Penulis: Charles Audouin
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea, Shin Yugyeong

Presiden Yoon Suk Yeol menghadiri acara budaya berjudul Traditional Korean Music and Dance sebagai jadwal terakhir kunjungan kenegaraan ke Belanda pada tanggal 13 Desember (waktu setempat).

Menurut Kantor Kepresidenan Republik Korea dan KOCIS (Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea) yang berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata; pertunjukan budaya tradisional Korea tersebut dipersiapkan untuk membuat jembatan yang meningkatkan hubungan persahabatan dan pertukaran budaya kedua negara.

Pertunjukan tersebut digelar di AFAS Live, Amsterdam, Belanda. Pertunjukan tersebut bermakna ungkapan terima kasih Presiden Yoon kepada Raja Belanda, Willem-Alexander atas undangan untuk mengunjungi Belanda secara remi.

Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Yu In Chon naik ke panggung dan membacakan pesan ucapan selamat yang mendoakan perkembangan, kemakmuran, dan persahabatan antara Korea dan Belanda.

Pakar pansori Shin Young-hee menyampaikan hubungan dalam antara Korea dan Belanda dengan menceritakan kisah Park Yeon dan Hendrik Hamel dalam lagu pansori. Park Yeon adalah seorang perwira militer yang dinaturalisasi dari Belanda pada Dinasti Joseon. Nama aslinya Jan Jansz Weltevree.

Hamel merupakan seorang pelaut Belanda yang terdampar di Pulau Jeju dan tinggal selama 13 tahun di Joseon. Hamel menulis pengalamannya selama di Joseon dalam sebuah jurnal yang akhirnya diterbitkan dengan judul Hamel’s Journal and A Description of The Kingdom of Korea 1653-1666. Buku tersebut menjadi buku pertama yang memperkenalkan Korea kepada masyarakat Eropa.

Penyanyi pansori Park Ae-ri dan Nam Sang-il memperkenalkan kisah Erasmus yang merupakan seorang humanis Belanda dalam bentuk ibchechang. Berbeda dengan pansori yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi dengan iringan seorang penabuh genderang, ibchechang merupakan bentuk nyanyian dua atau lebih banyak penyanyi berbagi peran dan menyanyikan sesuai dengan karakter dalam lakon.

Penyanyi Shin Young-hee, Park Ae-ri, dan Nam Sang-il menyanyikan "Jindo Arirang" untuk memeriahkan pertunjukan. National Gugak Center dan kelompok musik rakyat menampilkan pertunjukan pangut dan mengakhiri pertunjukan tersebut.

Panggung dibangun dalam format arena dengan bagian depan dan kedua sisi panggung terlihat sehingga para pengunjung dapat melihat seluruh elemen pertunjukan, termasuk kostum tradisional Korea. Penjelasan pertunjukan dan lirik lagu juga disediakan dalam bahasa Belanda dan Inggris pada layar besar yang dipasang di depan panggung tersebut.

Sekitar 600 orang menghadiri acara tersebut, termasuk Presiden Yoon; Ibu Negara Kim Keon Hee; Raja Belanda, Willem-Alexander; dan Permaisuri Belanda, Maxima.


caudouin@korea.kr