Kebijakan

2022.11.09

Foto di atas menunjukkan Na Kyung-won yang sedang memberikan pidato khusus pada tanggal 8 November (waktu setempat) sebagai Duta Lingkungan dan Iklim. Na merupakan utusan khusus presiden untuk menghadiri KTT COP27 yang diadakan di Sharm el-Sheikh, Mesir. (Kementerian Luar Negeri)

Foto di atas menunjukkan Na Kyung-won yang sedang memberikan pidato khusus pada tanggal 8 November (waktu setempat) sebagai Duta Lingkungan dan Iklim. Na merupakan utusan khusus presiden untuk menghadiri KTT COP27 yang diadakan di Sharm el-Sheikh, Mesir. (Kementerian Luar Negeri)



Oleh Lee Kyoungmi

Duta Lingkungan dan Iklim, Na Kyung-won, berjanji akan bekerja sama dengan aktif untuk membantu negara berkembang dalam perannya untuk mengendalikan iklim. Na merupakan utusan khusus presiden untuk menghadiri KTT Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (COP27) yang diadakan di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Dalam pidatonya tanggal 8 November (waktu setempat), Na mengungkapkan, "Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan tujuan hubungan diplomatik utama dengan 'negara-negara yang menjadi pusat dunia.' Kami juga menetapkan bahwa permasalahan mengenai perubahan iklim adalah salah satu tugas utama kami."

"Pemerintahan sebelumnya memiliki tujuan untuk mengurangi 40% gas rumah kaca. Menurut kami, tujuan ini sangat ambisius untuk perekonomian Korea yang berbasis manufaktur. Akan tetapi kami memutuskan untuk terus berusaha melaksanakan tujuan tersebut agar bisa menepati janji kepada masyarakat internasional," jelasnya.

COP adalah Konferensi Negara-negara Terkait untuk Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB. COP merupakan konferensi yang diadakan untuk mendiskusikan kebijakan terkait perubahan iklim. Para pemimpin dunia dari berbagai negara berkumpul di satu tempat sesuai dengan Kerangka Kerja Perubahan Iklim yang dibuat pada Konferensi Pengembangan Iklim PBB Tahun 1992.

Na juga menyebutkan 'Strategi Netralitas Karbon dan Pertumbuhan Hijau' yang disajikan oleh Pemerintah Korsel melalui CNGGC (Carbon Neutrality and Green Growth Commission).

"Kami berencana akan mendorong netralitas karbon dan pertumbuhan hijau dengan berdasar pada pelaksanaan yang bertanggung jawab, perubahan yang disiplin, dan inovasi," ungkapnya.

Na menekankan bahwa pemerintah Korsel siap membantu negara-negara berkembang untuk berpindah ke energi hijau. Hal ini dapat dilakukan melalui transfer pengetahuan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi Korsel yang terus berinovasi, GCF (Dana Iklim Hijau), GGGI (Global Green Growth Institute), dan CTCN (Climate Technology Center and Network).

Selama KTT COP27 ini, Na juga berdiskusi mengenai arah kerja sama untuk mengendalikan perubahan iklim. Ia berdialog secara khusus dengan Presiden Gabon, Ali Bongo Ondimba dan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe.

Selain itu, Na juga menghadiri KTT Iklim Perhutanan untuk mendiskusikan ekspansi dana dan signifikansi hutan dalam menjawab permasalahan perubahan iklim.

Na merupakan politisi yang dulunya berkarir sebagai seorang jaksa dan sudah empat kali terpilih sebagai anggota dewan. Saat ini ia sedang menjadi wakil ketua (setara menteri) Komite Presiden untuk Masyarakat yang Menua dan Kebijakan Populasi. Komite tersebut berada langsung di bawah presiden dan memiliki tanggung jawab untuk merangkum berbagai kebijakan terkait populasi yang menua dan angka kelahiran bayi yang rendah.

km137426@korea.kr

konten yang terkait