Kebijakan

2023.09.07

Presiden Yoon Suk Yeol memberikan pidato pada KTT Korea-ASEAN ke-24 yang diselenggarakan pada tanggal 6 September pagi di Jakarta Convention Center, Indonesia. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol memberikan pidato pada KTT Korea-ASEAN ke-24 yang diselenggarakan pada tanggal 6 September pagi di Jakarta Convention Center, Indonesia. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Margareth Theresia

Presiden Yoon Suk Yeol berkata pada tanggal 6 September, "KASI (Korea-ASEAN Solidarity Initiative) yang diumumkan oleh pemerintah Korea pada tahun lalu dibuat berdasarkan semangat teguh Korea yang terpusat pada ASEAN, serta sudut pandang ASEAN terhadap Indo-Pasifik. Mari kita berjalan bersama menuju kemakmuran Korea dan ASEAN."

Presiden Yoon mengucapkan hal tersebut saat berpidato di KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Korea-ASEAN ke-24 yang digelar pada tanggal 6 September di Jakarta Convention Center, Indonesia.

Presiden Yoon berkata, "KASI telah mengidentifikasi delapan masalah utama selama satu tahun ke belakang dan saya merasa senang bisa mengembangkan cakupan kerja sama."

KASI merupakan kebijakan kewilayahan khusus untuk wilayah Asia Tenggara yang menjadi mitra utama dalam hubungan strategis wilayah Indo-Pasifik.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Korea, Amerika Serikat, dan Jepang telah memasang strategi Indo-Pasifik berdasarkan dukungan menyeluruh terhadap struktur wilayah yang dipimpin oleh ASEAN. Kami juga telah sepakat untuk mencari arah kerja sama baru."

Presiden Yoon menekankan, "Oleh karena itu, kami akan menyelenggarakan dialog tahunan antara Korea, AS, dan Jepang dengan wilayah Indo-Pasifik. Selan itu kami juga kan membentuk kerangka kerja sama keamanan maritim Korea, AS, dan Jepang yang mendukung kapasitas keamanan maritim negara-negara Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik."

Presiden Yoon juga meminta dukungan para pemimpin negara ASEAN untuk mendukung Kota Busan agar bisa menjadi tuan rumah World Expo 2030.

"Busan merupakan kota yang telah dua kali menyelenggarakan KTT Khusus Korea-ASEAN pada tahun 2014 dan 2019. Kota tersebut merupakan kota yang sudah dikenal oleh Anda sekalian," jelas Presiden Yoon.

"Saya memohon dukungan Anda sekalian agar Busan bisa berkontribusi dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi wilayah Indo-Pasifik serta seluruh manusia yang ada di dunia," tutup Presiden Yoon.

Presiden Yoon Suk Yeol (keenam dari kiri) berfoto bersama para pemimpin negara ASEAN Plus Three yang menghadiri KTT pada tanggal 6 September di Jakarta Convention Center, Indonesia. (Kang Min Seok, Kantor Layanan Keamanan Presiden)

Presiden Yoon Suk Yeol (keenam dari kiri) berfoto bersama para pemimpin negara ASEAN Plus Three yang menghadiri KTT pada tanggal 6 September di Jakarta Convention Center, Indonesia. (Kang Min Seok, Kantor Layanan Keamanan Presiden)


Selain itu, Presiden Yoon juga hadir dalam KTT ASEAN Plus Three yang diadakan pada hari yang sama pada sore harinya. Para pemimpin negara lain yang hadir adalah pemimpin negara dari sembilan negara ASEAN, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang. Mereka semua mendiskusikan arah kerja sama antara ASEAN dengan Korea, Jepang, dan Tiongkok.

Dalam pidatonya, Presiden Yoon berkata, "Pemerintah Korea, Jepang, dan Tiongkok akan berkomunikasi lebih erat untuk melanjutkan kembali mekanisme kerja sama trilateral. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah pelaksanaan KTT Korea, Jepang, dan Tiongkok yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Presiden Yoon melanjutkan, "Hubungan antara Korea dan Jepang yang membaik akhir-akhir ini mampu membuka jendela baru bagi hubungan antara Korea, AS, dan Jepang. Oleh karena itu, revitalisasi hubungan kerja sama antara Korea, Jepang, dan Tiongkok akan menjadi dasar untuk lompatan baru kerja sama ASEAN Plus Three."

ASEAN Plus Three merupakan kelompok yang dibentuk untuk menyelesaikan krisis Asia tahun 1997 bersama-sama. Kelompok ini berisi negara-negara Asia Tenggara dan tiga negara Asia Timur."

Presiden Yoon berkata, "Kesepakatan baru diperlukan untuk mendorong perkembangan ASEAN melalui penyelesaian krisis yang kompleks. Dasar dari perkembangan ASEAN Plus Three adalah revitalisasi kerja sama antara Korea, Jepang, dan Tiongkok."

Presiden Yoon melanjutkan, "Korea adalah negara ketua KTT Korea-Jepang-Tiongkok ke-9 sekaligus negara yang menjadi penengah utama dalam hubungan trilateral di ASEAN Plus Three. Korea akan berpartipasi aktif dalam setiap peran yang diperlukan. Apabila ASEAN Plus Three mampu bekerja sama dan menjadi satu, maka kita bisa mendorong kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di ASEAN, wilayah Indo-Pasifik, dan tentu saja seluruh dunia."


margareth@korea.kr

konten yang terkait