Penulis: Min Yea-Ji
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea
Kantor Kepresidenan mengungkapkan pada tanggal 8 Februari bahwa Presiden Yoon Suk Yeol telah bertemu dengan Direktur Jenderal WIPO (Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia) Daren Tang di Kantor Kepresidenan Yongsan dan berbagi pendapat mengenai HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).
Presiden Yoon menyatakan, "Saya mendukung WIPO yang selama ini selalu berusaha agar sistem HaKI bisa mendekati kaum rentan dan masyarakat yang berada di negara-negara berkembang."
Presiden Yoon menambahkan, "Korea telah berusaha keras untuk mengenalkan sistem HaKI ala Korea kepada negara-negara berkembang melalui HaKI ODA (Bantuan Pembangunan Resmi).
Selain itu, Presiden Yoon juga mengungkapkan harapannya agar WIPO membuka kantor cabang di Korea Selatan agar perusahaan-perusahaan Korea bisa lebih nyaman serta program-program pendidikan untuk negara berkembang bisa lebih dikembangkan.
Tang menanggapi pernyataan Presiden Yoon dengan menjawab bahwa Korea merupakan negara maju dalam hal HaKI karena memiliki berbagai macam budaya kreatif seperti K-pop dan K-content. Selain itu, Korea juga saat ini merupakan negara peringkat empat sedunia yang memegang jumlah hak paten.
Tang juga mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa pengiriman pakar-pakar HaKI maupun ODA Korea ke luar Korea dapat mendorong perkembangan HaKI di tingkat global. Tang juga menyampaikan harapannya untuk bisa memiliki hubungan kerja sama yang lebih erat lagi dengan Korea.
Tang juga menghadiahi Presiden Yoon sertifikat PCT (Perjanjian Kerja Sama Paten) pertama dalam bahasa Korea serta sertifikat pendaftaran merek internasional milik perusahaan Korea pertama yang menggunakan sistem merek internasional.
Kantor Kepresidenan menjelaskan bahwa dokumen tersebut merupakan dokumen pertama dalam bahasa Korea yang dipublikasikan secara internasional setelah bahasa Korea terpilih sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum WIPO tahun 2007.
Daren Tang terpilih menjadi Dirjen WIPO pada bulan Mei 2020 dan dilantik pada bulan Mei 2020. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala IPOS ( Intellectual Property Office of Singapore).