Direktur Museum Nasional Korea Kim Jae Hong terlihat sedang mengumumkan Rencana Induk Museum Nasional Korea Tahun 2025 pada konferensi pers yang digelar tanggal 20 Januari 2025 di Museum Nasional Korea, Yongsan-gu, Seoul. (Lee Jun Young)
Penulis: Charles Audouin
Museum Nasional Korea menawarkan beragam pameran yang menyoroti budaya Korea dan internasional, seperti pameran tentang Jenderal Yi Sun-sin, guci bulan Korea, seni Jepang, hingga seni Islam.
Museum Nasional Korea mengumumkan rencana induk tahun 2025 pada tanggal 20 Januari 2025.
Direktur Museum Nasional Kim Jae Hong mengungkapkan, "Tahun ini merupakan tahun peringatan 80 tahun kemerdekaan Korea sekaligus 80 tahun berdirinya Museum Nasional Korea. Selain itu, tahun ini merupakan peringatan 20 tahun dibukanya gedung Museum Nasional Korea di Yongsan."
Kim menambahkan, "Tahun 2025 menjadi tahun yang penting bagi Korea dan seluruh musuem di Korea. Oleh karena itu, Museum Nasional Korea akan menjadi museum yang memimpin era ini melalui komunikasi dan simpati."
Gambar di atas merupakan ilustrasi Pertempuran Benteng Pyeongyangseong yang ditampilkan di Ruang Pameran Khusus Jenderal Yi Sun-sin. (Museum Nasional Korea)
Kim menekankan bahwa pameran terpenting pada tahun 2025 adalah Pameran Khusus Jenderal Yi Sun-sin yang akan dibuka mulai bulan November 2025 hingga Maret 2026.
Ruang pameran tersebut akan menampilkan lebih dari seratus artefak terkait Jenderal Yi Sun-sin, seperti dokumen Yichungmugongjeonseo yang berisi jejak dan kisah terkait Jenderal Yi Sun-sin, lukisan Pyeongyangseongjeontudo yang melukiskan pertempuran untuk merebut kembali Benteng Pyeongyangseong, serta artileri kebanggaan Dinasti Joseon (1392-1910) yang bernama joongwangu.
Selain itu, pameran terkait Son Kee Chung juga akan digelar pada bulan Juli-Desember 2025. Son adalah seorang atlet maraton Korea yang berhasil memecahkan rekor dunia pada saat berlaga di Olimpiade Berlin 1936.
Pameran yang menyoroti alur seni Dinasti Joseon awal akan digelar pada bulan Juni untuk memperingati 20 tahun dibukanya gedung Museum Nasional Korea di Yongsan.
Pameran terkait suku-suku asli di Pasifik akan menemui pengunjung pada bulan April melalui kerja sama dengan Museum Quai Branly di Prancis. Tak hanya itu, Ruang Pameran Islam juga akan dibuka pada bulan November.
Untuk memperingati 60 tahun normalisasi hubungan antara Korea dan Jepang, Museum Nasional Korea akan membuka pameran khusus seni Jepang. Selain itu, Museum Nasional Tokyo juga akan menggelar pameran yang memperkenalkan seni Korea.
Artefak guci bulan yang disimpan oleh Museum Nasional Korea. (Lee Jun Young)
Museum Nasional Korea juga berusaha untuk memperkenalkan budaya Korea di dunia.
Museum Seni Denver di Amerika Serikat akan membuka pameran yang menyoroti guci bulan Korea pada bulan Maret-Juni 2025.
Asosiasi Koleksi Seni Negara Dresden di Jerman akan memperkenalkan budaya Korea dari era Tiga Kerajaan (57 SM s/d 668 M) hingga Dinasti Joseon pada bulan Maret-Agustus 2025.
Pameran barang-barang donasi mendiang Lee Kun-hee akan digelar pada tahun 2025-2027 secara berurutan mulai dari Museum Nasional untuk Seni Asia di AS, lalu Institut Seni Chicago di AS, dan diakhiri dengan British Museum di Inggris. Lee adalah mantan CEO Grup Samsung dan dikenal sebagai seorang kolektor seni saat ia masih hidup.
Mahkota Silla yang disimpan oleh Museum Nasional Gyeongju. (Lee Jun Young)
Beragam pameran menarik juga disiapkan oleh 13 museum nasional lain yang tersebar di berbagai daerah di Korea.
Pameran yang memperkenalkan mahkota emas Dinasti Silla (57 SM s/d 935 M) akan digelar pada bulan Oktober-November 2025 di Museum Nasional Gyeongju untuk menyambut gelaran KTT (konferensi tingkat tinggi) APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik).
Selain pameran, Museum Nasional Korea juga melakukan berbagai proyek, seperti pembukaan pusat ilmu konservasi serta perluasan akademi museum. Selain itu, beragam proyek penelitian juga dilakukan dengan berbagai tema, seperti budaya kuliner, kayu, serta epigraf.
Kim mengungkapkan, "Jumlah pengunjung Museum Nasional Korea memecahkan rekor pada tahun 2024 dengan 1.091.000 orang. Bahkan, 350 ribu orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara."
Kim menambahkan, "Museum Nasional Korea akan menjadi museum yang menjadi satu dengan beragam budaya serta berperan untuk menjembatani masa lalu, masa sekarang, dan masa depan."
caudouin@korea.kr