Kebijakan

2023.09.11

Presiden Yoon Suk Yeol (keempat dari kiri di baris depan) hadir dalam sesi pertama KTT G20 yang diselenggarakan pada tanggal 9 September (waktu setempat) di Bharat Mandapam International Exhibition-Convention Centre (IECC), New Delhi, India. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (keempat dari kiri di baris depan) hadir dalam sesi pertama KTT G20 yang diselenggarakan pada tanggal 9 September (waktu setempat) di Bharat Mandapam International Exhibition-Convention Centre (IECC), New Delhi, India. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Lee Da Som

Pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 yang digelar pada tanggal 9 September (waktu setempat) di India, Presiden Yoon Suk Yeol berjanji akan memberikan 300 juta dolar untuk Dana Iklim Hijau (GCF).

Presiden Yoon hadir dalam sesi pertama KTT G20 yang diselenggarakan pada pagi hari itu di Bharat Mandapam International Exhibition-Convention Centre (IECC), New Delhi, India.

Presiden Yoon berkata, "Republik Korea akan berperan sebagai 'jembatan hijau' untuk membantu negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim."

KTT G20 pada hari itu dibagi menjadi tiga sesi, yaitu "One Earth," "One Family," dan "One Future."

Dalam sesi pertama, Presiden Yoon menjelaskan, "Korea memiliki pengalaman terkait teknologi hijau sehingga kami akan berperan sebagai pemimpin. CTCN (Climate Technology Center & Network) yang dibangun di Korea tahun lalu telah berperan dalam mendukung penyebaran teknologi hijau bersama dengan GGGI (Global Green Growth Institute) dan GCF."

Presiden Yoon melanjutkan, "Korea memiliki kemampuan teknologi reaktor terbaik di dunia. Oleh karena itu, kami akan mendorong pengembangan SMR (Small Modular Reactor) yang merupakan reaktor dengan teknologi termutakhir."

Presiden Yoon mengungkapkan, "Kami berharap bisa bekerja sama aktif dalam bidang reaktor dengan negara-negara yang ingin memperkuat keamanan energi sekaligus mengurangi produksi gas rumah kaca."

Presiden Yoon juga menyajikan visi rute pengiriman laut hijau.

Presiden Yoon berkata, "Dekarbonisasi pengiriman laut internasional bukan merupakan pilihan, tetapi kewajiban. Untuk bisa mengurangi produksi karbon akibat pengiriman barang, maka kita harus membangun pelabuhan laut hijau global melalui infrastruktur ramah lingkungan serta pengembangan kapal dengan produksi karbon yang rendah atau bahkan tanpa karbon."


dlektha0319@korea.kr

konten yang terkait