Penulis: Xu Aiying
Presiden Yoon Suk Yeol menekankan pada tanggal 5 Desember, "Promosi ekspor terhubung mata pencaharian masyarakat. Sebagai salesman No.1 di Korea, saya akan secara aktif mendukung para wirausahawan sehingga mereka dapat bersaing secara bebas di pasar global."
Presiden Yoon mengatakan hal ini dalam pidato pada peringatan Hari Perdagangan ke-60 yang digelar di COEX, Gangnam-gu, Seoul. Ia menyatakan tekad pemerintah untuk mendukung para wirausahawan.
Presiden Yoon mengatakan bahwa sejarah perdagangan Korea selama 60 tahun ke belakang adalah sejarah perkembangan ekonomi Republik Korea.
Presiden Yoon berujar, "Untuk mengatasi krisis ini, ekspor Korea harus menunjukkan potensinya sekali lagi. Saya akan dengan berani mendobrak regulasi yang menghambat ekspor sesuai dengan standar global."
Sebagai langkahnya, Presiden Yoon menyampaikan rencana pemerintah untuk memperluas ekspor dan kebijakan untuk membina serta mendukung perusahaan ekspor.
Secara khusus, Korea akan memperluas jalur ekspor bagi perusahaan Korea melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Inggris, India, dan negara-negara Timur Tengah serta secara aktif mendukung diversifikasi barang ekspor utama dan ekspor jasa.
Selain itu, Korea berencana untuk menumbuhkan generasi muda dan usaha kecil dan menengah serta perusahaan ventura agar bisa mengambil peran utama dalam ekspor masa depan. Pemerintah juga akan membangun sistem dukungan khusus untuk perusahaan rintisan yang menjanjikan dalam bidang seperti kecerdasan buatan (AI), digital, dan bioteknologi.
Pada akhir pidatonya, Presiden Yoon berkata, "Ekspor selalu menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan Korea dan sumber lapangan kerja yang baik. Dengan kemampuan luar biasa dan semangat tantangan, kita bisa melangkah lebih jauh lagi dari enam negara kekuatan ekspor terbesar di seluruh dunia."
xuaiy@korea.kr