Pemerintah Korea menginvestasikan 2,7 triliun won dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menanggapi krisis iklim. Foto di atas menunjukkan ladang angin lepas pantai yang terletak di Pulau Jeju. (Yonhap News)
Penulis: Charles Audouin
Pemerintah Korea telah menyiapkan rencana pengembangan teknologi untuk merespons perubahan iklim dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi selama 10 tahun ke depan. Rencana tersebut meliputi investasi sebesar lebih dari 2,7 triliun won pada tahun 2025.
Rencana ini memberikan arahan untuk merespons krisis iklim melalui inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang bekerja sama dengan 14 kementerian dan 12 pemerintah daerah.
Rencana Dasar Pengembangan Teknologi untuk Respons Perubahan Iklim (2023-2032) diumumkan oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi pada tanggal 15 Desember 2024.
Menurut rencana tersebut, 2,75 triliun won akan diinvestasikan pada tahun 2025 dengan berfokus pada tiga strategi utama, yaitu pengurangan gas rumah kaca, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan penciptaan ekosistem inovasi. Jumlah ini meningkat 3,9% dibandingkan tahun 2024.
Pemerintah akan memperluas dukungan bagi pengembangan beragam teknologi sumber energi bebas karbon untuk mengurangi gas rumah kaca.
Pemerintah berfokus untuk mengembangkan sel surya generasi mendatang, tenaga angin lepas pantai terapung ultrabesar, reaktor modul kecil yang inovatif, baterai sekunder generasi mendatang, teknologi produksi, penyimpanan dan transportasi hidrogen, serta pembangkit listrik tenaga gelombang.
Selain itu, pemerintah mendorong untuk mengembangkan teknologi pengganti minyak, seperti bahan bakar serta produk berbasis biomassa, dan daur ulang limbah.
Pemerintah juga akan mengembangkan teknologi terkait penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon dioksida. Teknologi lain yang akan dikembangkan antara lain adalah penyerap alami dan sistem fleksibilitas energi.
Di bidang adaptasi perubahan iklim, pemerintah akan mengembangkan skenario dan langkah-langkah respons untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim di lautan dan pesisir.
Pemerintah mendukung pengembangan teknologi yang berfokus pada pemantauan dan prediksi perubahan iklim, seperti pembuatan peta informasi spasial gas rumah kaca dan pengembangan sistem prediksi iklim nasional.
Pemerintah akan membangun infrastruktur untuk pengembangan teknologi nuklir di masa depan untuk menciptakan ekosistem inovasi. Tak hanya itu, konsensus mengenai perubahan iklim juga akan didorong melalui pusat kegiatan netral karbon yang terletak di setiap daerah.
Pemerintah berencana untuk mendorong penelitian bersama antara lembaga-lembaga terkait teknologi iklim dalam serta luar Korea. Korea juga akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan wirausaha untuk memenuhi kebutuhan penelitian dan industri.
Kementerian mengungkapkan, "Kami akan mengoperasikan badan konsultasi terkait teknologi iklim di pemerintah yang dibentuk dengan kementerian pusat dan pemerintah daerah. Setelah itu, kami akan berbagi keadaan implementasi kebijakan dan memeriksa pencapaiannya untuk mewujudkan masyarakat netral karbon berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi."
caudouin@korea.kr