Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia
Foto: Maulia Resta Mardaningtias
Pada Selasa (28/3), sebagai penutup bulan Maret, penulis belajar mengenal keindahan minhwa atau lukisan rakyat Korea dalam Korean Culture Day bertajuk "Kenali Keindahan Minhwa" yang diadakan oleh KCCI pada hari Selasa, 28 Maret 2023.
Acara dimulai pukul 14.45, di mana Korean Culture Day ini dibuka dengan penjelasan mengenai sejarah singkat minhwa oleh Chung Ji-Tae, lalu dilanjutkan dengan pemberian kuis untuk para peserta luring dan dilanjutkan dengan lokakarya mewarnai minhwa di mana KCCI menyediakan beragam jenis media lukis dan beberapa pemenang kuis tersebut mendapatkan media lukis khusus.
MENGENAL KEINDAHAN MINHWA
Pada dasarnya, terdapat tiga jenis lukisan tradisional Korea, yakni gunghwa atau lukisan kerajaan, sainhwa atau lukisan aristokrat, dan minhwa atau lukisan rakyat. Masing-masing jenis lukisan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Gunghwa dibuat dengan bahan material terbaik seperti menggunakan media sutra dan menggunakan pigmen warna yang bagus. Lalu, sainhwa atau lukisan oleh aristokrat dibuat dengan memakai tinta untuk merepresentasikan prinsip atau idealisme kehidupan dan cenderung mengekspresikan esensi objek dalam gambar dibandingkan penampilan. Sedangkan minhwa atau lukisan rakyat adalah lukisan yang dibuat oleh rakyat biasa, di mana biasanya jati diri sang pelukis tidak terungkap.
Minhwa terdiri dari dua suku kata, yakni min yang berarti rakyat dan hwa yang berarti lukisan. Istilah minhwa memiliki berbagai definisi, tetapi biasanya digunakan untuk menyebut lukisan rakyat yang banyak ditemukan pada masa Dinasti Joseon. Pada masa itu, umumnya lukisan ini menggambarkan praktik kehidupan sehari-hari atau gaya hidup tradisional suatu masyarakat atau individu.
Dalam proses lukisnya, minhwa menggunakan lima warna dasar dari warna Korea yakni obangsaek. Adapun lima warna dasar ini bersumber pada filsafat yin yang wu xing atau dalam bahasa Korea eumyang ohaeng yang memiliki arti lima elemen yin dan yang, seperti pohon, api, bumi, metal, dan air.
Walaupun lima warna dasar ini berasal dari Tiongkok, penggunaan obangsaek sudah melekat dengan prinsip pewarnaan Korea selama 1.600 tahun dan menjadi warna yang identik dalam kesenian Korea. Obangsaek sendiri memiliki berbagai kombinasi warna yang baik atau sangsaeng dan warna yang buruk atau sanggeuk.
Selain menggunakan obangsaek, objek dalam lukisan minhwa juga mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti matahari, bulan, harimau, burung kucica, ikan, dan lain sebagainya. Salah satu lukisan minhwa yang sangat terkenal adalah lukisan harimau dan burung kucica, Hojakdo atau Jakhodo, yang juga muncul dalam video promosi nasional baru KOCIS berjudul "The Secret Museum: Find The Hidden K-Code"
Lukisan-lukisan minhwa umumnya mengekspresikan harapan dari masyarakat umum agar dapat hidup sehat dan bahagia untuk waktu yang lama. Seperti lukisan Hojakdo atau Jakhodo yang mengekspresikan harapan masyarakat untuk memperoleh kabar baik dan terhindar dari hal buruk.
LOKAKARYA MEWARNAI MINHWA
Setelah mengenal minhwa melalui penjelasan yang diberikan, para peserta yang hadir secara luring melanjutkan acara dengan mengikuti lokakarya mewarnai minhwa. Ada beberapa media lukis yang digunakan dalam lokakarya ini, yakni eco bag, dompet, dan coaster atau tatakan gelas.
Media lukis yang tersedia memiliki beragam jenis gambar minhwa, seperti bunga, ikan, kupu-kupu, dan lainnya. Adapun beberapa peserta yang sebelumnya berhasil menjawab kuis seusai penjelasan, berhak mendapatkan media lukis eco bag dan dompet, sedangkan peserta lainnya mendapatkan tatakan gelas.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.