Kebijakan

2023.04.21

Presiden Yoon Suk Yeol menghadiri KTT Forum Ekonomi Utama (MEF) tentang Energi dan Iklim yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden pada tanggal 20 melalui video. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol menghadiri KTT Forum Ekonomi Utama (MEF) tentang Energi dan Iklim yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden pada tanggal 20 April melalui video. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Park Hye Ri

Presiden Yoon Suk Yeol menghadiri KTT Forum Ekonomi Utama (MEF) tentang Energi dan Iklim pada tanggal 20 April melalui video dan mengumumkan bahwa Presiden Yoon akan memperkuat solidaritas dengan komunitas internasional untuk mengatasi krisis iklim dan mempercepat inovasi teknologi.

Pada pertemuan puncak yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden hari itu, Presiden Yoon berkata, "Krisis iklim kini telah menjadi bahasa umum di seluruh dunia. Negara-negara anggota MEF harus memimpin dan mengambil tindakan iklim yang lebih aktif dan segera."

Secara khusus, Presiden Yoon menegaskan kembali tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 40 persen pada tahun 2030 yang dijanjikan Korea kepada komunitas internasional hari itu.

Presiden Yoon berjanji, "Untuk mewujudkan hal ini, kami akan meningkatkan proporsi sumber daya bebas karbon seperti tenaga nuklir dan hidrogen serta mempercepat inovasi teknologi seperti teknologi penangkapan karbon (CCUS)."

"Sebagai negara penting global, Korea akan secara aktif berpartisipasi dalam upaya masyarakat internasional untuk mengatasi krisis iklim dengan memperluas pasokan kendaraan tanpa emisi, beralih ke pelayaran ramah lingkungan, berbagi pengalaman restorasi hutan, dan memperluas Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) ramah lingkungan," kata Presiden Yoon.

KTT MEF adalah badan konsultatif yang diluncurkan oleh Barack Obama, Presiden AS saat itu pada Maret 2009 dengan tujuan mendistribusikan energi bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa (EU), dan beberapa negara berkembang berpartisipasi dengan berpusat pada 20 negara besar (G20).

Pertemuan ini dihadiri tokoh-tokoh dengan jabatan tinggi dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa (EU), Australia, dan Jepang. Mereka membahas rencana kerja sama tentang implementasi target pengurangan gas rumah kaca nasional 2030, dekarbonisasi energi, pencegahan deforestasi, dan pengurangan emisi non-CO2.

hrhr@korea.kr

konten yang terkait