Kebijakan

2024.07.29

Menteri Pertahanan Nasional Shin Wonsik (kiri), Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara (tengah), dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berjabat tangan setelah menandatangani MOC untuk kerangka kerja sama pertahanan antara Korea, AS, dan Jepang yang digelar pada tanggal 28 Juli 2024 di kantor Kementerian Pertahanan Jepang, Tokyo, Jepang. (Facebook resmi Kementerian Pertahanan Nasional)



Penulis: Park Hye Ri

Otoritas pertahanan Korea, Amerika Serikat, dan Jepang menandatangani dokumen untuk melembagakan kerja sama pertahanan trilateral.

Kementerian Pertahanan Nasional mengungkapkan pada tanggal 29 Juli 2024 bahwa Menteri Pertahanan Nasional Shin Wonsik, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara bertemu di kantor Kementerian Pertahanan Jepang di Tokyo dalam Pertemuan Antara Menteri Pertahanan Korea, AS, dan Jepang.

Ketiganya lalu menandatangani MOC (Memorandum of Collaboration) untuk kerangka kerja sama pertahanan antara Korea, AS, dan Jepang (TSCF).

Menurut Kemenhan, TSCF ini menjadi MOC pertama yang ditandatangani oleh otoritas pertahanan dari ketiga negara.

Penandatanganan ini bertujuan untuk menyelesaikan berbagai tantangan, provokasi, dan ancaman secara efektif karena hal-hal tersebut memiliki efek pada keuntungan dan kemanan bersama ketiga negara.

Salah satu ancaman yang disebutkan di dalam MOC tersebut adalah ancaman nuklir dan peluru kendali dari Korea Utara.

Korea, AS, dan Jepang juga sepakat untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi secara reguler, seperti TMM (pertemuan trilateral antara menteri pertahanan), Tri-CHOD (pertemuan trilateral antara kepala staf gabungan militer), serta DTT (dialog trilateral mengenai pertahanan).

Kemenhan mengungkapkan bahwa kerja sama trilateral dalam bidang pertahanan akan dilembagakan untuk mendorong perdamaian dan kestabilan wilayah Semenanjung Korea dan Indo-Pasifik.

Hal ini akan diupayakan melalui kesepakatan kebijakan tingkat tinggi, pembagian informasi, pelatihan trilateral, serta kerja sama dan pertukaran pertahanan melalui TSCF.

Dalam pertemuan hari itu, ketiga menteri tersebut berbagi hal-hal penting terkait keamanan regional serta memastikan kembali tekad ketiga negara dalam memperkuat kerja sama keamanan untuk mengontrol ancaman nuklir dan peluru kendali dari Korea Utara.

Ketiganya juga meminta Rusia dan Korea Utara untuk segera menghentikan kerja sama militer dan ekonomi yang membuat keadaan di Semenanjung Korea menjadi tegang. Sebelumnya, Rusia dan Korea Utara telah menjalin hubungan kerja sama kemitraan strategis komprehensif.

Ini adalah kali pertama menhan Korea, AS dan Jepang bertemu dalam pertemuan internasional secara resmi di salah satu negara tersebut.

Ketiga menhan sepakat untuk menggelar Pertemuan Antara Menteri Pertahanan Korea, AS, dan Jepang selanjutnya secara luring di Korea pada tahun 2025.


hrhr@korea.kr

konten yang terkait