Kebijakan

2022.09.26

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri) terlihat sedang berbicara dengan Presiden Joe Biden setelah menghadiri Global Fund's Seventh Replenishment Conference pada tanggal 21 September (waktu setempat) di sebuah gedung di New York, AS.

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri) terlihat sedang berbicara dengan Presiden Joe Biden setelah menghadiri Global Fund's Seventh Replenishment Conference pada tanggal 21 September (waktu setempat) di sebuah gedung di New York, AS.


Oleh Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan ke-20

Kantor kepresidenan telah mengumumkan hasil dari kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Suk Yeol ke Inggris, Amerika, dan Kanada pada 18-24 September lalu.

Berdasarkan pengumuman kantor kepresidenan pada tanggal 25 September, Presiden Yoon telah memberikan hasil yang memuaskan dalam bidang diplomasi ekonomi, seperti dalam diplomasi 'sales', penguatan rantai pasokan teknologi termutakhir, serta kerja sama di dalam bidang industri masa depan dan teknologi.

Kantor kepresidenan juga menekankan bahwa pidato Presiden Yoon pada Sidang Umum Majelis (SMU) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-77 juga telah memberikan kesan mendalam terkait dengan kebijakan utama pemerintah dibidang diplomasi. Pidato tersebut bertajuk "Penguatan Solidaritas Masyarakat Internasional Melalui Kebebasan."

Presiden Yoon juga mengekspresikan harapannya untuk Korea Selatan sebagai negara yang mampu menyelesaikan beberapa permasalahan internasional, seperti energi, iklim, kesehatan, dan kesenjangan digital. Korsel akan bekerja bahu membahu untuk bisa mewujudkan kebebasan yang diimpikan oleh masyarakat internasional.

Hasil kunjungan Presiden Yoon ke Inggris juga diumumkan. Presiden Yoon mengunjungi Inggris dalam rangka menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II.

Kantor kepresidenan mengungkapkan, "Presiden Yoon Suk Yeol hadir di pemakaman kerajaan dan berdialog dengan Raja Charles II. Presiden juga berkenalan dengan perdana menteri baru Inggris, Elizabeth Truss, dan berjanji untuk semakin mempererat kerja sama antara kedua negara. Pemerintah Inggris juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Yoon karena telah hadir dalam pemakaman kerajaan."

Kantor kepresidenan juga menjelaskan bahwa presiden telah mendorong investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS dari 6 perusahaan global, membangun kerja sama untuk dana ventura global Korsel-AS dengan skala 220 juta dolar AS, serta mendorong investasi sebesar 100 juta dolar AS untuk sekitar 40 perusahaan rintisan dalam acara startup summit.

 Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) sedang memberikan konferensi pers bersama setelah melakukan Konferensi Tingkat Tinggi Korea Selatan-Kanada pada 23 September (waktu setempat) di Ottawa, Kanada.

 Presiden Yoon Suk Yeol (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kanan) sedang memberikan konferensi pers bersama setelah melakukan Konferensi Tingkat Tinggi Korea Selatan-Kanada pada 23 September (waktu setempat) di Ottawa, Kanada.


Laporan tersebut juga menyebutkan pertemuan penting dengan berbagai petinggi negara. Kantor kepresidenan menyebutkan bahwa Presiden Yoon bertemu dengan Presiden AS Joe Biden lalu berdialog untuk menunjukkan keinginan kerja sama antara kedua negara untuk mengurangi tren inflasi AS, stabilisasi ekonomi, dan denuklirisasi Korea Utara.

Pemimpin Korea Selatan dan Jepang juga akhirnya bertemu kembali untuk pertama kalinya dalam 33 bulan. Kedua pemimpin berjanji untuk terus berkomunikasi untuk melancarkan dan memperbaiki hubungan antara kedua negara.

Kunjungan kenegaraan kali ini ditutup dengan kunjungan ke Kanada dan Presiden Yoon disambut hangat di Kanada. Di sana Presiden Yoon berdialog dengan PM Justin Trudeau dan menekankan mengenai pentingnya hubungan antara kedua negara yang lebih komprehensif dan berdampingan.

Kantor kepresidenan menilai bahwa kunjungan kenegaraan kali ini mampu menguatkan hubungan kerja sama antara tiga negara sahabat yang dulu membantu Korsel pada saat Korsel berjuang dalam Perang Korea (1950-1953).

hrhr@korea.kr

konten yang terkait