Kebudayaan

2025.06.23

Foto di atas menunjukkan momen saat produser dan para aktor musikal Maybe Happy Ending naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan Tony Awards pada tanggal 8 Juni 2025 (waktu setempat) di Radio City Hall, New York. Karya musikal tersebut berhasil menyapu enam piala dalam penghargaan tersebut. (Yonhap News)

Foto di atas menunjukkan momen saat produser dan para aktor musikal Maybe Happy Ending naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan Tony Awards pada tanggal 8 Juni 2025 (waktu setempat) di Radio City Hall, New York. Karya musikal tersebut berhasil menyapu enam piala dalam penghargaan tersebut. (Yonhap News)



Penulis: Charles Audouin

The New York Times (NYT) menganalisis faktor yang membuat Korea berhasil menjadi raksasa budaya melalui artikel berjudul "How South Korea Became a Cultural Powerhouse, and What's Next" yang terbit pada tanggal 21 Juni 2025.

NYT menjelaskan proses budaya Korea bisa menjadi sangat populer di dunia mulai dari awal mula perjalanan halyu di tahun 1990-an.

Gelombang budaya Korea yang dikenal sebagai halyu meraih awal kepopuleran melalui drama Korea yang ditayangkan di Tiongkok dan Jepang.

Pada tahun 2004 film Oldboy karya Park Chan-wook berhasil meraih piala Festival Film Internasional Cannes.

Setelah itu, lagu "Gangnam Style" milik Psy berhasil menjadi video musik pertama di YouTube yang melewati satu miliar penayangan pada tahun 2012.

NYT juga menyebutkan bahwa BTS-lah yang berhasil membawa K-pop menjadi lebih mendunia pada masa Pandemi Covid-19.

NYT menganalisis bahwa kepopuleran Korea belum akan hilang karena seluruh anggota BTS telah selesai melakukan wajib militer, grup BLACKPINK akan segera melakukan tur dunia, serta drama Squid Game musim ketiga akan segera ditayangkan di Netflix.

Ketertarikan terhadap kosmetik, makanan, dan bahasa Korea semakin meningkat karena para penggemar halyu ingin makan makanan yang dimakan oleh artis kesayangan mereka.

Mereka juga ingin menggunakan tata rias seperti artis kesukaan mereka dan menggunakan bahasa yang digunakan oleh artis tersebut.

NYT mengungkapkan bahwa halyu telah berkembang dari sekadar hiburan menjadi gaya hidup.

Selain itu, ketertarikan terhadap kosmetik Korea membuat ekspor kosmetik Korea meningkat sebesar 21% pada tahun 2024.

Korea bahkan menempati peringkat ketiga dunia setelah Prancis dan AS untuk jumlah ekspor produk kosmetik.

Setelah video terkait kimbap menjadi viral di dunia maya, berbagai bahan makanan untuk membuat kimbap pun habis terjual di toko-toko bahan makanan AS. Jumlah ekspor produk pangan Korea pun meningkat pesat.

Jumlah wisatawan asing, penduduk asing, dan mahasiswa pertukaran di Korea pun terus meningkat dalam empat tahun terakhir.

Sebagian dari mereka mengungkapkan bahwa mereka terpengaruh dari kehidupan yang ditampilkan dalam drama dan media sosial bintang Korea.

Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat mengenai Korea sebagai raksasa budaya. Sebagian berpendapat bahwa Korea sudah mencapai puncaknya, tetapi sebagian berpendapat bahwa Korea masih akan terus bisa berkembang.


caudouin@korea.kr

konten yang terkait