Korea datang ke Warsawa untuk syuting film. Melalui acara ini, dia mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa, baik sebagai mahasiswi maupun seseorang yang berbagi cerita kepada semua tamu undangan yang hadir pada hari itu. Pesannya kepada pembaca Korea.net adalah untuk selalu percaya pada diri dan kemampuan sendiri, juga jangan takut untuk berbicara dengan penutur asli bahasa Korea.
Dalam acara ini, penulis juga bertemu dengan rekan sesama Wartawan Kehormatan dari Polandia. Melalui kesempatan khusus ini, penulis benar-benar merasa tersanjung dapat melihat Presiden Yoon dan Ibu Kim secara langsung. Penulis sangat bersyukur dapat memiliki kesempatan berharga ini, terutama ketika penulis sedang berada jauh dari negara asal penulis, Indonesia. Terima kasih untuk KOCIS, Korea.net, dan KCC Polandia yang telah memberikan penulis pengalaman yang tak terlupakan dan berkesan ini.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.