Kebijakan

2023.12.08

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) terlihat berjabat tangan dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada jamuan makan siang yang diselenggarakan bulan Juli lalu di sebuah restoran di tengah kota Vilnius, Lituania. Saat itu Presiden Yoon berada di Lituania untuk menghadiri KTT NATO. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) terlihat berjabat tangan dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada jamuan makan siang yang diselenggarakan bulan Juli lalu di sebuah restoran di tengah kota Vilnius, Lituania. Saat itu Presiden Yoon berada di Lituania untuk menghadiri KTT NATO. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Park Hye Ri

Presiden Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Belanda secara resmi pada tanggal 11-14 Desember mendatang melalui undangan Raja Belanda, Willem-Alexander. Ini adalah kunjungan kenegaraan resmi pertama seorang presiden Korea ke Belanda setelah hubungan diplomatik dijalin pada tahun 1961.

Wakil Direktur Kantor Keamanan Nasional Kim Tae-hyo mengumumkan jadwal kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Suk Yeol pada tanggal 8 Desember di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul.

Presiden Yoon akan tiba di Amsterdam pada tanggal 11 Desember (waktu setempat) lalu menghadiri jamuan makan malam sekaligus dialog dengan diaspora Korea yang tinggal di Belanda.

Presiden Yoon kemudian akan menghadiri upacara penyambutan resmi dan peletakkan bunga di monumen kenangan pahlawan, serta jamuan makan siang dan makan malam dengan Raja Alexander pada tanggal 12 Desember.

Pada hari itu pula, Presiden Yoon akan mengunjungi kantor pusat ASML bersama Kepala Samsung Electronics, Lee Jae-yong dan Pimpinan Grup SK, Chey Tae-won. ASML adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memproduksi litografi ultraviolet ekstrim yang diperlukan dalam proses produksi cip.

Wakil Direktur Kim mengungkapkan, "ASML akan membuka 'clean room'-nya untuk pertama kali kepada seorang pemimpin negara asing. Presiden Yoon akan mengamati fasilitas-fasilitas penting di kantor pusat ASML, kemudian mendiskusikan arah kerja sama dalam bidang pengembangan teknologi termutakhir serta pengembangan tenaga kerja profesional bersama dengan para pengusaha dalam bidang semikonduktor."

Presiden Yoon akan tiba di Den Haag pada tanggal 13 November untuk berdialog dengan para kepala Dewan Perwakilan Belanda.

Setelah itu, Presiden Yoon akan berdialog, mengadakan konferensi pers bersama, dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.

Presiden Yoon juga akan mengunjungi Museum Perdamaian Yi Jun dan Ridderzaal, tempat Konvensi Den Haag digelar 116 tahun lalu. Ridderzaal merupakan tempat bersejarah yang bermakna untuk perjuangan kemerdekaan Kekaisaran Korea.

Presiden Yoon lalu akan kembali ke Amsterdam untuk menghadiri dialog dengan para veteran perang dan forum bisnis. Presiden Yoon akan kembali ke Korea pada tanggal 14 Desember setelah menonton pertunjukan kebudayaan tradisional Korea.

Wakil Direktur Kim menyatakan bahwa tujuan kunjungan kenegaraan kali ini adalah untuk membentuk aliansi semikonduktor dengan Belanda serta memperkuat hubungan kemitraan strategis.

Wakil Direktur Kim menjelaskan, "Hubungan kemitraan strategis antara Korea dan Belanda akan diperkuat melalui kerja sama ekonomi dan keamanan yang berdasar pada aliansi kerja sama keamanan dan teknologi termutakhir."

Wakil Direktur Kim menutup, "Korea dan Belanda akan bekerja sama lebih erat untuk menyelesaikan permasalahan nuklir Korea Utara, membantu Ukraina, dan menyelesaikan masalah Timur Tengah untuk menjaga tatanan internasional yang berdasar pada kebebasan dan supremasi hukum."


hrhr@korea.kr

konten yang terkait