Kebijakan

2022.10.06

Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan setelah Pertemuan Komitmen Keuangan Dana Global ketujuh yang diadakan di sebuah gedung di New York, AS pada tanggal 21 (waktu setempat). (Yonhap News)

Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan setelah Pertemuan Komitmen Keuangan Dana Global ketujuh yang diadakan di sebuah gedung di New York, AS pada tanggal 21 (waktu setempat). (Yonhap News)



Oleh Kang Gahui

Presiden Yoon Suk Yeol menerima surat dari Presiden AS Joe Biden pada tanggal 4 Oktober yang menyatakan bahwa ia akan terus berkonsultasi dengan Korea Selatan untuk menyelesaikan kekhawatiran Korsel tentang Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA).

Kim Eun-hye, pejabat hubungan masyarakat senior, mengungkapkan fakta ini pada sebuah pengarahan di Kantor Kepresidenan Yongsan pada tanggal 5 Oktober sore.

Dalam sebuah surat pribadi, Presiden Biden menekankan bahwa "Saya sangat menyadari kekhawatiran Presiden Yoon tentang IRA. Kami akan melanjutkan diskusi dengan pikiran yang jujur ​​dan terbuka antara Korea Selatan dan Amerika Serikat."

Dia melanjutkan, "Saya juga yakin bahwa Korea Selatan akan memainkan peran kunci dalam memperkuat aliansi AS-Korsel dalam mencapai tujuan bersama."

Kim menjelaskan bahwa surat pribadi Biden, "Ditulis berdasarkan apa yang didiskusikan oleh kedua pemimpin saat bertemu beberapa kali di London dan New York bulan lalu untuk membahas IRA."

"Pemerintah menilai bahwa Presiden Biden menyatakan keinginannya kepada Presiden Yoon untuk memperhatikan perusahaan Korea di masa depan," katanya.

kgh89@korea.kr

konten yang terkait