Penulis: Lee Da Som
Korea dan Arab Saudi menandatangani pernyataan bersama pada tanggal 23 Oktober (waktu setempat) dalam rangka kunjungan kenegaraan resmi Presiden Yoon Suk Yeol ke Arab Saudi.
Ini adalah pernyataan bersama Korea-Arab Saudi pertama yang ditandatangani setelah pernyataan bersama terakhir yang ditandatangani oleh mantan Presiden Choi Kyu-hah saat mengunjungi Arab Saudi pada tahun 1980.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Republik Korea pada hari itu, disebutkan, "Korea dan Arab Saudi telah sepakat untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan partner strategis berarah masa depan secara berkelanjutan yang dibentuk saat peringatan 60 tahun terbentuknya hubungan diplomatik yang jatuh pada tahun 2022."
"Kedua belah negara menekankan peran penting kerja sama bilateral dalam mencapai tujuan Visi 2030 serta memastikan kembali bahwa penguatan hubungan kemitraan antara kedua belah negara akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak untuk mewujudkan Visi 2030," lanjut isi pernyataan tersebut.
Dalam penandatanganan pernyataan hari itu, kedua belah pemimpin sepakat untuk memperluas perdagangan dan investasi industri berarah masa depan.
Presiden Yoon dan Putra Mahkota Mohammed mengungkapkan, "Skala perdagangan antara Korea dan Arab Saudi telah meningkat 400 kali lipat sejak hubungan diplomatik pertama kali dijalin pada tahun 1962. Kami menyambut hubungan kerja sama ekonomi bilateral yang telah mencapai level yang cukup tinggi."
Keduanya mengungkapkan, "Kami telah sepakat untuk mencari secara aktif arah untuk memperluas investasi antara kedua belah pihak dengan berpusat pada ketertarikan dalam bidang yang sama, seperti ekonomi hidrogen, kota pintar, transportasi berorientasi masa depan, dan perusahaan rintisan."
Keduanya juga menilai bahwa dasar sistematis perlu dibuat untuk mendukung revitalisasi kerja sama ekonomi dalam berbagai sisi, termasuk penguatan perdagangan. Hal itu merupakan bagian dari pembicaraan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Korea dengan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council, GCC). Mereka sepakat terus bekerja sama untuk kesepakatan FTA secepat mungkin.
Dalam bidang konstruksi dan infrastruktur, Korea dan Arab Saudi sepakat untuk bekerja sama untuk menyukseskan industri infrastruktur berkelanjutan, salah satunya melalui proyek-proyek, seperti NEOM, Qiddiya, pengembangan Laut Merah, ROSHN, dan Diriyah.
Kedua belah pihak juga mengungkapkan akan memperkuat kerja sama dalam bidang energi dan perubahan iklim, seperti hidrogen bersih yang akan diekspor Arab Saudi ke Korea serta energi terbarukan, seperti penggunaan energi nuklir, matahari, dan angin."
Korea dan Arab Saudi juga telah menandatangani inisiatif kerja sama H2Oasis untuk memperkuat kerja sama kemitraan dan membantu pengembangan industri terkait hidrogen bersih yang akan diekspor Arab Saudi ke Korea.
Kedua pemimpin tersebut juga menyambut hubungan pertukaran budaya bilateral, salah satunya melalui meningkatnya ketertarikan terhadap kebudayaan Korea di Arab Saudi yang membuat Institut Raja Sejong dibuka untuk pertama kalinya. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk mendorong pendidikan bahasa Korea dan Arab agar para pemuda kedua negara bisa saling memahami satu sama lain."
Pada tanggal 24 Oktober, Presiden Yoon menghadiri Forum Inisiatif Investasi Masa Depan sebagai jadwal terakhir kunjungannya ke Arab Saudi.
Presiden Yoon kemudian berangkat menuju Qatar sebagai negara kunjungan berikutnya.
dlektha0319@korea.kr