Penulis: Jung Joo-ri
KDRT (Tim Penanggulangan Bencana Republik Korea) berhasil menyelamatkan lima orang korban gempa di Turkiye pada tanggal 9 Februari (waktu setempat). KDRT dikirim ke Turkiye untuk membantu mencari dan menyelamatkan para korban gempa.
Menurut Kementerian Luar Negeri, KDRT berhasil menyelamatkan seorang korban yang masih hidup di reruntuhan gedung yang berada dekat SMA di Antakya. Mereka berhasil menemukan korban tersebut hanya dalam waktu 1,5 jam setelah mereka mulai bekerja, yaitu pada pukul 06:30 pagi.
Kemenlu mengumumkan hal tersebut dalam pengarahan reguler oleh juru bicara Kemenlu. "KDRT berhasil menyelamatkan seorang korban berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 70-an tahun. Ia masih sadar dan tidak memiliki masalah kesehatan yang serius," ungkapnya
Setelah itu KDRT berhasil menyelamatkan seorang ayah berusia 40 tahun dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Korban lainnya yang berhasil diselamatkan adalah seorang wanita berusia 35 tahun dan seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun. Wanita yang berusia 35 tahun menderita retak jari tangan, tetapi lima orang yang berhasil diselamatkan pada hari tersebut semuanya berada dalam kondisi stabil.
Anggota KDRT yang dikirim ke Turkiye berjumlah 118 orang yang terdiri dari satu orang pegawai Kemenlu, 49 orang pegawai Kementerian Pertahanan, 62 orang anggota Dinas Pemadam Kebakaran, dan enam orang sukarelawan KOICA (Korea International Cooperation Agency).
Pemerintah meminta KDRT untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan di Kota Antakya, Provinsi Hatay. Mereka mendirikan barak induk di SMA Selim Anadolu pada tanggal 8 Februari (waktu setempat). Antakya merupakan ibu kota Provinsi Hatay dan terletak di perbatasan Turkiye dengan Suriah.