Presiden Lee Jae Myung terlihat sedang memimpin rapat Satuan Tugas Peninjauan Ekonomi Darurat pada tanggal 31 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Xu Aiying
Pada tanggal 30 Juli 2025 Presiden Lee berkata, "Sudah tiba saatnya untuk mendorong perbaikan secara sistematis atas penyalahgunaan tindak pidana pelanggaran kepercayaan yang telah menghambat aktivitas dunia bisnis.
Presiden Lee menambahkan, "Pemerintah akan menjalankan gugus tugas yang akan berfungsi untuk merasionalisasi hukuman kriminal dalam ekonomi agar bisa mencegah gangguan aktivitas bisnis dari perusahaan-perusahaan Korea."
Presiden Lee mengungkapkan hal tersebut saat memimpin rapat Satuan Tugas Peninjauan Ekonomi Darurat pada tanggal 31 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul.
Presiden Lee menjelaskan, "Pemerintah dengan rakyat sebagai pemiliknya adalah pemerintah yang berorientasi pada pasar serta pemerintah yang mendukung dan membantu aktivitas perusahaan-perusahaan yang mampu membentuk kesempatan dan kekuatan untuk bertumbuh."
Presiden Lee melanjutkan, "Mulai dari rapat umum Majelis Nasional kali ini, pemerintah akan membentuk target jelas, salah satunya dengan memperbaiki sebesar 30% dalam setahun, dengan melakukan reformasi yang diperlukan untuk perbaikan sistem dalam ekonomi."
Presiden Lee menekankan, "Pemerintah juga secepatnya akan membuat rencana pembentukan Dana Nasional berskala minimal 100 triliun won dengan partisipasi bersama dari warga dan perusahaan."
Presiden Lee menambahkan, "Pemerintah menargetkan investasi pada industri strategis masa depan yang akan memimpin Korea selama 20 tahun ke depan."
Presiden Lee menyebutkan, "Pemerintah akan segera membuat rancangan pertumbuhan untuk setiap industri, termasuk inovasi peraturan yang menyeluruh dan mendasar."
Presiden Lee berkata, "Pemerintah akan berusaha agar bisa menciptakan lapangan kerja masa depan dalam bidang industri teknologi termutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI)."
Presiden Lee lalu menjelaskan, "Pertumbuhan merata di daerah merupakan strategi bertahan hidup yang tidak bisa dihindari agar Republik Korea bisa tumbuh."
Presiden Lee menutup, "Republik Korea bisa mengurangi polarisasi yang bisa menjadi akar dari seluruh masalah melalui pertumbuhan adil yang terbagi untuk semua orang, seperti kesempatan untuk bertumbuh."
xuaiy@korea.kr