Wakil Menteri Cho mengumumkan pengarahan untuk kebijakan pemerintah terkait K-Tourism, mesin khusus untuk menghidupkan permintaan domestik di Korea. Wakil Menteri Cho mengumumkan hal tersebut di Seoul Press Center pada tanggal 5 April. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Heo Manjin)
Penulis: Kim Seon Ah
Cho Yongman, Wakil Menteri Kedua Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengumumkan kebijakan pemerintah terkait K-Tourism, mesin khusus untuk menghidupkan permintaan domestik di Korea. Kebijakan ini berisi mengenai rencana revitalisasi pariwisata dalam Korea. Wakil Menteri Cho mengumumkan hal tersebut di Seoul Press Center pada tanggal 5 April.
Pemerintah berencana untuk menarik lebih banyak turis asing agar mengunjungi Korea dan membantu memutar roda perekonomian Korea.
Kementerian secara aktif meluncurkan kampanye Tahun Kunjungan Korea 2023 dengan budaya Korea yang tak tergantikan sebagai senjata, mempromosikan pariwisata domestik dengan kupon diskon untuk penginapan dan taman hiburan, memperluas dukungan cuti pekerja untuk keseimbangan kehidupan kerja generasi MZ, serta menetapkan bulan Juni sebagai bulan perjalanan.
Kementerian juga mempromosikan pemasaran pariwisata yang disesuaikan berdasarkan negara dan generasi. Selama Pekan Emas Jepang yang berlangsung dari tanggal 29 April hingga 7 Mei, Proyek Pendamping Budaya Masa Depan Korea-Jepang akan diluncurkan sehingga minat generasi MZ Jepang di Korea mengarah pada kunjungan nyata ke Korea.
Sebuah kampanye untuk merekonstruksi kenangan Winter Sonata akan dipromosikan untuk menciptakan nostalgia bagi para penggemar Hallyu paruh baya.
Dengan hari libur Tiongkok yang berlangsung selama lima hari pada sekitar Hari Buruh (1 Mei), kampanye "Ayo kembali ke Korea" telah dilakukan bersama dengan agen perjalanan daring Tiongkok sejak Maret untuk meningkatkan permintaan wisatawan Tiongkok untuk mengunjungi Korea.
Road show K-tourism akan diadakan di Beijing pada bulan Mei, New York pada bulan Juli, dan Los Angeles pada bulan Agustus.
Cheong Wa Dae, Istana Gyeongbokgung, Bukchon, Seochon, dan Bukaksan K-Climbing dibuat menjadi saling terkait untuk membentuk klaster pariwisata Cheong Wa Dae dan
landmark K-tourism.
Sepuluh pasar tradisional dipilih dengan cermat dan dilahirkan kembali sebagai tempat wisata utama di wilayah tersebut. Konser dan acara K-pop skala besar diadakan satu demi satu di wilayah utama di seluruh Korea Selatan, seperti Seoul Festa pada bulan April, Busan Dream Concert pada bulan Mei, dan Hallyu Tourism Festival pada bulan Oktober.
Sistem visa juga akan diperbaiki. 22 negara yang paling banyak mengirimkan turis dengan tingkat penolakan imigrasi yang rendah telah dikecualikan sementara dari Sistem Otorisasi Perjalanan Elektronik (K-ETA). Pengecualian ini berlaku hingga tahun 2024. Beberapa negara yang termasuk adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman. Untuk kenyamanan turis asing, layanan multibahasa seperti bahasa Mandarin, Spanyol, Prancis, dan Melayu akan diperluas. Masa berlaku K-ETA juga akan diperpanjang dari dua tahun menjadi tiga tahun.
Kementerian juga mempromosikan pembuatan visa baru yang mencerminkan tren. Visa pelatihan K-culture baru akan ditetapkan pada bulan Juni dan visa pengembara digital (visa workation) akan ditetapkan pada bulan Desember.
Wakil Menteri Cho berkata, "Korea memiliki K-drama, K-pop, dan K-food yang sangat baik serta memiliki tingkat tatanan sosial dan keamanan yang tinggi. Korea dengan empat musim dan pegunungan dan laut yang indah menawarkan perbedaan bentuk pariwisata dari negara lain."
sofiakim218@korea.kr