Kebijakan

2023.10.26

Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani pada tanggal 25 Oktober (waktu setempat) di Amiri Diwan, Doha, Qatar.

Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani pada tanggal 25 Oktober (waktu setempat) di Amiri Diwan, Doha, Qatar.



Penulis: Yoon Seungjin
Foto: Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea

Presiden Yoon Suk Yeol menemui Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, untuk berbagi pendapat mengenai hubungan kerja sama bilateral pada tanggal 25 Oktober (waktu setempat) di Amiri Diwan, Doha, Qatar.

Kantor Kepresidenan Republik Korea mengungkapkan bahwa dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Emir Tamim, kedua pemimpin mendiskusikan arah untuk mengembangkan hubungan bilateral lebih lanjut, terutama dalam bidang LNG (gas alam cair) dan konstruksi yang menjadi fokus kerja sama setelah hubungan diplomatik dibentuk pada tahun 1974.

Presiden Yoon mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat Qatar dengan berkata, "Saya merasa kunjungan kenegaraan resmi pertama presiden Korea ke Qatar ini sangat bermakna, terutama dalam menyambut hubungan diplomatik yang akan mencapai 50 tahun pada tahun depan."

Presiden Yoon menekankan, "Korea akan menjadi mitra kuat bagi Qatar untuk mendukung pertumbuhan Qatar melalui Visi Negara 2030."

Emir Tamim menjawab, "Qatar menganggap bahwa Korea merupakan mitra kerja sama yang penting sehingga perkembangan hubungan kerja sama merupakan hal yang pasti. Kami berharap bisa berkomunikasi intens dengan Presiden Yoon Suk Yeol dan terus bekerja sama."

Melalui KTT ini, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan Korea dengan Qatar dari Hubungan Kemitraan Komprehensif menjadi Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif. Oleh karena itu, hubungan kerja sama bilateral diperluas melalui penambahan saluran komunikasi dalam bidang diplomasi dan keamanan, serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam bidang pertahanan dan militer.

Kontrak pembuatan 17 unit kapal yang akan membawa LNG juga berhasil ditandatangani antara Hyundai Heavy Industries dan Qatar Energy. Kontrak senilai 3,9 miliar dolar ini merupakan kontrak tunggal berskala terbesar dalam industri perkapalan Korea. Korea dan Qatar sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pembangunan, pengelolaan, serta perawatan kapal.

Presiden Yoon dan Emir Tamim juga sepakat untuk memperluas hubungan kerja sama dalam berbagai bidang lainnya, seperti infrastruktur, investasi, pertanian, pengiriman kargo, kebudayaan, pertukaran, dan kesehatan. Keduanya juga mendorong perwujudan berbagai program yang bisa memberikan keuntungan bagi para masyarakat dari kedua negara.

Emir Tamim mengungkapkan, "Qatar membutuhkan sistem pengelolaan dan teknologi Korea yang memiliki kualitas terbaik di dunia untuk mengelola pelabuhan dan bandara, mengembangkan industri pertanian (keamanan pangan), membentuk pusat metamesta terpadu, serta memberikan layanan kesehatan."

Emir Tamim melanjutkan, "Qatar yang memiliki penduduk sedikit dan bergantung pada pekerja asing ini sangat membutuhkan Korea dalam otomatisasi infrastruktur."

Presiden Yoon menjawab, "Korea yang kuat dalam bidang IT akan bekerja sama erat dengan Qatar dalam semua bidang."

Setelah KTT selesai diselenggarakan, lima buah MoU berhasil ditandatangani dalam bidang kerja sama pertanian pintar, teknologi termutakhir (konstruksi dan arsitektur), informasi ruang negara, perusahaan kecil dan menengah, serta kerangka kerja investasi dan perdagangan.


Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) disambut oleh para prajurit saat akan mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani pada tanggal 25 Oktober (waktu setempat) di Amiri Diwan, Doha, Qatar.

Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) disambut oleh para prajurit saat akan mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani pada tanggal 25 Oktober (waktu setempat) di Amiri Diwan, Doha, Qatar.


scf2979@korea.kr

konten yang terkait