Kebijakan

2025.01.24

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul terlihat sedang berdialog dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio pada tanggal 23 Januari 2025. (Kementerian Luar Negeri)

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul terlihat sedang berdialog dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio pada tanggal 23 Januari 2025. (Kementerian Luar Negeri)



Penulis: Yoo Yeon Gyeong

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul pada tanggal 23 Januari 2025 berdialog melalui telepon dengan menteri luar negeri Amerika Serikat baru, yaitu Marco Rubio.

Rubio berkata, "Aliansi antara Korea dengan AS tidak hanya mencakup pada Semenanjung Korea saja, tetapi juga pada perdamaian dan keamanan di regional." Ia juga mengundang Cho untuk mengunjungi AS.

Rubio juga mengungkapkan bahwa aliansi antara Korea dan AS sangat penting. Hal itu terbukti melalui panggilan telepon yang dilakukan kepada Cho dalam 24 jam setelah dirinya dilantik.

Kementerian Luar Negeri mengungkapkan bahwa Cho dan Rubio berdialog melalui telepon setelah Presiden Donald Trump dilantik pada pagi hari itu.

Keduanya berbagi pandangan terkait masalah Korea Utara dan senjata nuklirnya serta kerja sama antara Korea, AS, dan Jepang.

Cho menyambut baik pelantikan Rubio dengan berkata, "Aliansi antara Korea dan AS telah berjalan kokoh selama lebih dari 70 tahun. Saya berharap hubungan ini bisa lebih berkembang pada pemerintahan Presiden Trump yang kedua."

Setelah itu, Rubio memastikan kembali bahwa komitmen pertahanan AS masih kuat seperti baja.

Terkait masalah nuklir Korea Utara, kedua menlu tersebut sepakat untuk menjaga kerja sama erat. Keduanya sepakat untuk lebih mengembangkan hubungan trilateral antara Korea, AS, dan Jepang yang sudah kuat saat pemerintahan Presiden Trump yang pertama."

Keduanya juga sepakat untuk menggelar dialog antar menlu Korea dan AS di Washington dalam waktu dekat.


dusrud21@korea.kr

konten yang terkait