Presiden Lee Jae Myung (kanan) terlihat sedang mendengarkan pernyataan peserta dalam acara Laporan Dana Pertumbuhan Nasional yang digelar pada tanggal 10 September 2025 di FRONT1, Mapo-gu, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Xu Aiying
Pemerintah Korea akan memperluas Dana Pertumbuhan Nasional hingga 150 triliun won dalam lima tahun ke depan. Kebijakan ini bertujuan memperkuat investasi pada kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor.
Di bawah pimpinan Presiden Lee Jae Myung, Komisi Jasa Keuangan pada tanggal 10 September 2025 menggelar acara Laporan Dana Pertumbuhan Nasional bersama kementerian terkait dan mengumumkan hal tersebut.
Presiden Lee menegaskan, "Dana Pertumbuhan Nasional akan memberikan napas baru bagi industri Korea. Saya yakin dana ini akan menjadi landasan kokoh untuk membuka masa depan Korea melalui kerja sama rakyat, pemerintah, dan kalangan ekonomi."
Ia melanjutkan, "Kami memutuskan untuk memperbesar skala dana hingga 150 triliun won, atau meningkat 50 persen. Skema dukungan juga akan dirombak secara menyeluruh agar modal dapat dialokasikan dalam skala besar dan berjangka panjang kepada industri utama serta proyek-proyek kunci yang akan memimpin perekonomian."
Dana Pertumbuhan Nasional akan memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada sepuluh industri strategis canggih, termasuk AI, semikonduktor, bioteknologi, vaksin, dan pertahanan, beserta perusahaan-perusahaan terkait, selama lima tahun ke depan.
Total 150 triliun won tersebut terdiri dari 75 triliun won Dana Industri Strategis Canggih dan 75 triliun won lainnya yang berasal dari modal swasta, masyarakat, serta lembaga keuangan. Skema dukungan akan dijalankan secara komprehensif, mencakup investasi saham langsung maupun tidak langsung, pembiayaan infrastruktur, hingga pinjaman berbunga sangat rendah.
Alokasi terbesar diberikan kepada AI dengan 30 triliun won, diikuti semikonduktor 21 triliun won, mobilitas 15 triliun won, serta bioteknologi 11 triliun won.
xuaiy@korea.kr