Kebijakan

2023.02.10

Foto di atas menunjukkan korban pertama yang berhasil diselamatkan oleh KDRT di Turkiye pada tanggal 9 Februari (waktu setempat). (KDRT)

Foto di atas menunjukkan korban pertama yang berhasil diselamatkan oleh KDRT di Turkiye pada tanggal 9 Februari (waktu setempat). (KDRT)



Penulis: Jung Joo-ri

KDRT (Tim Penanggulangan Bencana Republik Korea) berhasil menyelamatkan lima orang korban gempa di Turkiye pada tanggal 9 Februari (waktu setempat). KDRT dikirim ke Turkiye untuk membantu mencari dan menyelamatkan para korban gempa.

Menurut Kementerian Luar Negeri, KDRT berhasil menyelamatkan seorang korban yang masih hidup di reruntuhan gedung yang berada dekat SMA di Antakya. Mereka berhasil menemukan korban tersebut hanya dalam waktu 1,5 jam setelah mereka mulai bekerja, yaitu pada pukul 06:30 pagi.

Kemenlu mengumumkan hal tersebut dalam pengarahan reguler oleh juru bicara Kemenlu. "KDRT berhasil menyelamatkan seorang korban berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 70-an tahun. Ia masih sadar dan tidak memiliki masalah kesehatan yang serius," ungkapnya

Setelah itu KDRT berhasil menyelamatkan seorang ayah berusia 40 tahun dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Korban lainnya yang berhasil diselamatkan adalah seorang wanita berusia 35 tahun dan seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun. Wanita yang berusia 35 tahun menderita retak jari tangan, tetapi lima orang yang berhasil diselamatkan pada hari tersebut semuanya berada dalam kondisi stabil.

Anggota KDRT yang dikirim ke Turkiye berjumlah 118 orang yang terdiri dari satu orang pegawai Kemenlu, 49 orang pegawai Kementerian Pertahanan, 62 orang anggota Dinas Pemadam Kebakaran, dan enam orang sukarelawan KOICA (Korea International Cooperation Agency).

Pemerintah meminta KDRT untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan di Kota Antakya, Provinsi Hatay. Mereka mendirikan barak induk di SMA Selim Anadolu pada tanggal 8 Februari (waktu setempat). Antakya merupakan ibu kota Provinsi Hatay dan terletak di perbatasan Turkiye dengan Suriah.



Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) mengunjungi Kedutaan Besar Turkiye untuk Republik Korea di Jung-gu, Seoul pada tanggal 9 Februari untuk menghibur Duta Besar Turkiye untuk Republik Korea, Salih Murat Tamer. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) mengunjungi Kedutaan Besar Turkiye untuk Republik Korea di Jung-gu, Seoul pada tanggal 9 Februari untuk menghibur Duta Besar Turkiye untuk Republik Korea, Salih Murat Tamer. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)


Juru Bicara Kepresidenan, Lee Do-woon mengungkapkan bahwa Presiden Yoon Suk Yeol mengunjungi Kedutaan Besar Turkiye untuk Republik Korea pada tanggal 9 Februari. Presiden Yoon datang untuk mengungkapkan belasungkawa terhadap korban-korban yang tewas pada gempa Turkiye.

Presiden Yoon mengatakan kepada Duta Besar Turkiye untuk Republik Korea, Salih Murat Tamer, "Korea akan membantu masyarakat Turkiye dengan segenap tenaga agar bisa mengatasi keputusasaan dan kesedihan akibat gempa ini."

"Saya mendapatkan laporan dari grup pemulihan bencana Korea di Turkiye bahwa mereka akan berusaha sebaik mungkin dalam melakukan pencarian dan penyelamatan walau di tengah suasana yang mencekam dan sulit. Kami akan terus mengirim tim penanggulangan bncana dengan mengganti anggota grup setelah periode pengiriman mereka selesai," janji Presiden Yoon.

Tamer menyatakan rasa terima kasihnya atas pernyataan Presiden Yoon. "Kami bisa merasakan rasa cinta dari saudara kami, masyarakat dan negara Korea. Anda semua selalu membantu Turkiye di saat kami membutuhkan bantuan. Kami tidak akan melupakannya," ungkap Tamer.

Kantor Kepresidenan Republik Korea mengungkapkan bahwa Presiden Yoon dan para pegawai Kantor Kepresidenan telah berdonasi sebesar 32,61 juta won melalui Palang Merah Republik Korea. Donasi tersebut akan dikirimkan kepada para korban gempa yang berada di wilayah Turkiye dan Suriah.


etoilejr@korea.kr


konten yang terkait