Presiden Lee Jae Myung melakukan pembicaraan telepon pertamanya dengan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, pada tanggal 23 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Kim Hyelin
Pada tanggal 23 Juli 2025 Presiden Lee Jae Myung mengadakan pembicaraan telepon pertamanya dengan Presiden Kazakstan, Kassym-Jomart Tokayev, dan Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, untuk membahas perluasan kerja sama. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Kang Yu-jung, melalui pengarahan tertulis.
Dalam pembicaraan dengan Presiden Tokayev, Presiden Lee menyampaikan keinginannya untuk semakin memperkuat kerja sama bilateral. Hubungan kemitraan strategis antara kedua negara telah terjalin sejak tahun 2009. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kazakstan dalam pemulangan jenazah Jenderal Hong Beom-do, pahlawan kemerdekaan Korea.
Sebagai tanggapan, Presiden Tokayev menyarankan agar kedua negara memanfaatkan momentum pelantikan pemerintahan baru Korea untuk tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga mendorong kerja sama antara Korea dan Asia Tengah.
Kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kerja sama yang selama ini berfokus pada perdagangan dan investasi ke sektor-sektor strategis, termasuk infrastruktur dan mineral inti. Berdasarkan pembicaraan ini, Presiden Lee meminta perhatian dan dukungan Kazakstan terhadap perusahaan-perusahaan Korea yang ingin memasuki pasar Kazakstan.
Dalam pembicaraan selanjutnya dengan Perdana Menteri Kristersson, Presiden Lee menyatakan keinginannya untuk lebih memperdalam hubungan persahabatan antara kedua negara. Hubungan ini telah terjalin sejak pembentukan hubungan diplomatik pada tahun 1959.
PM Kristersson menyatakan harapannya bahwa pelantikan pemerintahan baru Korea akan membuka kembali pertukaran tingkat tinggi dan mempererat komunikasi bilateral.
Kedua pemimpin sepakat bahwa potensi kerja sama ekonomi antara kedua negara sangat besar. Mereka juga sepakat untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan, rantai pasok, serta budaya.
Presiden Lee juga mengapresiasi kontribusi Swedia dalam meningkatkan perdamaian di Semenanjung Korea sebagai anggota Komisi Pengawas Negara-Negara Netral (NNSC). Kedua pemimpin sepakat untuk terus bekerja sama secara erat dalam isu-isu terkait di masa mendatang.
kimhyelin211@korea.kr