Organisasi dari Senegal, Ekuador, dan Thailand yang berhasil meraih penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prize tahun 2025 berfoto bersama dalam upacara penyerahan penghargaan yang digelar tanggal 8 September 2025 (waktu setempat) di kantor pusat UNESCO yang terletak di Paris, Prancis. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)
Penulis: Jeon Misun
Organisasi yang berada di Senegal, Ekuador, dan Thailand berhasil meraih penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prize tahun 2025.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengungkapkan pada tanggal 10 September 2025 bahwa upacara penganugerahan penghargaan UNESCO King Sejong Literacy Prize telah digelar pada tanggal 8 September 2025 (waktu setempat) di kantor pusat UNESCO yang berada di Prancis.
Penganugerahan tersebut digelar sekaligus untuk merayakan Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September.
Ketiga organisasi meraih penghargaan adalah adalah Direktorat Literasi dan Bahasa Nasional Senegal; Institut Penelitian, Pendidikan, dan Promosi Populer Ekuador (INEPE); dan Badan Pengembangan Sains dan Teknologi Nasional Thailand (NSTDA).
Direktorat Literasi dan Bahasa Nasional Senegal menjalankan program literasi untuk tunanetra dan diakui karena pendekatannya yang inklusif dalam mempromosikan literasi bagi penyandang tunanetra melalui adaptasi bahasa lokal ke dalam huruf Braille dan penggunaan teknologi yang membantu.
INEPE diakui karena pendekatannya yang berbasis komunitas dalam menumbuhkan keterampilan literasi dan digital melalui pembelajaran partisipatif dan lintas generasi melalui program untuk anak dan remaja.
NSTDA diakui atas upayanya dalam mempromosikan literasi yang setara bagi peserta didik penyandang disabilitas melalui platform digital terpusat untuk pendidikan yang inklusif.
Kementerian akan mengundang para pihak terkait organisasi tersebut ke Korea untuk memperingati Hari Hangeul yang dirayakan setiap tanggal 9 Oktober.
Setelah mengikuti acara perayaan Hari Hangeul, mereka akan diajak untuk mengunjungi tempat-tempat wisata utama di Korea, seperti Museum Nasional Korea, Museum Seni Modern dan Kontemporer Nasional, Sungai Cheonggyecheon, dan Pasar Tongin.
UNESCO King Sejong Literacy Prize merupakan sebuah penghargaan yang diberikan untuk gerakan-gerakan pemberantasan buta huruf di dunia. Penghargaan ini sudah diberikan sejak tahun 1990.
Penghargaan ini ditetapkan pertama kali melalui bantuan pemerintah Korea pada tahun 1989 dan berkembang menjadi penghargaan dunia bagi tokoh maupun organisasi yang berperan besar dalam mengembangkan bahasa ibu di negara-negara berkembang atau memberantas buta huruf.
msjeon22@korea.kr