Kebijakan

2025.09.23

Menteri Luar Negeri Cho Hyun menyatakan bahwa Korea dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar untuk melonggarkan pembatasan pengayaan uranium dan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas. Wakil Menteri Luar Negeri AS, Christopher Landau (kiri), terlihat sedang berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea, Cho Hyun (kanan), pada tanggal 14 September 2025 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jongno-gu, Seoul. (Kementerian Luar Negeri)

Menteri Luar Negeri Cho Hyun menyatakan bahwa Korea dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar untuk melonggarkan pembatasan pengayaan uranium dan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas. Wakil Menteri Luar Negeri AS, Christopher Landau (kiri), terlihat sedang berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea, Cho Hyun (kanan), pada tanggal 14 September 2025 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jongno-gu, Seoul. (Kementerian Luar Negeri)



Penulis: Jeon Misun

Menteri Luar Negeri Cho Hyun menyatakan bahwa Korea dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dasar untuk melonggarkan pembatasan pengayaan uranium dan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas.

Dalam wawancara dengan media Korea, Hankyoreh yang dipublikasikan pada tanggal 22 September 2025, Cho mengatakan, "Kedua negara telah mencapai kesepakatan sementara untuk melonggarkan pembatasan pengayaan uranium dan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas. Isi tersebut akan dimasukkan dalam dokumen kesepakatan akhir yang akan disusun setelah tercapainya kesepakatan tarif bea masuk."

Ia menilai, "Disepakatinya arah dasar yang memungkinkan Korea juga melakukan pengayaan uranium dan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas merupakan sebuah kemajuan yang berarti."

Berdasarkan perjanjian energi nuklir Korea-AS yang direvisi pada tahun 2015, Korea harus berkonsultasi dengan AS apabila ingin memperkaya uranium hingga di bawah 20% atau melakukan pengolahan ulang bahan bakar nuklir bekas.

Saat itu, kedua negara menyepakati penelitian bersama mengenai teknologi pengolahan ulang kering (pyroprocessing). Namun, penelitian tersebut tidak pernah dimulai karena tidak dilanjutkan ke konsultasi tingkat tinggi.

msjeon22@korea.kr

konten yang terkait