Penulis: Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea
Pada tanggal 22 Mei, Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan, "Korea dan Uni Eropa (EU) merupakan mitra strategis sehingga berbagi nilai-nilai kebebasan, hak asasi manusia, dan hukum yang sama. Selain memiliki nilai-nilai universal yang sama, Korea dan EU memiliki hubungan kerja sama yang dalam sehingga hubungan antara Korea dan EU dapat menjadi hubungan mitra aliansi yang paling ideal di tengah masyarakat internasional."
Pada hari itu, Presiden Yoon mengadakan jamuan makan malam dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lee Do-woon melalui pengarahan tertulis.
Presiden Yoon mengucapkan selamat atas kunjungan Michel dan von der Leyen yang pertama ke Korea. Presiden Yoon bahkan mengucapkan ucapan selamat datang dalam bahasa Prancis dan Jerman untuk menghargai bahasa ibu kedua pemimpin EU tersebut.
Presiden Yoon menilai, "(Pertemuan kali ini) sekaligus merayakan 60 tahun hubungan diplomatik antara Korea dan EU. Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena dua orang pemimpin EU mengunjungi Korea lagi setelah sebelas tahun."
Presiden Yoon mengungkapkan, "Saya berharap hubungan Korea dan EU yang sudah berjalan baik selama 60 tahun ini akan mendorong hubungan 60 tahun baru yang lebih baik lagi melalui kunjungan Anda ke Korea."
Michel menjawab, "Korea dan Eropa berada di belahan dunia yang berbeda, tetapi kita terasa dekat dibanding negara tetangga lainnya karena kita merupakan mitra yang berbagi nilai-nilai yang sama, seperti kebebasan, hak asasi manusia, dan hukum."
Michel melanjutkan, "Nilai-nilai tersebut sempat rusak karena invasi Rusia ke Ukraina, tetapi Korea terus memberikan dukungan kepada Ukraina dan Eropa. Aliansi dan persahabatan kita akan mendorong dunia agar menjadi lingkungan yang lebih stabil."
von der Leyen berkata, "Hari ini kita telah berdiskusi terkait berbagai hal, seperti hubungan kemitraan dalam bidang energi hijau, keamanan, dan digital. Hal tersebut mendorong hubungan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Korea dengan EU. Hal yang paling penting dari semuanya adalah Korea dan EU merupakan mitra yang berbagi nilai-nilai universal yang sama sehingga dari hati terdalam menginginkan dunia yang damai dan bebas."
Ia melanjutkan, "Kami akan terus mendukung usaha Ukraina yang menjaga janji PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan hukum internasional. Kami juga akan bersama dengan Korea untuk melawan bayang-bayang yang mengancam Semenanjung Korea."
Sebelum jamuan makan malam tersebut, Presiden Yoon mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) bersama dengan kedua pemimpin EU tersebut. Setelah KTT, mereka memberikan pernyataan bersama.
Melalui pernyataan bersama tersebut, Presiden Yoon dan EU menyatakan bahwa Korea dan EU telah berjanji untuk menguatkan hubungan kemitraan dalam tiga bidang utama, yaitu energi hijau, kesehatan, dan digital. Selain itu, mereka juga akan membentuk Dialog Strategis Antara Menteri Luar Negeri Korea dan EU.
Presiden Yoon menjelaskan, "Korea dan EU sepakat untuk memperluas kerja sama dalam bidang iklim dan lingkungan secara komprehensif melalui Hubungan Kemitraan Hijau Korea-EU. Selain itu, kami juga sepakat untuk membentuk kontrak administrasi antara Korea dan EU untuk menjawab keadaan kesehatan darurat global."
Presiden Yoon juga menyebutkan hasil diskusi terkait senjata nuklir dan peluru kendali Korea Utara. "Kami memiliki pemikiran yang sama bahwa hal ini mengancam keamanan global, bukan hanya keamanan Semenanjung Korea saja. Kedua pemimpin EU tersebut mendukung visi dan tujuan Korea dalam menekan pemakaian senjata nuklir Korea Utara dan mereka akan terus berusaha dalam mendukung denuklirisasi Korea Utara," ungkap Presiden Yoon.
Korea dan EU juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mendorong keamanan ekonomi dan memulihkan jaringan suplai global. Presiden Yoon mengatakan, "EU merupakan mitra perdagangan nomor tiga Korea serta mitra investasi Korea. Kerja sama ekonomi antara Korea dan EU merupakan kerja sama timbal balik. Kami menyambut baik perluasan kerja sama dalam industri masa depan, seperti semikonduktor, jaringan suplai, dan luar angkasa."
Saat ini negosiasi untuk mendorong Korea menjadi anggota asosiasi Horizon Europe juga sudah dimulai. Horizon Europe merupakan program pendanaan penelitian skala besar dalam bidang perubahan iklim, kesehatan, makanan, kota pintar, dan kanker. Horizon Europe memberikan pendanaan sebesar 95,5 miliar euro (sekitar 135 triliun won) hingga tahun 2027 kepada 27 negara anggota EU.
Presiden Yoon dan kedua pemimpin EU tersebut juga mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Mereka juga mengumpulkan bantuan dan aliansi untuk Ukraina.
Michel berkata, "Saat ini sedang terjadi invasi besar-besaran oleh Rusia kepada Ukraina. Oleh karena itu, hubungan antara Korea dan EU menjadi sangat penting. Korea ikut mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Korea kepada masyarakat Ukraina."