Penulis: Yun Dahee
Presiden Yoon Suk Yeol menerima undangan dari Perdana Menteri Fumio Kishida untuk menghadiri KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G7 yang akan digelar pada bulan Mei mendatang di Hiroshima, Jepang.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Lee Do-woon menyampaikan hal tersebut melalui pengarahan tertulis pada tanggal 20 Maret. "Kami menilai bahwa ini adalah langkah yang positif sesuai dengan hasil KTT Korea-Jepang," ungkapnya.
Melalui siaran pers Kementerian Luar Negeri hari ini, "Kami menyambut undangan Pemerintah Jepang kepada Korea untuk menghadiri KTT G7 2023. Kami menilai undangan G7 ini merupakan hal yang positif setelah kunjungan Presiden Yoon ke Jepang."
Kemenlu melanjutkan, "Partisipasi Korea di dalam KTT G7 merupakan hal yang belum pernah ada sebelumnya dan merupakan keterlibatan yang positif dalam usaha untuk menyelesaikan krisis kompleks yang belum pernah ada sebelumnya. Di lain pihak, kami mengharapkan KTT G7 bisa menjadi awal dari kerja sama yang lebih intensif dengan aliansi negara-negara G7 yang berbagi nilai yang sama dengan Korea."
Berdasarkan laporan media Jepang, Kyodo News dan Yomiuri Shimbun, PM Kishida mengungkapkan niatnya untuk mengundang Presiden Yoon saat bertemu dengan para wartawan pada tanggal 20 Maret dalam kunjungannya ke New Delhi, India.
KTT G7 tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 19-21 Maret. Selain Korea, beberapa pemimpin negara lain juga menerima undangan, seperti Australia, Vietnam, India, Brasil, Indonesia, Maroko, dan Kepulauan Cook. Selain itu, pemimpin IMF (Dana Moneter Internasional) dan OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) juga menerima undangan untuk menghadiri KTT G7.
Negara yang menerima undangan secara khusus adalah Korea, Australia, dan Vietnam. Negara lain menerima undangan melalui organisasi kewilayahan atau sedang menjadi pemimpin organisasi internasional.
Sebelumnya, Presiden Yoon melakukan KTT dengan PM Kishida pada tanggal 16 Maret dan mereka sepakat untuk memperbaiki hubungan antara Korea dan Jepang lebih jauh lagi dalam bidang keamanan, diplomasi, dan ekonomi.
daheeyun@korea.kr