Penulis: Wartawan Kehormatan Tepi Tupaidah dari Indonesia
Foto: Ayu Sekar Rini
Sebagai Pusat Kebudayaan, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengenal bahasa dan kebudayaan Korea secara lebih dekat. Dilansir dari website KCCI, KCCI bertugas untuk mempromosikan dan mendukung pertukaran budaya Korea dan Indonesia dengan tujuan menjadi pusat kebudayaan dengan membuka banyak peluang bagi masyarakat untuk bisa mengakses dan menikmati budaya Korea secara luring maupun daring.
Mengenal Kelas Budaya Korea KCCI
Kelas budaya merupakan salah satu upaya bagi KCCI dalam memperkenalkan budaya korea kepada masyarakat. Sejauh ini, KCCI memberikan peluang untuk mempelajari kebudayaan Korea seperti taekwondo, buchaechum (tari kipas tradisional Korea), seni kerajinan, alat musik tradisional, dan K-Pop. Selain itu, KCCI menghadirkan pengajar yang kompeten dalam bidang seni dan kebudayaan Korea.
Pelaksanaan kelas budaya Korea KCCI diadakan satu kali dalam setahun. Tahun ini, kelas budaya Korea KCCI dilaksanakan secara luring di KCCI. Adapun kelas budaya yang tersedia di antaranya Kelas Pembuatan Hanbok, Kerajinan Tradisional Korea, Samulnori (alat musik tradisional Korea), dan Sogochum (tari tambur kecil tradisional Korea).
Kelas budaya Korea tahun ini dilaksanakan sejak 1 Februari s/d 15 April 2023 setiap hari Senin dan Rabu, sedangkan untuk kelas samulnori dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis. Untuk kuota bagi masing-masing kelas budaya sebanyak sepuluh orang.
Setelah terlaksana kurang lebih 20 kali pertemuan, KCCI menggelar Selebrasi Seni dan Budaya Korea 360 yang bekerja sama dengan KOCCA dan Gyeongnam Jakarta dalam rangka memeriahkan perayaan 50 Tahun hubungan persahabatan antara Korea dan Indonesia sekaligus penutupan kelas budaya Korea KCCI tahun 2023. Acara tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 15-16 April 2023 di Main Atrium Korea 360 Lotte Shopping Avenue Jakarta.
Dalam acara tersebut, karya seni kerajinan yang dibuat oleh siswa kelas kerajinan tradisional Korea dan hanbok yang dijahit sendiri oleh siswa kelas pembuatan hanbok dipamerkan kepada pengunjung. Acara pembukaan Selebrasi Seni dan Budaya Korea 360 dimeriahkan oleh penampilan siswa Kelas Samulnori, Sogochum, dan K-Pop Academy.
Di akhir acara, penulis berkesempatan mewawancarai salah satu siswa kelas budaya Korea KCCI 2023, yaitu Ayu Sekar Rini dari Kelas Sogochum. Ayu Sekar Rini berbagi pengalaman dan mengungkapkan rasa syukur atas kerja keras dan kegigihannya dalam mempelajari tari tradisional Korea sehingga ia bisa menambah pengetahuan terhadap Korea.
Alasan Mengikuti Kelas Budaya Korea
Kelas budaya Korea memiliki banyak peminat setiap tahunnya. Sebagai bentuk rasa suka terhadap Korea, antusias masyarakat dalam mempelajari kebudayaan Korea mendukung terjalinnya pertukaran budaya bagi Korea dan Indonesia.
Ayu Sekar Rini menceritakan bahwa kecintaannya terhadap Korea sudah ia rasakan sejak lama sehingga membuat Ayu Sekar Rini memberanikan diri untuk mempelajari kebudayaan Korea. "Pertama memang suka budaya Korea, dulu saya pernah ikut kelas buchaechum di KCCI pada tahun 2017. Selain itu, saya ingin menantang diri sendiri untuk kembali mempelajari tarian tradisional Korea," ungkapnya.
Dengan adanya kelas budaya Korea, KCCI mampu menjembatani masyarakat untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan diri sendiri serta menjadi satu-satunya pusat kebudayaan Korea di Indonesia yang aktif dalam memperkenalkan budaya Korea baik secara luring maupun daring.
Kesan Terhadap Kelas Budaya Korea
Berkesempatan menjadi salah satu siswa kelas budaya Korea di KCCI memiliki kebanggaan tersendiri. Selain bisa mempelajari kebudayaan Korea secara detail, peserta juga bisa menambah kemampuan bagi diri sendiri.
"Saya senang sekali bisa memiliki kesempatan untuk belajar hal baru. Bisa bertemu dengan teman baru dan belajar budaya di KCCI itu asyik. Pengajarnya juga profesional di bidangnya, kami diajarkan secara runtut mulai dari teknik-teknik dasar dan bahkan detail-detail yang harus diperhatikan saat membawakan tarian ini. Meskipun sempat mengalami kesulitan, pengalaman seperti ini tidak akan terlupakan," ucap Ayu Sekar Rini.
Dengan banyaknya kelas budaya Korea yang tersedia dan pengajar yang ahli dan berkualitas dalam bidang seni dan budaya Korea, siswa menjadi bersemangat dalam mempelajari budaya Korea.
Kelas Budaya Korea Bagi Ayu Sekar Rini
"Melalui kelas ini, saya jadi tahu mengenai sogochum, salah satu tari tradisional Korea yang menggunakan drum (tambur) kecil. Tarian yang kelas saya bawakan adalah tarian Jinju Gyobang, sehingga pembawaannya harus lebih anggun dari sogochum pada umumnya. Ini juga merupakan salah satu tantangan terbesar bagi saya," ungkap Ayu Sekar Rini.
Sogochum merupakan seni tari yang dipelajari sesi kelas budaya tahun ini. Mempelajari tari tradisional dengan menggunakan alat musik menjadi hal baru karena pada tahun sebelumnya seni tari yang dipelajari adalah buchaechum, tari tradisional dengan menggunakan kipas.
Dengan antusias tinggi dari masyarakat, besar harapan semoga kelas budaya Korea bisa tersedia lebih banyak lagi dan KCCI membuka sesi kedua untuk tahun ini.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.