Presiden Lee Jae Myung (ketiga dari kiri) terlihat sedang memimpin rapat kabinet untuk menetapkan 123 agenda prioritas pemerintahannya pada tanggal 16 September 2025 di Kantor Pemerintahan Sejong. (Yonhap News)
Penulis: Yoon Sojung
Pemerintahan Presiden Lee Jae Myung telah menetapkan 123 agenda prioritas yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan pada rapat kabinet yang digelar tanggal 16 September 2025 di Kantor Pemerintahan Sejong.
Agenda prioritas tersebut merupakan hasil akhir dari revisi Rencana Lima Tahun Pengelolaan Pemerintahan Lee Jae Myung yang diusulkan oleh Komite Presiden untuk Perencanaan Kebijakan (PCPP) pada tanggal 13 Agustus 2025.
Komite tersebut sebelumnya telah menetapkan 5 tujuan nasional, 23 strategi implementasi, dan 123 agenda prioritas di bawah visi "Negara yang Dimiliki Rakyat, Republik Korea yang Bahagia."
Makna dari visi tersebut adalah politik yang menyatukan rakyat, ekonomi inovasi yang memimpin dunia, pertumbuhan seimbang untuk semua rakyat, masyarakat yang kokoh, serta diplomasi dan keamanan yang bertumpu pada kepentingan nasional.
Pemerintah juga telah menetapkan dua reformasi utama, yaitu amendemen masa jabatan presiden menjadi dua periode empat tahun serta reformasi lembaga-lembaga kekuasaan.
Pemerintah juga akan mempertimbangkan mekanisme pengendalian, seperti memindahkan kewenangan Badan Audit dan Inspeksi ke bawah naungan Majelis Nasional, membatasi hak veto presiden, serta memperkuat kontrol Majelis Nasional dalam penerbitan perintah darurat dan pemberlakuan darurat militer.
Tak hanya itu, fondasi demokrasi akan diperkuat melalui reformasi lembaga-lembaga kekuasaan melalui pemisahan antara fungsi penyelidikan dan penuntutan, penghapusan sistem kontrol darurat militer dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan, serta pembubaran Biro Kepolisian.
Pemerintah juga akan mendorong Korea agar menjadi negara kuat dalam bidang kecerdasan buatan (AI) melalui pembentukan ekosistem AI mandiri dan pembangunan jalan tol AI.
Untuk mendorong terwujudnya ekonomi inovasi tersebut, pemerintah akan meningkatkan anggaran dalam bidang penelitian dan pengembangan (R&D) agar bisa mencapai 5% dari anggaran nasional.
AI dan bioteknologi dalam bidang kesehatan akan didorong agar bisa menjadi tenaga pendorong pertumbuhan baru sebagai proyek strategis masa depan. Selain itu, semikonduktor dan baterai sekunder pun akan direformasi sebagai industri utama nasional.
Dana pertumbuhan nasional sebesar 150 triliun akan dibentuk untuk bisa mencapai tujuan tersebut.
Agenda prioritas dalam bidang pertumbuhan seimbang berisi mengenai penyelesaian pembangunan Kota Administrasi Sejong, pemindahan lembaga publik tahap kedua, serta pengadopsian pendapatan dasar untuk bidang pertanian dan perikanan.
Pemerintah juga akan memberikan dukungan untuk membantu pengendalian utang usaha kecil dan mikro milik masyarakat serta menjaga pasokan perumahan publik.
Dalam bidang diplomasi dan keamanan, fokus utama pemerintah adalah peningkatan sistem pertahanan tiga pilar untuk mengantisipasi ancaman nuklir dan misil Korea Utara serta sistem pengalihan kendali operasi perang selama masa pemerintahan Presiden Lee Jae Myung.
Agenda prioritas tersebut juga berisi mengenai kerja sama untuk mendorong perdamaian antar-Korea, penetapan persetujuan dasar antar-Korea, serta penguatan ekspor pertahanan.
Dalam bidang sosial, pemerintah akan berusaha untuk mengurangi kecelakaan industri, memperbaiki sistem jaminan kehidupan dasar, serta membentuk sistem pengasuhan anak secara komprehensif.
Untuk menanggapi krisis populasi, pemerintah juga akan memperluas bantuan pendapatan anak, memperpanjang usia pensiun secara bertahap, serta mengurangi titik buta dalam dana pensiun nasional.
Presiden Lee mengungkapkan, "Sebagai presiden untuk seluruh rakyat Korea, saya akan mengubah kehidupan rakyat dengan bertumpu pada 123 agenda prioritas ini. Saya juga akan berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan dan melaksanakan agenda prioritas tersebut."
arete@korea.kr