Kebijakan

2022.11.07

Dua orang pekerja tambang yang terperangkap di dalam tambang yang runtuh akhirnya diselamatkan pada jam 11:03 malam tanggal 4 November. Tambang seng tempat mereka bekerja terletak di Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsang Utara. (Dinas Pemadam Kebakaran)

Dua orang pekerja tambang yang terperangkap di dalam tambang yang runtuh akhirnya diselamatkan pada jam 11:03 malam tanggal 4 November. Tambang seng tempat mereka bekerja terletak di Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsang Utara. (Dinas Pemadam Kebakaran)



Oleh Yoo Yeon Gyeong

Dua orang pekerja tambang seng di Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsang Utara, diselamatkan setelah sembilan hari terperangkap di dalam tambang yang runtuh.

Pada 5 November lalu, Presiden Yoon Suk Yeol mengirimkan tanda ucapan terima kasih dan harapan agar kedua pekerja tersebut bisa pulih dengan cepat. Hal ini disampaikan oleh wakil juru bicara kepresidenan, Cheon Hyo-jeong, melalui briefing tertulis.

Presiden Yoon mengirimkan kartu ucapan dan hadiah melalui Kang Kyeong-seong, sekretaris presiden untuk kebijakan industri. Kang mengunjungi kedua pekerja tersebut di rumah sakit dan menyampaikan pesan Presiden Yoon, "Anda telah memberikan kami harapan baru di tengah masyarakat Korea yang sedang dilanda kesedihan. Semoga Anda dapat pulih dengan cepat."

Kedua pekerja tambang tersebut lalu menjawab pesan tersebut, "Kami mendengar dari keluarga kami bahwa Bapak Presiden telah berusaha dengan aktif agar kami bisa diselamatkan. Terima kasih, Bapak Presiden. Kami juga sangat berterima kasih karena Bapak Presiden telah mengirimkan Bapak Sekretaris ke sini untuk menghibur dan mendukung kami."

Pada tanggal 26 Oktober telah terjadi kecelakaan kerja di mana sebuah tambang seng runtuh dan dua pekerja tambang terjebak di dalamnya. Kedua pekerja tersebut ditemukan pada jam 11:03 malam tanggal 4 November di titik 295 meter dalam terowongan bawah tanah.

Kepala pekerja tambang yang bernama Park Jung-ha (62 tahun) dan asistennya yang bermarga Park (56) terjebak selama 221 jam di dalam tambang yang runtuh sebelum dievakuasi. Mereka mampu bertahan hidup dengan meminum air bawah tanah yang mengalir dan bubuk kopi instan yang mereka bawa.

dusrud21@korea.kr

konten yang terkait