Pemerintah Kota Gangneung mengelola berbagai program aktivitas budaya untuk para pekerja migran musiman. Foto di atas menunjukkan para pekerja migran musiman yang sedang menonton pertandingan sepak bola Gangwon FC. (Pemerintah Kota Gangneung)
Penulis: Kang Gahui
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pekerja migran musiman di Korea, pemerintah Korea pun semakin memperluas dukungan terhadap pekerja migran tersebut agar mereka bisa menetap dengan nyaman di Korea.
Korea sudah menganggap pekerja migran musiman tersebut sebagai bagian dari masyarakat, bukan hanya sekadar suplai tenaga tambahan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di daerah.
Pemerintah Korea telah menetapkan untuk menambah kuota pekerja migran musiman sebesar 22.713 orang pada tanggal 24 Juni 2025.
Kuota tersebut ditetapkan dalam rapat yang digelar oleh Kementerian Kehakiman; Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan; serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Melalui penambahan kuota tersebut, 95.700 orang warga negara asing (WNA) bisa bekerja sebagai pekerja migran musiman pada tahun 2025.
Angka tersebut meningkat 41% dibanding tahun 2024 yang mencapai 67.778 orang.
Berbagai pemerintah daerah di Korea pun bahu membahu untuk menjamin kehidupan para pekerja migran yang aman dan sejahtera, terutama karena mereka telah membantu kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian dan perikanan.
Pemerintah Kota Gangneung saat ini mengelola berbagai program agar para pekerja migran bisa berbaur dengan masyarakat setempat.
Beberapa program tersebut antara lain adalah partisipasi dalam Festival Gangneung Danoje, kehadiran sebagai penonton dalam pertandingan sepak bola Gangneung FC, pembukaan bazar, serta aktivitas kunjungan ke tempat wisata daerah.
Selain itu, Gangneung juga mengupayakan untuk mengurangi titik buta penggunaan fasilitas medis bagi para pekerja medis.
Gangneung menandatangani nota kesepahaman dengan lembaga terkait pada bulan November 2024.
Melalui perjanjian tersebut, para pekerja migran bisa mendapatkan bantuan berupa biaya penanganan medis darurat dan biaya pemeriksaan narkoba dengan berpusat pada Rumah Sakit Gangneung.
Tak hanya itu, fasilitas tempat tinggal para pekerja migran juga diperhatikan melalui layanan pemasangan kertas dinding, pemberian sembako, serta layanan pencegahan penyebaran penyakit.
Pemerintah Gyeongsangnam juga tidak kalah memperluas bantuan langsung kepada para pekerja migran musiman.
Salah satu tunjangan yang diberikan antara lain adalah tunjangan biaya pendaftaran asuransi penyakit, kesehatan, dan kecelakaan kerja.
Selain itu, terdapat pula tunjuangan biaya transportasi keluar masuk Korea serta biaya renovasi lingkungan tempat tinggal.
Saat ini, terdapat tiga asrama khusus untuk para pekerja migran musiman di Provinsi Gyeongsangnam yang terletak di Hadong-gun, Hamyang-gun, dan Geochang-gun.
Dengan menggunakan anggaran dari Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan, empat asrama tambahan akan dibangun, yaitu dua di Kota Miryang serta masing-masing satu di Sancheong-gun dan Hamyang-gun.
Para pekerja migran musiman asal Laos terlihat sedang mengikuti program membuat injeolmi pada tanggal 14 Juli 2025. (Pemerintah Sunchang-gun)
Pemerintah Sunchang-gun yang terletak di Provinsi Jeollabuk juga tidak kalah dalam memperhatikan kesejahteraan para pekerja migran musiman.
Pemda setempat membuka program budaya daerah untuk para pekerja migran musiman asal Laos pada tanggal 14 Juli 2025.
Para peserta belajar membuat gocujang dan injeolmi di kampung rakyat setempat serta mencoba berbagai makanan fermentasi tradisional. Setelah itu, mereka diajak untuk menikmati alam dengan mengunjungi Taman Desa Gunung Gangcheonsan.
kgh89@korea.kr