Kebijakan

2024.02.05

Foto di atas menunjukkan para peserta kelas memasak makanan Korea yang digelar di KCC Rusia pada bulan Desember 2023. (KCC Rusia)

Foto di atas menunjukkan para peserta kelas memasak makanan Korea yang digelar di KCC Rusia pada bulan Desember 2023. (KCC Rusia)



Penulis: Park Hye Ri

Pemerintah Korea mendorong makanan Korea agar makin mendunia, bahkan hingga memimpin tren kuliner global pada tahun 2027.

Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan mengumumkan strategi penguatan daya saing global industri makanan Korea pada rapat yang digelar tanggal 2 Januari di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul.

Salah satu isi dari strategi tersebut adalah target untuk meningkatkan skala industri makanan Korea dari 152 triliun won pada tahun 2021 menjadi 300 triliun won pada tahun 2027.

Jumlah restoran Korea di luar Korea juga ditargetkan berkembang dari 9.923 buah di tahun 2022 menjadi 15.000 buah di tahun 2027. Bahkan, jumlah restoran yang mendapatkan sertifikasi Michelin Star ditargetkan meningkat dari 21 restoran menjadi 100 restoran.

Untuk bisa mencapai target tersebut, kementerian membentuk tiga strategi utama, yaitu memperkuat infrastruktur industri makanan Korea, meningkatkan nilai makanan Korea, dan memperluas ekosistem industri makanan Korea.

Pemerintah akan meningkatkan jumlah penerima bantuan untuk calon tenaga kerja terampil dari sekitar 250 orang di 5 lembaga pelatihan menjadi 600 orang di 8 lembaga pelatihan pada tahun 2027.

Pemerintah juga mendukung pelatihan tenaga kerja terampil yang berada di luar Korea agar bisa meningkatkan jumlah jurusan masakan Korea yang dibuka di dua sekolah masak terkenal di luar Korea menjadi lima sekolah di tahun 2027.

Kementerian juga akan menyediakan berbagai konten digital dengan menggunakan 100 cara memasak makanan Korea utama serta padu padan minuman beralkohol tradisional Korea.

Tak hanya itu, logo merek 'Adventurous Table' yang terpilih untuk meningkatkan nilai makanan Korea, juga akan dirilis ke pubilk pada paruh kedua tahun 2024.

Kementerian juga akan menetapkan sepuluh istilah utama makanan Korea agar makanan Korea bisa dipromosikan dengan tepat di seluruh dunia dengan istilah yang tepat, misalnya seperti ssamjang dan makgeolli.

Selain itu, kementerian juga akan menggelar acara kuliner internasional bertajuk Asia 50 Best Restaurant pada bulan Maret mendatang untuk pertama kalinya di Korea.

Kementerian akan merilis daftar seratus restoran Korea terbaik di luar Korea yang memiliki kualitas terbaik di dunia.

Restoran-restoran yang ada di dalam Korea jaga akan diberi penilaian agar konsumen bisa melihat level pelayanan restoran tersebut dari segi kualitas dan sanitasi.

Pemerintah juga akan mendorong revitalisasi pariwisata kuliner Korea melalui pembentukan 'Sabuk Kuliner Korea' yang menggabungkan industri makanan, pertanian, pariwisata, kebudayaan, dan seni Korea.

Satu area 'Sabuk Kuliner Korea' akan diujicoba pada tahun 2024 dan akan ditingkatkan hingga mencapai 15 area pada tahun 2027.

Menteri Pertanian, Pangan, dan Peternakan, Song Mi-ryung berkata, "Kami akan mendorong kapasitas industri makanan Korea melalui kebijakan pemerintah agar industri tersebut dapat memimpin tren kuliner global dengan menggunakan kepopuleran K-culture di dunia."


hrhr@korea.kr

konten yang terkait