Kebijakan

2024.02.20

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri) mengunjungi induk perusahaan ASML di Veldhoven, Belanda bersama dengan Raja Belanda, Willem-Alexander (ketiga dari kiri) serta CEO ASML, Peter Wennink (kanan). Presiden Yoon melakukan kunjungan kenegaraan ke Belanda pada bulan Desember 2023. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri) mengunjungi induk perusahaan ASML di Veldhoven, Belanda bersama dengan Raja Belanda, Willem-Alexander (ketiga dari kiri) serta CEO ASML, Peter Wennink (kanan). Presiden Yoon melakukan kunjungan kenegaraan ke Belanda pada bulan Desember 2023. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Kim Seon Ah

Dialog semikonduktor antara Korea dan Belanda digelar untuk pertama kalinya.

Menurut Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya pada tanggal 19 Februari, Dialog Semikonduktor Korea-Belanda pertama digelar di Eindhoven, Belanda.

Dialog tersebut dihadiri oleh Lee Yong-pil, Direktur Kebijakan Industri Canggih di Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, serta Serpil Tascioglu, Direktur Kebijakan Industri di Kementerian Ekonomi dan Kebijakan Iklim Belanda sebagai perwakilan kedua negara.

Dialog ini merupakan tindak lanjut dari usulan Presiden Yoon Suk Yeol untuk memperkuat kerja sama di bidang semikonduktor kedua negara. Presiden Yoon melakukan kunjungan kenegaraan ke Belanda pada bulan Desember 2023.

Belanda adalah negara kunci dalam rantai pasokan semikonduktor dengan perusahaan semikonduktor global seperti ASML, ASM, dan NXP. Pemimpin Korea dan Belanda berjanji untuk membangun aliansi semikonduktor yang mencakup pemerintah, dunia usaha, dan universitas melalui kunjungan kenegaraan Presiden Yoon ke Belanda.

Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak berbagi kebijakan industri semikonduktor kedua negara, termasuk rencana pembuatan mega cluster yang diumumkan pada bulan Januari lalu, dan membahas rencana kerja sama teknologi di berbagai bidang seperti rancangan, peralatan, dan pengemasan.

Selanjutnya, pendapat mengenai penyelenggaraan Akademi Semikonduktor Canggih Korea-Belanda di kedua negara dan perluasan universitas dan institusi yang berpartisipasi ditukar untuk menyelesaikan masalah pelatihan sumber daya manusia. Hal tersebut merupakan masalah umum dalam industri semikonduktor global.

Secara khusus, kedua belah pihak sepakat mengenai perlunya memperkuat hubungan antara industri kedua negara untuk menstabilkan rantai pasokan semikonduktor dan juga membahas cara-cara untuk mendukung peluang bisnis baru melalui penyelenggaraan meja bundar bisnis.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan dialog ini setiap tahunnya dan sepakat untuk terus memeriksa keadaan kerja sama semikonduktor kedua negara.

Lee Yong-pil, Direktur Kebijakan Industri Canggih di Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya mengungkapkan, "Dengan kerja sama di bidang semikonduktor antara kedua negara, kami berharap hal ini akan tidak hanya memperkuat daya saing industri semikonduktor di kedua negara, tetapi juga berkontribusi besar dalam menstabilkan rantai pasokan semikonduktor global."

Lee melanjutkan, "Korea dan Belanda memainkan peran penting dalam rantai pasokan semikonduktor. Kami akan berusaha untuk melanjutkan kerja sama praktis melalui Dialog Semikonduktor Korea-Belanda."

konten yang terkait