Makanan/Pariwisata

2022.12.14

Hidden Charms of Korea_sool

Penulis: Hong Kilju dan Aisylu Akhmetzianova
Foto: Kim Sunjoo
Video: Lee Jun Young
Seoul, Korea Selatan

Makgeolli yang berwarna putih susu, yakju yang berwarna kuning gelap, dan soju yang berwarna bening dituangkan ke dalam gelas dengan suara gemercik. Para wartawan kehormatan meminum minuman berlkohol tersebut dengan menggunakan etika minum Korea. Setiap kali mereka minum seteguk, mereka memuji minuman tersebut.

Tujuh orang wartawan kehormatan Korea.net mengunjungi The Sool Gallery pada 1 April lalu. Galeri ini merupakan galeri minuman beralkohol Korea yang terletak di dekat Stasiun Anguk, Jongno-gu, Seoul.

Para wartawan kehormatan tersebut datang untuk mencoba minuman beralkohol tradisional Korea yang sulit ditemui di toko-toko pada umumnya. Ketujuh wartawan tersebut terpilih karena kecintaan, ketertarikan, dan pengalaman mereka terhadap minuman beralkohol Korea Selatan.

Ketujuh wartawan tersebut berasal dari negara yang berbeda. Mereka berasal dari Rusia, Serbia, Vietnam, Nigeria, Singapura, Hongkong, dan Filipina. Walaupun berbeda, mereka semua memiliki satu kesamaan, yaitu mencintai minuman beralkohol.

Kemampuan rata-rata mereka untuk mengonsumsi alkohol adalah dua botol soju (14 gelas). Mereka biasanya meminum minuman beralkohol dari negara asal mereka. Namun, selama tinggal di Korea, mereka juga menikmati berbagai minuman beralkohol di Korea seperti soju, bir, dan makgeolli.

Salah satu wartawan kehormatan yang hadir, berangkat dari pagi karena tinggal di Busan. Ia adalah Neo Hui Ying yang berasal dari Singapura. Ia berkata, "Setelah saya tiba di Korea, saya mencoba makgeolli. Saya seperti tersihir dengan pesonanya hingga saya bertekad untuk belajar lebih banyak mengenai makgeolli."

Salah satu keluarga wartawan kehormatan bahkan mengelola sebuah tempat pembuatan rakija, minuman beralkohol tradisional di daerah Balkan. Ia adalah Isidora Simeunovic yang berasal dari Serbia.

Isidora berkata,"Soju dan bir yang pernah saya minum di Korea memiliki kadar alkohol yang rendah. Saya cukup kecewa karena tidak bisa merasakan rasa yang spesial dari minuman tersebut. Saya mendaftar untuk ikut acara ini karena sepertinya di Korea masih banyak minuman beralkohol lain yang lebih menarik."

Mung Xiu Ying, wartawan kehormatan yang berasal dari Hong Kong berkata, "Sangat mudah untuk mencari kelas mengenai kimci di Korea. Akan tetapi, hampir tidak ada kesempatan bagi orang asing untuk mempelajari sejarah dan rasa minuman beralkohol."

Seorang somelier minuman beralkohol tradisional sedang menjelaskan mengenai minuman beralkohol yang akan dicoba oleh para wartawan kehormatan.


The Sool Gallery merupakan galeri dengan berbagai aktivitas yang dibuat untuk mempromosikan nilai-nilai minuman beralkohol Korea. Galeri ini dikelola oleh Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan bersama dengan aT (Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation).

Pengunjung bisa melihat berbagai jenis alkohol di galeri ini, seperti takju (minuman beralkohol kental), yakju (minuman beralkohol herbal), cheongju (minuman beralkohol berwarna jernih), minuman beralkohol distilasi, dan minuman beralkohol yang dibuat dari buah.

Terdapat enam jenis minuman beralkohol yang dicicipi oleh para wartawan kehormatan hari itu. Keenam minuman tersebut adalah munbaeju, soju khas Andong, Myeoncheondugyeonju, Hansan Sogokju, Makgeolli Benteng Geumjeongsanseong, dan Song Myung-Sup Makgeolli. Keenam minuman tersebut telah terpilih sebagai warisan budaya takbenda.

Minuman-minuman tersebut dipilih dengan mempertimbangkan asalnya. Kesamaan dari seluruh minuman tersebut adalah kurangnya jaringan distribusai sehingga minuman-minuman tersebut sulit didapatkan oleh masyarakat biasa, padahal namanya sudah cukup terkenal. Selain Makgeolli Benteng Geumjeongsanseong, minuman-minuman lain baru pertama kali dicoba oleh para wartawan kehormatan.

Para wartawan kehormatan sedang mencicipi minuman beralkohol tradisional Korea.


Para wartawan kehormatan mencicipi minuman mulai dari takju yang memiliki kadar alkohol paling rendah, kemudian dilanjutkan ke cheongju dan minuman distilasi. Saat mencoba Myung-Sup Makgeolli, Wartawan Kehormatan Ananina Sofia berkata, "Rasanya sangat berbeda dengan makgeolli lain dengan rasa manis yang pernah saya minum sejauh ini."

Aiyanyo Titi, wartawan kehormatan yang berasal dari Nigeria, mengatakan bahwa ia ingin mencari minuman beralkohol yang cocok dengan musim semi. Ia mencoba Myeoncheondugyeonju dan berkata, "Saya benar-benar bisa merasakan kesegaran aroma bunga. Akhirnya saya bisa menemukan minuman yang cocok dengan musim semi.

Mung Xiu Ying menambahkan, "(Myeoncheondugyeonju) merupakan minuman distilasi tetapi rasanya lembut dan wanginya enak, seperti wine."

Saat mencoba munbaesul, wajah mereka terlihat bingung untuk mencoba menebak aroma khas apa yang muncul dari munbaesul. Pada saat somelier mengatakan bahwa aroma tersebut adalah aroma pir, para wartawan membalasnya, "Oh, ya! Betul! Ini wangi pir!" Setelah itu, mereka mencium aroma munbaesul kembali dan mencicipinya.

Para wartawan mencoba soju khas Andong di urutan terakhir. Mereka terkejut karena rasanya yang sangat lembut walaupun memiliki kadar alkohol yang tinggi. "Ini bukan soju yang kami ketahui selama ini," ungkap mereka.

Isidora Simeunovic (kiri) dan Aiyanyo Titi (kanan) sedang berfoto setelah melihat-lihat galeri minuman beralkohol tradisional Korea.


Para wartawan kehormatan mengungkapkan bahwa kesan mereka terhadap minuman beralkohol Korea berubah setelah mencicipi beberapa jenis minuman beralkohol khas Korea pada hari itu.

Isidora Simeunovic mengungkapkan, "Saya sebetulnya tidak begitu suka soju. Akan tetapi saya menjadi penggemar soju distilasi berkualitas tinggi setelah mencobanya pada hari ini. Sebelumnya saya hanya pernah mencoba soju yang dibuat dengan cara dicairkan saja."

Neo Hui Ying berkata, "Saya pikir minuman beralkohol di Korea hanya soju dan bir saja. Saya baru tahu kalau minuman beralkohol di Korea sangat bervariasi dan memiliki begitu banyak merek. Saya akan mencoba berbagai macam variasi minuman beralkohol selama tinggal di Korea."

Sebelum mencicipi berbagai macam minuman beralkohol pada hari itu, Ananina Sofia berkata, "Saya pikir minuman beralkohol di Korea Selatan diminum dengan tujuan agar peminumnya mabuk, bukan untuk dinikmati." Akan tetapi, pendapatnya berubah setelah mencoba enam jenis minuman pada hari itu.

Ia berkata, "Minuman beralkohol yang kami coba hari ini berbeda dengan minuman-minuman beralkohol dalam ukuran besar yang dijual di mini market. Minuman yang kami coba hari ini dibuat dengan cara yang sangat tradisional. Mungkin itulah alasannya kenapa rasanya sangat kaya dan wanginya pun enak. Saya juga baru tahu kalau warisan soju masih hidup dan rasanya sangat khas."

Nam Sun Hee, Direktur The Sool Gallery.


Minuman beralkohol tradisional Korea merupakan minuman yang dibuat dengan menggunakan hasil pertanian dalam negeri. Oleh karena itu, CHA (Administrasi Warisan Budaya) harus memperhatikan sejarah dan rasa serta teknik dan lingkungan pembuatan sebuah minuman beralkohol sebelum minuman tersebut diakui sebagai minuman beralkohol tradisional Korea.

Nam Sun Hee, Direktur The Sool Gallery, berkata, "Minuman beralkohol tradisional Korea merupakan salah satu budaya kuliner Korea yang paling dipahami oleh masyarakat Korea. Alasannya adalah rasa yang familiar berkat beras dalam negeri yang digunakan sebagai bahan pembuatannya."



kalhong617@korea.kr

konten yang terkait