Sekretaris Urusan Politik Kantor Kepresidenan Republik Korea, Woo Sang-ho, terlihat sedang memberikan pengarahan terkait Upacara Pelantikan Presiden ke-21 oleh Rakyat. (Yonhap News)
Penulis: Yoon Sojung
Presiden Lee Jae Myung akan menggelar Upacara Pelantikan oleh Rakyat secara resmi pada tanggal 15 Agustus 2025 di Alun-alun Gwanghwamun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Urusan Politik, Woo Sang-ho, pada pengarahan yang digelar tanggal 28 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul.
Woo mengungkapkan, "Presiden Lee menjabat sebagai presiden mulai tanggal 4 Juni 2025 melalui sumpah presiden, tanpa adanya upacara pelantikan secara resmi. Beliau berjanji untuk menggelar upacara pelantikan bersama rakyat."
Woo menambahkan, "Upacara pelantikan oleh rakyat akan digelar pada tanggal 15 Agustus 2025 pk. 20:00 di Alun-alun Gwanghwamun sekaligus untuk merayakan 80 tahun kemerdekaan Republik Korea."
Woo menjelaskan, "Acara pelantikan ini digelar untuk memperjelas bahwa pemilik negara Korea adalah rakyat Korea dan presiden hanya seseorang yang ditunjuk sebagai pemegang kekuasaan."
Woo menuturkan, "Acara tersebut akan digelar untuk mengokohkan keinginan Republik Korea agar bisa berkembang menjadi negara pemimpin dunia."
Upacara pelantikan tersebut akan digelar di bawah tema "Festival Besar untuk Pemegang Kekuasaan Rakyat: Membangun Masa Depan Sebagai Penguasa Rakyat dalam 80 Tahun Kemerdekaan Korea (terjemahan tidak resmi)."
Dalam upacara tersebut akan digelar pembacaan surat pelantikan presiden oleh perwakilan warga lalu pertunjukan budaya juga akan ditampilkan.
Akan ada lebih dari 10 ribu tokoh undangan yang akan duduk di area dengan penjagaan keamanan. Di luar area tersebut, siapa pun bisa ikut menghadiri acara dengan gratis.
Tokoh-tokoh yang diundang adalah warga negara Korea yang lahir pada tahun 1945, pahlawan negara, pejuang kemerdekaan, pekerja migran Korea yang dahulu dikirim ke Jerman, pekerja migran Korea yang dahulu dikirim ke proyek konstruksi di Timur Tengah, pihak terkait perusahaan yang membuka lapangan kerja bagi kaum muda, seniman budaya Korea, atlet dari berbagai cabang olahraga yang pernah meraih juara, keluarga mendiang korban tragedi sosial dan kecelakaan kerja, serta para pemimpin muda.
Akan tetapi, para pemimpin negara asing tidak diundang ke acara tersebut.
Woo berkata, "Acara pelantikan tersebut adalah acara terbuka yang bisa dihadiri oleh siapa pun. Kami mengundang warga untuk hadir di Alun-alun Gwanghwamun tempat festival besar untuk rakyat akan digelar."
arete@korea.kr