Kebijakan

2025.03.07

Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwista Yu In Chon terlihat sedang memberikan sambutan sebelum mengumumkan visi jangka menengah serta panjang untuk kebijakan budaya Korea pada tanggal 6 Maret 2025. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Heo Man-jin)

Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwista Yu In Chon terlihat sedang memberikan kata sambutan sebelum mengumumkan visi jangka menengah serta panjang untuk kebijakan budaya Korea pada tanggal 6 Maret 2025 di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Heo Man-jin)



Penulis: Charles Audouin

Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengumumkan 'Korea Berbudaya 2035' yang berisi visi jangka menengah serta panjang untuk kebijakan budaya Korea.

Kebijakan tersebut menekankan perubahan mendasar dalam kebijakan budaya sebagai respons terhadap perubahan ekonomi dan sosial serta munculnya kecerdasan buatan (AI), dan menyarankan arah untuk menjauh dari metode dukungan yang berpusat pada pemerintah dan memperkuat kepemimpinan sektor swasta dan kerja sama horizontal.

Pertama, kementerian akan menerapkan sistem produksi konten dan pemanfaatan data yang berpusat pada kecerdasan buatan di bidang budaya, olahraga, pariwisata, dan seni. Kementerian akan memperkenalkan teknologi berbasis kecerdasan buatan di bidang gim, video, dan pertunjukan serta mereformasi sistem hak cipta untuk kecerdasan buatan. Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata juga berencana untuk berbagi sumber daya budaya digital dengan sektor swasta.

Kementerian akan menjalankan rencana untuk menghilangkan kesenjangan budaya regional, mendirikan empat organisasi seni pemuda nasional tahun 2025, dan merelokasi Seoul Performing Arts Company ke Pusat Kebudayaan Asia Nasional tahun 2026.

Kementerian juga akan membuat ruang seperti cabang regional Museum Nasional, Teater Nasional, dan cabang regional Pusat Gugak Nasional. Pariwisata regional dikembangkan dengan berfokus pada konten pariwisata termasuk kawasan tepi danau, kawasan pegunungan dan laut, kawasan sejarah dan budaya, serta kawasan halyu.

Untuk menanggapi penyebaran angka kelahiran rendah, populasi yang menua, dan masyarakat multikultural, ruang rekreasi dan fasilitas olahraga yang disesuaikan termasuk 'Desa Seni Anak-anak' dan 'Pusat Rekreasi Lansia' akan dibuat. Kementerian akan membangun ruang budaya bagi kaum disabilitas dan memperkuat kebijakan keberagaman budaya.

Di sektor konten, kementerian akan meningkatkan dukungan finansial dan memberikan dukungan di setiap bidang, termasuk film, layanan video daring (OTT), dan webtun.

Kementerian akan mendiversifikasi akomodasi dan mengembangkan konten khusus regional termasuk sepeda, medan perang, pelayaran, dan penyembuhan. Di sektor olahraga, kementerian akan membangun sistem data berbasis kecerdasan buatan untuk digunakan dalam perencanaan kebijakan.

Untuk meningkatkan status kebudayaan Korea di dunia, kementerian berencana untuk mereorganisasi Korean Cultrual Center di luar Korea menjadi ruang budaya kompleks dan memperluas Korea Center ke wilayah-wilayah termasuk Meksiko dan Vietnam.

Kementerian akan mengoperasikan platform terpadu untuk informasi Korea yang ditujukan kepada luar Korea dan orang asing, dan juga mengeksplorasi proyek bantuan pembangunan resmi (ODA) budaya yang terkait dengan transportasi, perawatan medis.

Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengatakan, "Untuk menumbuhkan daya imajinasi, daya pikir, dan daya tanya yang semakin dibutuhkan di era kecerdasan buatan, kami akan mendorong kegiatan membaca dan sastra untuk kegiatan rekreasi yang lebih partisipatif dan produktif, serta memperluas kebijakan yang mencerminkan realitas sosial."

caudouin@korea.kr

konten yang terkait