Wartawan Kehormatan

2023.06.28

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Binar Candra Auni dari Indonesia



Tangkapan Layar Video 3 Honorary Reporters' Perspectives of Korea and Indonesia Similarities and Differences (Foto oleh Miles & Cals)

Tangkapan layar video "3 Honorary Reporters' Perspectives of Korea and Indonesia Similarities and Differences." (Miles & Cals)


Baru-baru ini tiga orang wartawan kehormatan (HR) Korea.net menyampaikan pendapatnya tentang persamaan dan perbedaan antara Indonesia dan Korea. Pendapat HR itu terangkum dalam sebuah video berjudul "3 Honorary Reporters' Perspectives of Korea and Indonesia Similarities and Differences (Perspektif 3 HR tentang Persamaan dan Perbedaan antara Korea dan Indonesia)" yang diunggah oleh Miles & Cals (Marcellina Kurniawan & Anastasia Kurniawan) pada tanggal 21 Juni 2023.

Penulis pun ikut menyampaikan pendapat dalam video yang dibuat dalam rangka misi bulan Juni para K-influencer ini. Selain penulis, terdapat pula Lian Zhao dan Ainun Isnaeni yang turut memberikan perspektifnya terkait topik persamaan dan perbedaan antara Indonesia dan Korea.

Menurut penulis, salah satu perbedaan yang paling menonjol antara Indonesia dan Korea dapat dilihat dari keragaman budaya. Penulis memberikan contoh dari aspek pakaian tradisional. Baik masyarakat Korea maupun masyarakat global tahu bahwa hanbok adalah pakaian tradisional Korea. Sementara itu, di Indonesia, ada banyak jenis pakaian tradisional yang mencerminkan keragaman budaya dan etnis yang spesifik pada suku tertentu. Namun, terlepas dari perbedaan ini, penulis melihat bahwa ada persamaan penting antara kedua negara dalam hal tata krama, hubungan sosial, dan sejarah.

Sejarah Indonesia dan Korea berbagi benang merah yang sama, yaitu perjuangan untuk kemerdekaan. Kedua bangsa telah menjalani perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan dan bekerja keras untuk memajukan negara setelah merdeka. Keduanya juga menempuh jalan yang serupa, misalnya mengembangkan industri sebagai bagian dari usaha memajukan negara.



Selain penulis, dua HR lain juga membagikan persamaan dan perbedaan yang mereka temukan. Lian Zhao, yang memiliki pengalaman sebagai kru samullori, membahas persamaan dan perbedaan antara instrumen musik tradisional Indonesia dan Korea. Ia membahas drum Korea, janggu, yang merupakan salah satu dari empat alat musik yang digunakan dalam pertunjukan samullori.

Janggu mirip dengan kendang yang digunakan dalam pertunjukan gamelan Indonesia, tetapi ada perbedaan dari cara memainkannya. Gamelan juga memiliki lebih banyak jenis instrumen, sementara samullori memiliki jumlah instrumen yang lebih sedikit. Ia pun menyampaikan bahwa pakaian yang dikenakan pemain samullori dan gamelan berbeda.

Berbeda dengan Lian Zhao, Ainun Isnaini membahas persamaan antara budaya Korea dan Indonesia dari segi makanan dan etika. Ia menyampaikan bahwa ada kesamaan antara pempek dan eomuk yang sama-sama berbahan dasar ikan. Kedua budaya juga memiliki cara yang serupa dalam menunjukkan penghormatan kepada orang yang lebih tua. Sementara itu, Ainun menyebutkan bahwa Indonesia dan Korea memiliki perbedaan dari jumlah bahasa. Ia memaparkan bahwa Indonesia memiliki lebih banyak bahasa dibandingkan dengan Korea.

Pada tahun peringatan hubungan Indonesia-Korea ke-50 di tahun 2023, penulis berharap bahwa refleksi ini dapat menjadi momentum untuk menilik kembali persamaan, perbedaan, dan potensi hubungan Indonesia dan Korea di masa depan. Selanjutnya, penulis pun berharap bahwa diskusi tentang persamaan dan perbedaan ini dapat membantu kita semua untuk saling menghargai dan belajar dari budaya masing-masing.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait