Wartawan Kehormatan

2022.11.17

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Oleh Wartawan Kehormatan Kustanti Hariwati Dalle dari Indonesia

Drama Under The Queen’s Umbrella (슈룹) yang dibintangi aktris kenamaan Korea, Kim Hye Soo, baru saja menayangkan episode terbarunya. Dalam salah satu adegan saat para pangeran saling berkompetisi, tampak salah satu petugas kerajaan yang memukul sebuah drum besar. Penampakan drum besar dalam beberapa drama berlatar sejarah atau kerajaan Korea di masa lalu bukanlah hal yang baru.



Ilustrasi Sinmungo Drum Besar yang biasanya muncul dalam drama-drama korea berlatar sejarah. (Flickr Korea.net)

Ilustrasi Sinmungo, drum besar yang biasanya muncul dalam drama-drama Korea berlatar sejarah. (Flickr Korea.net)



Nah ternyata drum besar di atas dalam bahasa Korea disebut 신문고 atau dibaca sinmungo ini, pada masa kepemimpinan Raja Taejong (1367-1422) diletakkan sinmungo tepat di depan pintu gerbang istana raja. Jika ada rakyat yang mendapatkan dan/atau merasa mengalami ketidakadilan, mereka dapat langsung menyampaikan keluhan atau mengadukan secara langsung pada raja dengan cara memukul sinmungo ini. Ini adalah sistem pelaporan rakyat kepada pemimpin negara pada saat itu.

Ternyata konsep pengaduan atau mengajukan keluhan kepada pemerintah ini masih bisa kita temukan sampai sekarang di Korea. Namun tentunya, dengan kemajuan teknologi yang dimiliki Korea, masyarakat saat ini tidak sampai harus membunyikan sinmungo. Masyarakat Korea saat ini bisa menyampaikan pengaduan atau keluhan mereka melalui sistem elektonik yang disebut Regulatory Reform Sin Mun Go.

Tangkapan layar laman Regulatory Reform Sin Mun Go

Tangkapan layar laman Regulatory Reform Sin Mun Go



Sistem yang telah hadir sejak tahun 2014 ini tercatat telah menerima total 19.760 saran masyarakat di tahun 2019. Misalnya, ada salah satu petisi yang menyarankan agar diperbolehkan juga penggunaan kartu kredit ataupun debit untuk membayar tarif jalan tol. Kemudian disebutkan pula dalam dokumen Regulatory Reform Sinmungo e-Petition System dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) bahwa sistem ini memiliki beberapa keunggulan, yakni Convenience, Promptness, Responsiveness dan In-depth Review.

Selain itu, ruang lingkupnya sangat luas dan telah terintegrasi dengan semua lembaga pemerintah dari pusat, pemda, sampai lembaga terkait urusan luar negeri. Oleh karena itu, tidak heran aksesnya tidak terbatas pada warga negara Korea saja, namun warga asing pun dapat turut mengakses dan memberikan masukan atau saran. Website tersebut didukung dengan ketersediaan beberapa opsi bahasa, bahkan salah satunya adalah bahasa Indonesia.

Berawal dari rasa penasaran sampai akhirnya mengetahui perihal sistem sinmungo modern ini menyadarkan saya bahwa peran untuk memperbaiki kebijakan yang akan berdampak pada kehidupan masyarakat luas, tidak saja menjadi milik pemerintah melainkan harus ada keterlibatan dari suara rakyat. Hal ini dikutip dari laman Regulatory Reform Sin Mun Go yang menyatakan "The Voice of the People is the Voice of Heaven."


sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea.

konten yang terkait