Kebijakan

2023.05.24

Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala pada tanggal 23 Mei di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala pada tanggal 23 Mei di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.



Penulis: Xu Aiying
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea

Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan Direktur Jenderal WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) Ngozi Okonjo-Iweala pada tanggal 23 Mei di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon berkata, "Korea merupakan negara yang berkembang melalui perdagangan berkat berbagai keuntungan sistem perdagangan bebas yang menjadi perwakilan bagi WTO dan GATT (persetujuan umum dalam tarif dan perdagangan). Kami mengajak WTO untuk berusaha bersama dalam membentuk sistem perdagangan baru untuk lingkungan perdagangan yang sudah berubah, misalnya untuk perdagangan digital."

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lee Do-woon melalui pengarahan tertulis.

Dirjen Okonjo-Iweala sempat menyebut analisis bahwa PDB (produk domestik bruto) dunia telah turun hingga 5% dalam jangka panjang. "Hari ini saya telah mengunjungi sebuah perusahaan Korea dan bertemu dengan para pemuda yang memimpin bidang digital. Saya melihat perkembangan luar biasa dalam bidang digital," ungkapnya."

Dirjen Okonjo-Iweala menambahkan, "Akhir-akhir ini WTO mengundang para pemuda dari berbagai negara yang berada dalam lembaga maupun pemerintah negara tersebut. Kami juga sedang mempersiapkan program baru agar para pemuda tersebut bisa belajar dan memahami aktivitas WTO di WTO. Kami akan berdiskusi dengan Komite Negosiasi Perdagangan agar para talenta muda Korea bisa ikut bergabung."

Dirjen Okonjo-Iweala meminta Korea untuk meratifikasi persetujuan dana bantuan untuk hasil laut WTO serta memiliki peran aktif dalam reformasi WTO. Selain itu, ia juga meminta Korea untuk lebih memerhatikan Afrika terkait diversifikasi jaringan suplai.

Presiden Yoon menjawab, "Sejak saya dilantik, saya berpikir bahwa hubungan diplomasi dengan Afrika sangatlah penting. KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Korea-Afrika direncanakan akan diselenggarakan di Seoul tahun depan. Kami akan berinvestasi lebih banyak lagi untuk perkembangan Afrika di masa depan."

Presiden Yoon melanjutkan, "Perdamaian dan kemakmuran dunia didorong oleh dua organisasi besar, yaitu PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) di bidang politik serta WTO di bidang ekonomi dan perdagangan. Apabila terjadi konflik antar negara, WTO mampu menengahi masalah tersebut dengan berdasar pada hukum internasional. Oleh karena itu, dunia dapat berkembang melalui investasi yang stabil."


Presiden Yoon Suk Yeol berdialog dengan sekitar 500 orang tokoh dalam UKM Korea yang hadir dalam Konferensi UKM Tahun 2023 yang digelar pada tanggal 23 Mei di lapangan rumput Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon Suk Yeol berdialog dengan sekitar 500 orang tokoh dalam UKM Korea yang hadir dalam Konferensi UKM Tahun 2023 yang digelar pada tanggal 23 Mei di lapangan rumput Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.



Pada hari yang sama, Presiden Yoon Suk Yeol berdialog dengan sekitar 500 orang tokoh dalam UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Korea yang hadir dalam Konferensi UKM Tahun 2023 yang digelar pada tanggal 23 Mei di lapangan rumput Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon menekankan, "Untuk menjawab keadaan segmentasi jaringan suplai dan pengeblokan lingkungan perdagangan, pemerintah akan mendukung para pengusaha dengan menjadi satu tim yang sama dalam mendorong ekspor dan ekspansi pasar internasional. Perusahaan-perusahaan Korea harus berlari di pasar internasional melalui berbagai inovasi dan penemuan baru."

Presiden Yoon menambahkan, "Lapangan kerja berkualitas tinggi tidak dibuat oleh pemerintah, tetapi dibuat melalui kreativitas dan tantangan para pengusaha dan perusahaan rintisan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong ekonomi yang dipimpin oleh rakyat dan membantu agar pasar berada dalam situasi yang adil dan efektif."


xuaiy@korea.kr

konten yang terkait