Kebijakan

2022.11.01

Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Han Duck-soo beserta jajaran kabinet pemerintahan mengunjungi tempat penghormatan korban Insiden Itaewon, meletakkan bunga, lalu mengheningkan cipta untuk para korban tewas. Foto di atas diambil pada tanggal 1 November di depan Pintu Keluar Nomor 1 Stasiun Itaewon, Yongsan-gu, Seoul.

Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Han Duck-soo beserta jajaran kabinet pemerintahan mengunjungi tempat penghormatan korban Insiden Itaewon, meletakkan bunga, lalu mengheningkan cipta untuk para korban tewas. Foto di atas diambil pada tanggal 1 November di depan Pintu Keluar Nomor 1 Stasiun Itaewon, Yongsan-gu, Seoul.



Oleh Park Hye Ri
Foto: Yonhap News

Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan akan memberi bantuan kepada orang asing yang menjadi korban Insiden Itaewon. Presiden akan mengusahakan agar tidak ada perbedaan antara warga negara Korsel maupun bukan dalam pemberian bantuan pemerintah.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Yoon pada tanggal 1 November di Rapat Kabinet yang diselenggarakan di Kantor Kepresidenan, Yongsan-gu, Seoul.

Presiden Yoon berkata, "Presiden AS Joe Biden, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Tiongkok Xi Jinping serta pemimpin-pemimpin dunia lainnya telah mengucapkan belasungkawa kepada kami. Saya mewakili masyarakat Korea Selatan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemimpin dan masyarakat dunia yang telah menghiburkan kami dengan hati yang hangat."

Presiden Yoon menekankan, "Kebijakan terkait manajemen keamanan infrastruktur harus segera dibuat dengan jelas untuk tempat-tempat di mana banyak keramaian, seperti stadion pertandingan atau tempat konser."

"Ada atau tidak adanya penyelenggara itu bukan masalah terbesar. Kebijakan itu harus segera dibuat untuk menjaga keamanan masyarakat secara menyeluruh," tegasnya.

Presiden Yoon menutup, "Mari kita bekerja bersama-sama untuk bisa mengatasi kesedihan dan trauma ini. Sekali lagi saya berdoa untuk para korban dan juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan."

Menurut CDSCH (Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat), terdapat 26 orang asing yang menjadi korban tewas. Mereka berasal dari 14 negara, yaitu Iran, Tiongkok, Rusia, Jepang, Amerika Serikat, Prancis, Australia, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand, dan Austria.

PM Han Duck-soo mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bagi para keluarga orang asing yang tewas pada Insiden Itaewon. Setiap keluarga terkait akan dihubungkan dengan satu pegawai pemerintahan. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan visa on arrival di Bandara Incheon agar bisa cepat menemui anggota keluarga yang menjadi korban tewas.

Untuk mempermudah pencarian orang asing yang hilang, Pemerintah Kota Seoul juga menyediakan layanan telepon Dasan 120 dalam empat bahasa, yaitu bahasa Inggris, Jepang, Tiongkok, dan Vietnam.

Kementerian Kehakiman melalui Kantor Imigrasi Seoul juga mempersiapkan kebijakan darurat bagi orang asing yang menjadi korban. Keluarga dan wali korban akan dibantu melalui pengecekan identitas korban, penjurubahasaan, dan juga pemberian izin tinggal sementara.

Duta Besar Ukraina untuk Korea Selatan, Dmytro Ponomarenko, terlihat mengunjungi Altar Penghormatan Korban Insiden Itaewon di dekat Stasiun Noksapyeong, Yongsan-gu, Seoul. Dubes Dymtro terlihat menulis namanya dalam daftar pelayat pada 1 November.

Duta Besar Ukraina untuk Korea Selatan, Dmytro Ponomarenko, terlihat mengunjungi Altar Penghormatan Korban Insiden Itaewon di dekat Stasiun Noksapyeong, Yongsan-gu, Seoul. Dubes Dymtro terlihat menulis namanya dalam daftar pelayat pada 1 November.


Beberapa duta besar negara sahabat juga menyampaikan ungkapan belasungkawa untuk Insiden Itaewon. Bahkan beberapa kedutaan besar juga mengibarkan bendera setengah tiang.

Beberapa duta besar terlihat mengunjungi Altar Penghormatan Korban Insiden Itaewon di Stasiun Noksapyeong dan Seoul Plaza. Beberapa di antaranya adalah Dubes AS Philip Goldberg, Dubes Inggris Colin Crooks, Dubes Ukraina Dmytro Ponomarenko, dan Dubes Tiongkok Xing Haiming.

hrhr@korea.kr

konten yang terkait