Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata pada tanggal 10 Januari 2025 mengumumkan rencana induk tahun 2025 di bawah visi "Kebijakan yang mampu menjembatani dunia dan memberikan harapan kepada ekonomi rakyat melalui budaya." (iClickArt) *Reproduksi dan pendistribusian ulang foto di atas secara tidak sah, dilarang berdasarkan Undang-undang Hak Cipta.
Penulis: Lee Jihae
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata pada tanggal 10 Januari 2025 mengumumkan rencana induk tahun 2025 di bawah visi "Kebijakan yang mampu menjembatani dunia dan memberikan harapan kepada ekonomi rakyat melalui budaya."
Terdapat lima rencana induk kementerian pada tahun 2025, yaitu perluasan bantuan pemerintah dalam bidang budaya untuk pemulihan ekonomi rakyat; pertumbuhan wilayah yang seimbang melalui budaya; pembinaan industri konten, pariwisata, dan olahraga yang memimpin pertumbuhan dan ekspor; budaya yang mampu membuat masa depan baru; serta budaya Korea yang menyatu dengan dunia.
Untuk mendorong terwujudnya kelima rencana induk tersebut, kementerian telah mengamankan anggaran khusus untuk bantuan finansial.
Usaha kecil dan menengah di industri pariwisata yang terkena pukulan akibat keadaan Korea dan dunia yang kurang stabil akhir-akhir ini akan bisa menerima berbagai bantuan pemerintah.
Besaran bantuan yang dianggarkan antara lain adalah 50 miliar won bantuan khusus untuk pihak yang terkena kerugian langsung, 536 miliar won bantuan untuk perusahaan pariwisata, 100 miliar won untuk subsidi bunga, dan 70 miliar won untuk jaminan kredit.
248 miliar won dianggarkan untuk pinjaman industri olahraga. Tahun ini pun menjadi awal bantuan pemerintah baru untuk membantu para atlet yang sudah pensiun untuk bisa memulai bisnis baru atau mencoba pekerjaan baru. Besaran anggaran baru tersebut adalah 5 miliar won.
Kementerian juga berusaha untuk membentuk lingkungan yang stabil bagi para seniman melalui anggaran untuk persiapan aktivitas seni sebesar 60 miliar won serta dana bantuan untuk kehidupan sehari-hari dan biaya sewa seniman sebesar 18 miliar won.
Berbagai anggaran juga disiapkan untuk membantu mengurangi kesenjangan budaya antar daerah di Korea serta mengurangi turunnya jumlah penduduk melalui beberapa strategi, seperti Kota Budaya Korea dan Local 100.
13 kota ditetapkan sebagai Kota Budaya Korea untuk mendorong revitalisasi daerah. Selain itu, 100 lokasi wisata dan nilai budaya terbaik dipilih sebagai Local 100 melalui kerja sama dengan pihak swasta.
Kementerian pun menganggarkan 18,3 miliar won untuk pengembangan konten khusus daerah serta 7,5 miliar won untuk promosi olahraga daerah.
Industri konten akan menjadi basis pertumbuhan inovasi masa depan. Investasi asing akan digenjot melalui Dana Liga Global sebesar 100 miliar won. Selain itu, dana untuk konten dan media sebesar 500 miliar won juga akan dikelola untuk investasi skala besar.
Dari segi pariwisata, beberapa kebijakan didorong untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Kehakiman, pembebasan K-ETA (Korea Electronic Travel Authorization) diperpanjang kembali selama satu tahun hingga tanggal 31 Desember 2025. K-ETA adalah sistem yang mengizinkan wisatawan dari 112 negara untuk dapat masuk Korea dengan memasukkan informasi di situs web sebelum meninggalkan negara mereka.
Korea juga memperpanjang keputusan untuk membebaskan biaya visa hingga Desember 2025 untuk grup wisata dari enam negara, yaitu Tiongkok, Vietnam, Filipina, Indonesia, Kamboja, dan India. Keterangan terkait pembebasan biaya E-Group Visa untuk Indonesia dapat dilihat di pengumuman Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia.
Melalui kerja sama dengan pihak swasta, Korea akan menyediakan layanan peta dalam berbagai bahasa serta mendorong penggunaan sistem reservasi dan pembayaran yang lebih mudah bagi wisatawan mancanegara. Pembayaran berbasis QR akan diterapkan di berbagai lokasi wisata dan pusat perbelanjaan.
Strategi Industri Konten Masa Depan untuk tahun 2025-2035 akan dibuat dan diumumkan kemudian. Strategi ini dibuat untuk menyambut era AI (kecerdasan buatan) yang berkembang pesat.
Terakhir, kementerian juga akan membantu bidang seni Korea untuk bisa masuk ke dalam pasar dunia, seperti melalui produk pertunjukan, seni, dan sastra.
Globalisasi bahasa Korea, taekwondo, dan budaya tradisional akan didorong agar semakin dikenal oleh masyarakat dunia. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui pendirian Institut Raja Sejong baru untuk pendidikan bahasa Korea.
Budaya tradisional seperti kuliner Korea akan dipromosikan melalui beragam konten video. Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan video daring dan siaran internasional utama.
Peran Korean Cultural Center juga akan diperkuat melalui kerja sama dengan kementerian untuk mendorong pertukaran budaya tradisional di kancah internasional.
jihlee08@korea.kr